NEWS
BREAKING NEWS 8 ABK KM Aleluya yang Hanyut di Lautan Pasific Selama 18 Hari, Siang Ini Sampai Manado
Diberitakan sebelumnya, pada tanggal 28 Juli 2019, Basarnas mendapat informasi adanya sejumlah awak kapal yang hilang.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
1. Elieser Manoka
2. Rizky Rahim
3. Musmal Mabiang
4. Jufri Lalele
5. Lesianus Baghiu
6. Jon Alpretson Manuahe
7. Alfi Frang
8. Rival Frans.
Diketahui, bukan cuman 8 ABK saja yang ditemukan diluar negeri karena hanyut, diberitakan sebelumnya, sembilan ABK KM Aleluya yang berasal dari Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung, Sulawesi Utara, juga ditemukan dalam keadaan selamat setelah 18 hari hilang.
Mereka hanyut pada 27 Juli 2019 lalu dan ditemukan nelayan lokal di Rescue Coordination Centers (RCC) Guam.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kakansar) Manado, Gede Darmada, Rabu (21/8/2019) tadi.
Dijelaskannya, sebelumnya, pada tanggal 28 Juli 2019 lalu, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado menerima informasi adanya kecelakaan pelayaran KM Aleluya yang mati mesin di perairan Sulut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kakansar) Manado, mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah sempat melakukan pencarian berhari-hari namun hasilnya nihil, operasi pun ditutup.
"Namun Basarnas tetap melakukan pemantauan apabila ada tanda-tanda dari KM Aleluya tersebut," ujar Darmada.
Selanjutnya menurut Kakansar, pada Rabu 14 Agustus 2019, sekitar pukul 09.00 Wita, seorang ABK atas nama Rahmat Bakus ditemukan oleh kapal N03 Kinseimaru dalam keadaan selamat dan kemudian dievakuasi ke pelabuhan Naha Okinawa, Jepang.
"Kemudian diserahkan pada US Coast Guard yang sedang melakukan patroli dan selanjutnya dievakuasi ke negara Republik Palau," katanya.
Sementara itu Kapal Aleluya ditarik oleh US Patrol Coast Guard dan dipantau oleh RCC Guam menuju Pelabuhan Palau. (Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro/Kel)
Tonton: