Info Penting
Mendengkur Adalah Tanda Tubuh Kelelahan, Bisa Menjadi Bahaya Jika Ini Terjadi
Banyak orang akan mendengkur ketika tertidur. Ada bermacam-macam bunyi dengkur yang terdengar dari setiap orang.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak orang akan mendengkur ketika tertidur.
Ada bermacam-macam bunyi dengkur yang terdengar dari setiap orang.
Mendengkur saat tidur bisa jadi merupakan tanda tubuh kelelahan setelah sehari penuh berkegiatan.
Namun, bisa juga menunjukkan kondisi kesehatan seseorang.
Hal yang perlu diingat, mendengkur menjadi bahaya jika disertai sumbatan jalan nafas.
Sebab, gangguan tidur tersebut dapat menyebabkan obstructive sleep apnea (OSA).
OSA adalah terhentinya aliran udara pernafasan selama 10-45 detik.
Baca: Dibawa Pacar, Wanita Ini Dipaksa Berhubungan di Hotel, Korban Kemudian Ceritakan Kepada Keluarga
Baca: Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Pisang, Diduga Jadi Korban Pembunuhan
Baca: Peringatan Dini BMKG Mengenai Cuaca Ekstrem Untuk Kamis (29/8/2019), Wilayah Berpotensi Hujan Lebat
Facebook Tribun Manado :
Baca: Korlap Ormas Tri Susanti Ditetapkan Sebagai Tersangka, Muncul Saat Ricuh Asrama Papua di Surabaya
Baca: Awalnya Ratusan Menjadi Ribuan, Massa Kemudian Rampas Senjata, Terjadi Saling Tembak
Baca: Warga Lihat Tas Baru Hanyut di Selokan, Dikira Berisi Laptop, Ternyata Isinya Bikin Sedih
Instagram Tribun Manado :
Penjelasan ini diungkapkan Spesialis Telinga Hidung Tenggorok dan Bedah Kepala Leher, Arina Ikasari Muhtadi di Jakarta, Kamis (29/3/2019) kemarin.
OSA adalah dengkuran keras yang terus menerus ketika tidur, kemudian terengah-engah atau megap-megap mencari udara.
Kondisi ini disebabkan udara yang masuk ke jalan nafas terhalang pembengkakan jalan nafas. Tubuh biasanya merespons dengan batuk, dan kemudian orang tersebut akan terbangun.
Tentu saja, idealnya kondisi ini tak dibiarkan agar tak semakin memburuk, bahkan hingga menyebabkan kematian.
Nah, dengan penjelasan tersebut, maka hal yang harus dilakukan adalah memahami betul gejalanya.
Spesialis Telinga Hidung Tenggorok dan Bedah Kepala Leher, Arina Ikasari Muhtadi ketika menghadiri peresmian Sleep & Co Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
1. Kenali dengkur yang berbahaya
Arina menjelaskan, ada dua indikasi dengkuran yang harus diwaspadai.
Pertama, indikasi medis di mana pasien merasakan dengkurannya sudah berbahaya.
Misalnya, pada saat tidur ia terbangun lalu terbatuk-batuk. Kondisi itu menunjukkan pernafasannya sudah mengalami sumbatan.
"Jadi artinya secara subjektif pasien akan merasa ngoroknya sudah enggak normal," ucap dokter yang berpraktik di RS Royal Progress itu.
Kedua, indikasi sosial di mana pihak yang menyadari dengkuran tersebut bukan orang yang mendengkur melainkan teman tidurnya.
Misalnya, suami, istri atau orangtua dengan anak. "Saya sering diceritain pasien: 'saya perhatiin anak saya tiba-tiba nafasnya berhenti saat lagi tidur, terus batuk.' Itu tanda sumbatan sudah terjadi," kata Arina.
2. Mulut kering
Bagaimana jika seseorang tidur sendiri? Ada gejala yang bisa dikenali saat bangun di pagi hari.
Biasanya, orang tersebut akan merasa mulutnya sangat kering dan ingin minum.
Ini disebabkan karena ia bernafas melalui mulut semalaman.
Ketika mulut terbuka, hidung akan tersumbat dan lidah turun ke belakang.
"Atau pada saat sikat gigi, ada orang yang biasa mendahakkan batuk-batuknya, ya berdarah deh. Itu juga sudah bahaya," tuturnya.
3. Gejala di siang hari
Tanda lainnya bisa dilihat dari performa tubuh di siang hari.
Misalnya, rasa kantuk yang parah, konsentrasi terganggu, hingga merasa kurang segar padahal sudah tidur malam hingga delapan jam.
Mulai Latihan Vokal sampai Pakai Bola Ini bisa menjadi tanda dengkuran kita sudah tidak sehat.
Sebab, tubuh seharusnya segar saat bangun di pagi hari. Ketika yang terjadi malah sebaliknya, mungkin saja oksigen yang masuk ke otak memang tidak mencukupi selama kita tidur.
4. Amandel pada anak
Pada anak, tanda yang diketahui sebagai penyebab ngorok dan apnea adalah amandel yang membesar.
Jika hal itu terjadi, amandel harus diangkat. Menurut Arina, tidak ada usia minimal untuk melakukan pengangkatan amandel.
Bagi anak di bawah lima tahun, jangan sampai hal itu dibiarkan hingga anak berusia lima tahun.
"Sebenarnya pada usia lima tahun itulah amandel berfungsi sebagai penangkal kuman terdepan. Sebelum itu, kalau sudah menyumbat, angkat," ucapnya.
Jika tanda-tanda di atas sudah terasa atau terlihat, maka ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.
"Cari dokter, tanya. Sudah bahaya belum? Tolong diperiksa," ujar Arina. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Sering Tidur Mendengkur? Ternyata Ini Jenis Dengkuran yang Berbahaya, Kenali Ciri-Cirinya
Youtube Channel Tribun Manado :