Berita Daerah
Siswa Sekolah Menengah Kotamobagu Akan Dapat Pendidikan Kependudukan di Setiap Mata Pelajaran
Puluhan guru dan kepala sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kotamobagu diberikan bekal soal sekolah siaga kependudukan, di Hotel Sutanraja
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Puluhan guru dan kepala sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kotamobagu diberikan bekal soal sekolah siaga kependudukan, di Hotel Sutanraja Kotamobagu, Jumat (30/8/2019).
Pembekalan tersebut diberikan dalam kegiatan sosialisasi sekolah siaga kependudukan (SSK) dan sosialisasi pengintegrasian pendidikan kependudukan dan program KB pada sekolah menengah di Kota Kotamobagu.
Sosialisasi tersebut digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kotamobagu, bekerjasama dengan BKKBN perwakilan Sulawesi Utara.
Para guru diajarkan untuk mengintegrasikan pendidikan kependudukan kepada siswa dalam setiap mata pelajaran di sekolah.
Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Sugiyatna Kepala BKKBN Perwakilan Sulawesi Utara, Donny Mokodongan Kacabdin Pendidikan BMR.
Pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Dinas PP dan KB Kotamobagu dengan Kacabdin Pendidikan BMR tentang pengintegrasian pendidikan kependudukan dan program KB pada sekolah menengah di Kota Kotamobagu.
Kepala BKKBN Sulut menjelaskan, bahwa ini adalah kegiatan pengintegrasian program KKBPK, khususnya program pendidikan kependudukan.
Berita Populer
Baca: Tangis Angelina Sondakh di Penjara, Terpukul Ingat Ucapan Anaknya: Emang Keanu Punya Mami?
Baca: Viral Foto Leher Bripda Dedi Tertancap Panah Bentrok Kerusuhan Deiyai, Sebelumnya Diduga Telah Gugur
Baca: AKHIRNYA Puput Nastiti Devi untuk Pertama Kalinya Buka Suara ke Publik, Artis ZAM: Wanita Luar Biasa
"Ini merupakan terobosan baru dan ini akan menjadi komitmen Pemerintah Kota Kotamobagu, bahwa kependudukan yang diperuntukkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kota ini melalui program ini saya kira itu yang kita harapkan untuk berikutnya," jelasnya.
Ia menjelaskan, di sekolah sudah diintegrasikan, bahwa melalui mata pelajaran di sekolah, walaupun tidak menambah jam pelajaran tapi bagaimana pendidikan kependudukan itu menjadi bagian dari pelajaran yang diterima oleh siswa siswa.
"Bukan masuk di kurikulum tapi bisa mempertajam saja, materi yang sudah ada di kurikulum itu dipertajam substansinya tentang pendudukan, supaya anak sekolah atau siswa itu lebih memahami dan punya wawasan kependudukan yang lebih baik lagi," jelasnya.
Ia menjelaskan, siswa harus mengetahui soal kependudukan, yang merupakan hal sangat penting, karena kualitas pembangunan itu adalah dari manusia.
"Kalau siswa sudah memahami soal kependudukan yang kualitasnya selalu ditingkatkan, dengan demikian pembangunan nanti akan lebih baik, katakanlah Indonesia emas 2045, itu sudah kita rancang mulai dari sekarang, dengan meningkatkan SDM," jelas dia.
Ia mengatakan, tujuan akhirnya adalah generasi emas yang unggul, dengan catatan kalau generasi muda milenial itu sudah memahami tentang kependudukan.
"Mereka harus memahami, membekali dirinya tentang pendidikan kependudukan, kualitas penduduk ke depan, itu yang diharapkan Presiden Jokowi, agar selalu meningkatkan kualitas, dan saya kira ini terobosan gagasan yang sangat bagus untuk membangun Kotamobagu," jelasnya.