Berita Sulut
18 Hari Dinyatakan Hilang, Jufri Lalele Terus Ingat Istri yang Hamil 3 Bulan
Satu kebahagiaan dirasakan Jufri Lalele (37), salah satu ABK Kapal Aleluya. Dirinya bisa selamat dan kembali berkumpul dengan istri
Penulis: Tirza Ponto | Editor: David_Kusuma
18 Hari Dinyatakan Hilang, Jufri Lalele Terus Ingat Istri yang Hamil 3 Bulan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Satu kebahagiaan dirasakan Jufri Lalele (37), warga Kota Bitung, Sulawesi Utara, salah satu ABK Kapal Aleluya. Dirinya bisa selamat dan kembali berkumpul dengan istri yang sedang hamil tiga bulan.
Hal itu dikatakannya ke wartawan tribunmanado.co.id, Minggu (8/9/2019) tadi.
"Saya baru sembilan hari gabung di ABK Kapal Aleluya untuk menangkap ikan," ujarnya.
Dikatakannya, saat ini istrinya sedang hamil anak pertama mereka.
"Saat kami mengalami kerusakan mesin di tengah laut, saya langsung terpikir istri saya yang sedang hamil," bebernya.
Lanjutnya, dia jadi takut apalagi kapal mereka ada yang bocor sehingga mereka berusaha mengeluarkan air yang masuk di dalam kapal.
BERITA POPULER:
> BERITA TERBARU: Budi Sudarsono Diduga jadi Pedagang Kaki Lima, Jualan Sepatu, Begini Pengakuannya
> Pria 54 Tahun Setubuhi Paksa Anak, Gauli Ipar yang Suaminya Sakit, Hubungan Bertiga Istri Tiap Hari
> Bayar BPJS Kesehatan Bagi Orang Miskin Setiap Bulannya, Jurani: Saya Lakukan Jauh Sebelum Jadi Caleg
"Kami tidak tahu kalau kami dinyatakan hilang. Yang kami pikir, jika tidak keluarkan air yang masuk di dalam kapal, pasti kami tenggelam, sehingga kami terus berusaha sampai dapat pertolongan," ungkapnya.
Katanya, syukur sekarang mereka selamat, dan dia bisa bertemu dengan istrinya.
"Istri saya menunggu di Bitung, jadi tidak datang di Bandara Sam Ratulangi. Saya kangen sekali dengan istri saya," ungkapnya.
Diceritakan saat kapal mereka rusak di tengah laut, hanya bisa makan beras mentah dan bubur pakai air asin.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:
"Kalau tidak makan, pasti sakit. Jadi kami makan apa yang ada di kapal. Untung kami bisa ditemukan dan ditolong oleh kapal luar negeri," bebernya.
Tentunya, lanjut Jufri, mereka berterima kasih kepada Basarnas yang sudah membantu kepulangan mereka di Manado, Sulawesi Utara.
"Kami bisa bertemu keluarga kami lagi, terima kasih Basarnas dan Kemenlu yang sudah mengantar kami pulang," katanya.