Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lakalantas

2 Sopir Truk Ditetapkan Tersangka Kecelakaan di KM 92 Cipularang, Berikut Pelanggaran Mereka

Kecelakaan beruntun yang terjadi di KM 92 Cipularang mengakibatkan banyak korban, ada yang meninggal, sisanya menderita luka-luka.

Editor: Rizali Posumah
TRIBUN JABAR/ERRY CHANDRA (TRIBUN JABAR/ERRY CHANDRA)
Petugas mengevakuasi kendaraan dan korban kecelakaan beruntun maut di Tol Cipularang KM 92, Purwakarta, Jabar, Senin (2/9/2019). Sebanyak 20 mobil terlibat dalam kecelakaan beruntun yang menelan korban jiwa 9 orang tersebut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kecelakaan beruntun yang terjadi di KM 92 Cipularang mengakibatkan banyak korban, ada yang meninggal, sisanya menderita luka-luka.

Kecelakaan ini melibatkan puluhan kendaraan, terjadi pada Senin 2 September 2019 siang.

Tercatat ada 21 kendaraan yang terlibat dan sembilan orang meninggal dunia. Sementara lainnya mengalami luka-luka.

Rabu 4 September 2019 polisi menetapkan dua tersangka dalam kejadian ini.

Mereka adalah pengemudi  truk, yakni DH dan S

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya sudah menugaskan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan di Cipularang tersebut.

"Teknisnya, seperti apa kenapa terjadi, yang sudah kasat mata adalah satu langgar kecepatan dan muatan," kata Menhub di Jakarta pada Selasa (3/9/2019).

Berita Populer

Baca: Ini Penampakan Tempat Kos Yang Disebut Tidak Manusiawi, Sedang Ramai Diperbincangkan

Baca: Selepas Kepergian Phillippe Coutinho dari Barcelona, Antoine Griezmann Tetap Kenakan Nomor 17

Baca: Oppo F11 Turun Harga, Berikut Daftar Harga Hp Oppo September 2019 Lengkap Beserta Spesifikasinya

Budi menuturkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan meminta pihak pengelola jalan tol untuk membuat rambu-rambu dan peringatan yang lebih jelas.

Sehingga, bisa menentukan adanya pelanggaran rambu-rambu serta laik atau tidaknya sebuah kendaraan ketika melintas.

"Khusus itu mungkin pakai lampu, ada suara, atau ada yang jaga," sebutnya.

Dia menambahkan, jika pun nantinya sudah ada rambu-rambu serta peringatan jelas dan terjadi lagi kecelakaan, maka patut diduga ada kelalaian.

Karena itu dibutuhkan kerja keras untuk menekatan kecelakaan.

"Kalau satu tempat sudah berulang (kecelakaannya) pasti something wrong. Butuh effort tertentu terkait pengawasan dan peringatan di situ," lanjutnya.

Salah satu saksi mata, Asep Ayub (30) mengaku menyaksikan langsung kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan itu di Tol Cipularang itu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved