Startup Sulut Tembus 98 Negara: Dosen Unklab Ciptakan Manguni Squad
Produk bisnis startup Sulawesi Utara tembus pasar internasional. Game Shooter Manguni Squad sudah dimainkan di 98 negara
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
“Sebagai bisnis yang berbasis internet, bisnis startup ini sangat berhubungan dengan teknologi IT dan membuat semakin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai bisnisnya,” ujar Sekretaris ISEI Cabang Manado-Sulut.
Startup tidak hanya perusahaan baru yang bersentuhan dengan teknologi, dunia maya, aplikasi atau produk tetapi bisa juga mengenai jasa dan gerakan ekonomi rakyat milenial yang bisa mandiri tanpa bantuan perusahaan atau korporasi-korporasi yang lebih besar.
Bisnis starup di Sulut sepertinya belum begitu banyak sekalipun sudah ada yang melakukan oleh kaum milenial dan sudah banyak yang tahu tentang bisnis ini tapi masih sedikit yang masuk dalam usaha itu karena belum tertarik dengan dunia bisnis.
Baca: Wiranto: Benny Wenda Penjahat Politik - Sebut Papua Mirip Timor Timur
Bisnis startup pada dasarnya tidak membutuhkan modal yang besar tapi modal utamanya hanya jarigan internet. Bisnis startup pada dasarnya merupakan bisnis mandiri dan usaha mandiri yang tidah membutuhkan bantuan orang lain termasuk pemerintah.
Mahasiswa International Business Administration (IBA), Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) suka main di bisnis startup. Mereka mempraktikan apa yang didapat dalam program studi IBA yang didalamnya mengajarkan kurikulum bisnis starup.
Brigita Laode, mahasiswi semester akhir IBA mengaku mempraktikan apa yang didapat dari kuliah. "Jadi dia lebih ke enterpreniurship sih kak, jadi di situ kita diajari bagaimana itu bisnis plan, lebih ke dasar-dasarnya dulu," ujar wanita berambut panjang kepada tribunmanado.co.id, Kamis (5/9/2019).
Ia mengatakan, setiap mahasiswa tingkat akhir di IBA itu dikasih tugas akhir membuat bisnis plan. "Lebih ke perencanaan, supaya saat kita terjun ke bisnis starupnya itu bisa lebih mandiri," ucapnya.
Ia mengatakan, dirinya saat ini tengah mencoba bisnis kuliner.
"Saya mempraktikannya, tapi saya ambil kuliner. Karena saya lihat di Manado itu orang banyak yang suka makan. Nah, kita fungsikan itu dikombinasikan dengan internet dan sosial media, dan hasilnya lumayan menghasilkan uang gitu kak," bebernya.
Octavianus (21), mahasiswa akhir juga saat ini tengah menekuni bisnis startup. "Saya hanya mempraktikan apa yang saya dapatkan pada mata kuliah di semester 5, di mana mata kuliahnya terkait dengan enterpreniurship, pas juga di tugas akhir kami juga ada itu menyangkut bisnis startup," ujarnya.
Menurut dia, awalnya tidak mudah. "
Menurutnya, dengan perkembangan bisnis starup seperti saat ini yang melaju pesat, sangat bermanfaat kurikulum yang ada di IBA. "Lebih siap setelah lulus, gak perlu cari kerjaan tapi berpenghasilan lewat bisnis startup," ucapnya.
Wagub Ingin Ada Startup Center
Peluang anak muda menjajal bisnis startup di Provinsi Sulut terbuka lebar. Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw menggaungkan agar anak muda bisa terjun merintis bisnis startup. "Startup hebat loh, Pemprov endorse, peluang luar biasa untuk anak muda kita," kata Wagub kepada tribunmanado.co.id, Kamis (5/9/2019).
Adapun, startup sebuah perusahaan yang baru saja dibangun atau dalam masa rintisan, startup lebih dikategorikan untuk perusahaan bidang teknologi dan informasi yang berkembang di dunia internet. "Tak hanya anak muda, semua orang punya peluang, semua bisa kerja di startup," kata Wagub.
Dengan dukungan perusahaan telekomunikasi nasional, Wagub mengatakan, akan mewujudkan startup center di Kantor Gubernur Sulut. "Malah maunya saya di depan Command Center Pemprov Sulut itu ada startup center gratis," ujar dia.
Wakil Wali Kota Manado, Mor D Bastiaan mengatakan, startup di Kota Manado harus dikembangkan. "Manado jangan sampai ketinggalan perkembangan ini, potensi pengguna internet yang semakin naik dari tahun ke tahun tentunya merupakan lahan basah untuk mendirikan sebuah startup," ujarnya.
Ia menambahkan, sebelumnya juga para startup di Manado mengadakan training dengan melakukan beragam pelatihan untuk persiapan sumber daya manusia (SDM). "Nah kemarin itu ada kegiatan dari Telkomsel di situ ada para starup, mereka ditraining, saya rasa itu salah satu persiapan SDM di Kota Manado juga," ujarnya.
Menurutnya, dengan melihat situasi perkembangan bisnis startup di Indonesia yang cukup bagus dan potensial. Karena setiap tahun banyak founder baru bermunculan. "Menurut data terbaru saat ini terdapat 2.079 startup lokal yang ada di Indonesia. Dengan pertumbuhan tertinggi di 3 sektor yaitu on-demand services, financial technology (fintech) dan e-commerce," ujarnya.
Lanjutnya, terlebih Manado akan dikembangkan sebagai kota metropilitan. Itu kesiapan bagi Manado agar supaya para startup di Manado mampu bersaing secara global. "Kami akan selalu mendukung segala bentuk inovasi dan kreatifitas anak anak muda Kota Manado, sehingga tujuan visi misi kota pintar (smart city) kita akan tercapai," ujar Mor.