Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pembunuhan

Pengakuan Aulia Kesuma Soal Kasusnya, Hutang hingga Terinspirasi Membunuh dari Sinetron

Kepada awak media Aulia Kesuma menjelaskan asal usul utang yang menjadi penyebab dirinya menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suami

Editor: Rizali Posumah
dok Polres Sukabumi/istimewa
Otak pelaku pembunuhan, Aulia Kesuma (kiri) dan salah seorang eksekutor yang ditangkap Polda Metro Jaya dan Polda Lampung (kanan). 

Puncak perubahan sikap Dana terjadi saat dirinya mengancam akan membunuh Aulia.

Dana marah setelah Aulia mengandung anak hasil hubungannya dengan Pupung.

"Dana pernah punya niat membunuh saya karena dia dia nggak suka waktu saya hamil Reina sekitar 7 bulanan pas lagi kontrol. Dana itu bilang hidup gue hancur gara-gara perempuan itu," tutur Aulia.

Sikap Dana yang membuatnya kesal juga saat dirinya menghina anak Aulia, Angel.

Dana menghardik Angel dengan sebutan 'pelacur'.

Akibat perlakuan kasar Dana tersebut, membuat Angel trauma dan tidak mau tinggal satu rumah denganya di Lebak Bulus.

Baca: Via Vallen Curhat soal ART di Rumahnya, Pakaian Dalam Dipakai hingga Uang Dicuri

"Sejak saat itu Angel bilang gak mau pulang," imbuh Aulia.

Meski Dana kerap melakukan perbuatan kasar terhadap Aulia, namun Pupung tetap membela anaknya tersebut.

Aulia mengaku sakit hati atas sikap Pupung tersebut.

"Ya karena memang pak Edi selalu mem-protect kesalahan Dana pokoknya dia selalu anggap benar. Dia gak mau anaknya dianggap salah," ujar Aulia.

Santet hingga pembunuh bayaran

Aulia Kesuma telah merencanakan membunuh Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana sejak Juli 2019.

Dilansir Kompas.com, AK berniat membunuh Pupung dan Dana karena merasa sakit hati tak diizinkan menjual rumah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

AK diketahui meminjam uang di dua bank berbeda untuk usaha restoran, masing-masing pinjaman senilai Rp 2,5 miliar dan Rp 7,5 miliar.

Awalnya, AK berencana membunuh Pupung dan Dana dengan cara santet dan ditembak.

AK sempat meminta bantuan pada suami mantan asisten rumah tangganya berinisial RD untuk mencarikan dukun.

Tersangka Aulia Kesuma alias AK, otak dari pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23) tiba di Polda Metro Jaya, Kamis (29/8/2019) pukul 17.31 WIB. (KOMPAS.COM/RINDI NURIS VELAROSDELA)
"Tersangka AK mencari dukun untuk menyantet korban (Edi dan Dana) biar meninggal."

"Dia mengeluarkan uang Rp 40 juta untuk biaya ke dukun untuk santet suaminya," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, seperti dikutip dari Kompas.com.

Karena upaya santetnya gagal, AK kembali meminta bantuan RD untuk dicarikan senjata api.

Namun, AK hanya mampu membayar Rp 35 juta dari harga senjata api Rp 50 juta.

"Rencana kedua itu pun tidak berhasil karena harga senjata apinya terlalu mahal," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, seperti dikutip dari Kompas.com.

Terakhir, AK pun meminta pada RD untuk dicarikan pembunuh bayaran.

RD menemukan dua pembunuh bayaran, S dan A, yang berdomisili di Lampung dan berprofesi sebagai buruh tani.

Awalnya, AK hanya mengatakan pada S dan A untuk membantunya membersihkan gudang di rumah di Lebak Bulus.

Proses olah tempat kejadian perkara temuan dia jenazah dalam mobil terbakar oleh anggota kepolisian di Cidahu, Sukabumi,Jawa Barat, Minggu (25/8/2019). (KOMPAS.com/BUDIYANTO)
Saat tiba di Jakarta, AK mengatakan yang sebenarnya, meminta S dan A untuk menghabisi nyawa Pupung serta Dana.

"Pertama ditelepon untuk mengerjakan bersih-bersih gudang. Ternyata sampai sini (Jakarta) perencanaan berubah," ucap Suyudi.

"Yang dijanjikan saudara Aulia Rp 200 juta untuk masing-masing, S dan A."

"Aulia baru memberikan Rp 10 juta (kepada A dan S) untuk pulang ke Lampung (setelah Edi dan Dana dibunuh)," lanjut dia.

Hendak dibakar di rumah

Pembunuh bayaran yang disewa Aulia Kesuma sempat gagalkan upaya pembakaran jasad Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana.

Merasa tak tega, pembunuh bayaran yang disewa Aulia Kesuma memadamkan obat nyamuk yang digunakan untuk membakar jasad Pupung dan Dana dengan cara diludahi.

Hal itu disampaikan Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto pada Senin (2/9/2019).

Aulia Kesuma atau AK di Mapolres Sukabumi. (Dokumentasi Polres Sukabumi)
Suyudi menjelaskan AK dan tersangka lainnya berencana membakar rumah untuk membuat orang-orang mengira Pupung dan Dana tewas karena kebakaran.

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, merekapun menyiapkan barang untuk membakar kediaman Pupung di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Yakni tiga obat nyamuk spiral dan tiga kain yang telah disiram bensin.

AK berharap rumah di Lebak Bulus terbakar selang 12 jam setelah dinyalakan pada Sabtu (24/8/2019) pukul 07.00 WIB.

"Perencanaan berikutnya adalah membakar rumah seolah-olah meninggal karena terbakar."

"Dibuatlah tiga komponen pembakar dengan obat nyamuk spiral dan diletakkan kain yang sudah disiram bensin di samping obat nyamuk," tutur Suyudi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Tiga obat nyamuk tersebut kemudian diletakkan di ruang berbeda, yaitu kamar Pupung di lantai satu, kamar Dana di lantai dua, dan garasi.

Namun, seorang pembunuh bayaran berinisial S merasa tak tega dan memilih memadamkan obat nyamuk tanpa sepengetahuan AK.

"Namun saat obat nyamuk dibakar, S berubah pikiran, timbul ketidaktegaan."

"Obat nyamuk di garasi dan di kamar ED dimatikan dengan cara diludahi," ungkap Suyudi.

Rumah korban pembununah dan terbakar di dalam mobil yang berlokasi di jalan Lebak Bulus 1, Kavling 129 B blok U 15, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019). (KOMPAS.COM/WALDA MARISON)
Obat nyamuk tersebut hanya membakar kamar Dana di lantai dua.

Peristiwa itu sempat diketahui warga dan api berhasil dipadamkan pada Sabtu malam pukul 19.00 WIB.

Karena rencana gagal, jasad Pupung dan Edi kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat kemudian dibakar di dalam mobil.

(tribunnews.com/ kompas.com/ fahdi fahlevi)

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Aulia Kesuma Ungkap Asal Usul Pernikahan, Utang Rp 10 Miliar, Hingga Inspirasi Pembunuhan.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved