Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lifestyle

Anak Alergi Susu Sapi? Ini Nutrisi Alternatifnya

Susu tetap harus diberikan karena pada masa kanak-kanak mereka harus "menabung" zat-zat yang dibutuhkan oleh tulang

Editor: Finneke Wolajan
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Anak-anak memerlukan nutrisi seimbang dalam masa pertumbuhan mereka.

Nutrisi ini untuk mendukung kualitas kesehatannya di masa depan, termasuk konsumsi protein lewat susu.

Ketika anak memasuki usia satu tahun, susu bukan sumber nutrisi utama.

Namun susu tetap harus diberikan karena pada masa kanak-kanak mereka harus "menabung" zat-zat yang dibutuhkan oleh tulang.

Sayangnya, tak semua anak bisa mengkonsumsi susu sapi.

Beberapa anak mengalami alergi sehingga pemberian susu sapi perlu dihindari.

Baca: 7 Minuman Pengganti Kopi yang Bikin Mata Melek, dari Matcha tea Hingga Kombucha

Baca: 7 Manfaat Minum Teh di Pagi Hari, Termasuk dapat Mencegah Kanker hingga Turunkan Kolesterol

Baca: 10 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula dan Susu, Bersihkan Perut Hingga Antioksidan Bagi Tubuh

Gejala alergi susu sapi bervariasi. Konsultan tumbuh kembang anak Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) menyebutkan, gejala ringan bisa berupa kulit sedikit memerah atau anak terus-terusan mengucek matanya.

Sementara gejala berat bisa buang-buang air hingga buang air besar berdarah.

Untuk memastikan apakah gejala itu karena alergi atau penyebab lain, diperlukan pemeriksaan dokter.

Sebelum memutuskan memberi pengganti susu sapi, Rini menyarankan agar para orangtua berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. 

Konsultan tumbuh kembang anak Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) pada peluncuran SGM Ekplor Advance+ Soya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019). 
Konsultan tumbuh kembang anak Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) pada peluncuran SGM Ekplor Advance+ Soya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).  (KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

Beberapa anak perlu menjalani pemeriksaan laboratorium meskipun kasus tersebut sangat sedikit.

"Jika curiga harus segera bertanya atau penyakitnya tidak bisa teratasi karena sering kambuh sehingga tumbuh kembang terganggu," kata Rini pada peluncuran SGM Ekplor Advance+ Soya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).

Bagi anak yang mengalami alergi susu bisa mengonsumsi alternatif berupa protein terhidrolisa atau susu yang proteinnya telah dipecah menjadi bentuk lebih kecil untuk mengurangi risiko munculnya reaksi alergi.

Selain itu, anak juga bisa mengkonsumsi susu dengan formula kedelai.

Namun, Rini menegaskan bahwa kedelai yang dimaksud berbeda dengan susu kedelai yang ada di pasaran.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved