NEWS
Kebencian Dana pada Aulia Kesuma Terungkap Lewat WhatsApp, AK: Dia Nggak Suka Waktu Saya Hamil Rena
Alasannya, Dana merasa hidupnya berubah sejak Aulia hamil anak hasil pernikahan dengan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54).
Polisi baru tahu adanya kasus pembunuhan ini, setelah laporan masyarakat yang curiga korban tidak pernah kelihatan beberapa bulan belakangan.
Beranjak dari laporan itu, pihak kepolisian melakukan penyelidikan atas hilangnya korban.
Alhasil, polisi mendapatkan hasil bahwa korban dibunuh oleh istrinya.
Hilangnya jasad korban, ternyata dikubur di belakang kediamannya di Nagari Sopan Jaya, Kecamatan Padang Laweh, Kabupaten Dharmasraya.
"Setelah kita melakukan penyelidikan, akhirnya diketahui korban telah dibunuh dan dikubur di dekat rumahnya," kata Kapolres Dharmasraya AKBP Imran Amir yang dihubungi Kompas.com (jaringan SURYA.co.id), Senin (2/9/2019).
Imran mengatakan selain mengamankan SIL, pihaknya juga mengamankan dua anaknya untuk dimintai keterangan.
Peristiwa pembunuhan yang dilakukan istri terhadap suami itu terjadi 23 juni 2019 lalu.
Imran mengatakan pelaku melakukan pembunuhan dengan mengunakan sebilah kapak.
Saat itu, antara pelaku dan korban terjadi pertengkaran.
"Kejadiannya sekitar jam 9 malam. Mereka ribut di rumah, si suami mengambil kapak. Nah karena korban dalam keadaan mabuk, kapak dapat diambil pelaku. Kapak langsung dilayangkan ke korban," ujarnya.
Kapak yang digunakan pelaku persis mengenai kepala korban hingga tewas di lokasi kejadian.
Untuk menghilangkan jejak, korban dikuburkan di belakang kediamannya.
"Kapak dilepas dari kepala korban setelah jasad korban dikubur pelaku," katanya.
2. Istri sewa pembunuh bayaran
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Sakit Hati, Istri Sewa Dua Pemuda untuk Bunuh Suaminya', Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Siak, Riau, menangkap dua orang pelaku pembunuhan, RM (27) dan LH (21).
Kedua pemuda ini diduga disewa oleh SS (45) untuk menghabisi nyawa suaminya, Marison Simaremare (47).
Kapolres Siak AKBP Ahmad David mengungkapkan, kedua pembunuh tersebut ditangkap pada Minggu (1/9/2019) di Kecamatan Pusako, Siak.
Setelah dilakukan pengembangan, petugas juga berhasil menangkap isteri korban, SS.
"Jadi SS ini menyuruh dua pelaku, RM dan LH untuk membunuh suaminya," ungkap David dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (2/9/2019).
Berdasarkan pengakuan kedua eksekutor, kata dia, mereka disuruh oleh isteri korban tanpa imbalan untuk menganiaya korban.
Sebab, SS merasa sakit hati karena sering bertengkar dengan korban atau suaminya itu.
David menjelaskan, kedua pelaku mengeksekusi korban di sebuah rumah yang dijadikan tempat usaha sarang walet di Kampung Mengakapan, Kecamatan Sungai Apit, Siak, Sabtu (31/8/2019) sekitar pukul 00.30 WIB.
Korban dipukul dengan kayu hingga tewas.
Awalnya, korban bersama isterinya sedang tidur di rumahnya.
Kemudian isteri korban mendengar ada orang yang masuk di dalam kamar dan mendengar ada seperti suara pukulan ke arah korban.
Saat kejadian suasana gelap, karena mesin lampu dalam keadaan rusak.
Atas kejadian itu, istri korban melarikan diri menuju tempat anak-anaknya yang sedang tidur dan berlari keluar rumah ke arah kebun sawit.
Selanjutnya korban ditemukan dalam kondisi tewas.
"Pagi harinya, istri korban melapor ke Polsek Sungai Apit," kata David.
Tak butuh waktu lama, Satreskrim Polres Siak bersama Polsek Sungai Apit, berhasil menangkap dua orang pelaku.
Sementara itu, Kapolsek Sungai Apit, Iptu Yuda mengatakan, awalnya istri korban, SS, membuat laporan kejadian perampokan di rumahnya.
Namun, polisi menilai keterangan SS dalam membuat laporan ada yang janggal.
"Dalam laporannya, isteri korban mengatakan saat kejadian rumah kondisi gelap. Akan tetapi, SS mengaku ada tiga orang yang masuk dalam rumahnya yang kondisi gelap. Jadi kita curiga mengapa dia bisa melihat tiga orang pelaku itu," kata Yuda.
Lalu, petugas menginterogasi dua pelaku yang ditangkap sebelumnya dan mengakui perbuatannya yang disuruh oleh SS.
"Setelah kami kembangkan, tersangka SS kami tangkap di Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau. Yang bersangkutan mengaku menyuruh dua orang pelaku, RM dan LH untuk membunuh suaminya," sebut Yuda.
Sementara dari keterangan kedua eksekutor, kata dia, mereka mengaku tidak ada diupah oleh SS, karena ada hubungan dekat saja.
"Tersangka RM mengaku dekat dengan SS, karena pernah berpacaran dengan anak perempuannya. Sedangkan LH mengaku abangnya menantu dari SS. Jadi masih kami dalami apakah mereka dibayar atau tidak," jelas Yuda.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kebencian Dana pada Aulia Kesuma Terungkap Melalui Chat Whatsapp (WA), AK: Punya Niat Membunuh Saya,
Tonton: