Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Susi Susanti Kecewa: Menpora Tetap Ingin Ada Audisi Bulutangkis

Mantan pebulutangkis senior Indonesia, Susi Susanti kecewa atas penghentian event Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis PB Djarum.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribunnews
Kolase pebulu tangkis tunggal putra Alan Budikusuma (kiri) dan pemain tunggal putri Susy Susanti saat meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Mantan pebulutangkis senior Indonesia, Susi Susanti kecewa atas penghentian event Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis PB Djarum. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI ini mengungkapkan kekecewaannya dengan keputusan PB Djarum untuk berhenti mulai tahun depan.

Menurut Susi Susanti, tudingan eksploitasi anak yang ditudingkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kurang sesuai. Susi Susanti menyesalkan tidak adanya dukungan untuk olahraga bulutangkis yang diadakan PB Djarum.

Baca: Jokowi Terus Senyum Lihat Jan Ethes Konser *Jan Ethes Piawai Mainkan Electone

Padahal, banyak jebolan PB Djarum yang terbukti telah berprestasi di mata dunia dan mengharumkan nama bangsa. "Ini bulutangkis loh, ini olahraga, bukan hal yang negatif, kenapa tidak didukung?. Apalagi, ini bisa menghadirkan prestasi untuk bangsa," ucap Susi kemarin.

Menurut Susi, jika ajang pencarian bakat terhenti, maka dampaknya bisa sangat merugikan. "Jika itu terjadi, kira-kira dalam kurun waktu 10 tahun, kita masih kesulitan untuk mencapai level atas lagi," ucap Susi.

Secara tersirat, Susi juga menyayangkan pihak yang menyebutkan bahwa audisi PB Djarum merupakan bentuk eksploitasi anak.
Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI), Erick Thohir mulai turun tangan untuk menyatukan perbedaan persepsi antara Djarum Foundation dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Erick menilai disatu sisi KPAI ingin memberikan perlindungan kepada anak. Namun di sisi lain olahraga Indonesia saat ini masih sangat bergantung dari peran dunia usaha, dalam upaya membantu pembibitan atlet maupun prestasi olahraga Indonesia.

"Kami secara internal akan berdiskusi dan kemudian memanggil kedua pihak untuk duduk bersama. Karena sebenarnya, baik PB.Djarum maupun KPAI memiliki tujuan yang sama ingin membangun negara kita tercinta ini. KPAI dan PB Djarum dua lembaga yang sama-sama dibutuhkan untuk bangsa Indonesia. Oleh sebab itu Saya ingin kedua pihak duduk bersama sehingga mendapatkan solusi terbaik untuk bangsa kita khususnya dunia olahraga." ujarnya.

Erick yang juga anggota Dewan Olimpiade Dunia ini menambahkan terlebih cabang olahraga bulutangkis hingga saat ini menjadi satu-satunya cabang olahraga yang mampu menyumbang medali emas bagi Indonesia di kancah Olimpiade. "Saya ingin kita semua tidak terjebak dalam pemikiran yang berbeda tanpa adanya solusi untuk membangun bangsa Indonesia." ujar Erick.

PB Djarum memutuskan untuk meniadakan event Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun depan. Tahun 2019 ini, menjadi akhir dari acara pencarian bibit-bibit pebulu tangkis di Indonesia tersebut. Keputusan itu telah dikonfirmasi oleh Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat konferensi pers di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Jawa Tengah.

Audisi Umum PB Djarum ditiadakan pada 2020 terkait dengan klaim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa ajang tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok. "Tahun ini merupakan tahun perpisahan dari kami. Tahun depan event audisi ditiadakan," ujar Yoppy.

Yoppy menjelaskan bahwa dirinya sudah mengusulkan dua opsi jalan tengah agar Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis tetap berjalan di tahun-tahun berikutnya. "Saya sudah kasih usul tidak ada nama Djarum untuk nama event-nya. Selain itu, jersey yang dipakai peserta juga tidak ada tulisan Djarum-nya dan mereka bisa memakai kaos yang dibawa sendiri," kata Yoppy.

Baca: Jokowi Harus Pilih Capim KPK ‘Bersih’: Kain Hitam Besar Tutup Logo KPK

Namun, menurut penuturan Yoppy, KPAI menolak usulan tersebut. Mereka meminta pelaksanaan audisi umum steril dari brand Djarum.
"Saya tidak bisa menghapus nama Djarum sama sekali. Wong ini juga menurut saya sudah sangat berkurang embel-embel Djarum-nya," tutur Yoppy.

Yoppy mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti berapa lama audisi tersebut bakal vakum. "Saya belum tahu berhentinya untuk sementara atau selamanya. Tergantung cuaca nanti. Sekarang saya pasrahkan saja ke publik.

Kalau ada pihak yang bisa menggantikan audisi itu, entah dari pihak swasa atau mana, silakan saja," ucap Yoppy.
"Saya sudah memberikan usulan, tetapi kalau tidak ada titik temu, ya lebih baik berhenti saja," tutur Yoppy lagi.

Namun demikian, Yoppy tetap memastikan rangkaian Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 yang sudah berjalan akan tetap dilanjutkan hingga babak final di Kudus pada November mendatang.

"Untuk pencarian pemain baru kami mungkin akan kembali ke cara konvensional. PB Djarum akan datang ke turnamen-turnamen daerah dan melihat pemain potensial. Kalau ada, ya kami berikan penawaran," ucapnya.

Yoppy juga memastikan bahwa sekolah bulu tangkis binaan Djarum masih tetap hidup, hanya saja tidak ada audisi ke daerah-daerah seperti sebelumnya. "PB Djarum tetap jalan terus. Yang hilang hanya audisinya saja," kata Yoppy.

Ketua KPAI Susanto mengatakan pihaknya tidak menghentikan audisi bulutangkis. Dia berpendapat pihaknya justru mendukung pengembangan bakat anak-anak Indonesia, di antaranya bulutangkis.

"KPAI tidak memberhentikan audisi bulu tangkis. Justru KPAI mendorong semua pihak agar men-support anak-anak Indonesia bisa mengembangkan bakat dan minat termasuk di bidang bulutangkis. Prestasi anak Indonesia tentu akan berdampak positif bagi bangsa dan negara," kata Susanto.

Menurutnya, terdapat regulasi yang tegas mengatur masalah tersebut dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Baik UU 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak maupun PP No 109 Tahun 2012. PP tersebut telah melarang bahwa perusahaan rokok dalam menyelenggarakan kegiatan dilarang menampilkan logo, merek, atau brand image produk tembakau," jelas Susanto.

Baca: Pelatih Timnas Indonesia Ngaku Gugup Hadapi Thailand

Lanjut Audisi

Keputusan menghentikan audisi bulutangkis banyak membuat para pencinta olahraga tepok bulu Indonesia kecewa. Begitu juga dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Dalam akun instagram pribadinya, Menpora menunjukkan dukungannya kepada Djarum untuk terus melakukan audisi pencarian bakat pebulutangkis muda Indonesia.

“Meskinya jalan terus karena tidak ada ada unsur eksploitasi anak. Bahkan audisi Djarum telah melahirkan juara-juara dunia. Lagipula olahraga itu butuh dukungan sponsor. Ayo lanjutkan,” tulis Menpora yang diunggah di Instagram pribadinya.

Dalam keterangannya Menteri asal Bangkalan Madura itu sempat menanyakan pendapat kepada masyarakat Indonesia mengenai audisi Djarum Badminton. Menurut Imam, tudingan eksploitasi anak terhadap acara audisi umum PB Djarum tidak tepat. Ia tetap mendukung ajang pencarian bakat bulutangkis itu jalan terus.

"Mestinya jalan terus karena tak ada unsur eksploitasi anak. Bahkan, audisi Djarum sudah melahirkan juara-juara dunia," tulis Imam. "Lagipula olahraga itu butuh dukungan sponsor. Ayo, lanjutkan," sambung Imam.

Di dunia maya, warganet berinisiatif membuat petisi untuk mendukung PB Djarum dan melawan KPAI. Petisi daring muncul di Change,org, dengan judul 'Kembalikan Audisi PB Djarum'. Petisi ini dibuat oleh Davin Arkana. Hingga Minggu malam sudah ada 17.576 orang yang menandatangani petisi tersebut. (Tribun Network/jid/kps/wly)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved