Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur
Gerindra Usulkan Ibu Kota Baru di Jonggol Bogor, Benarkan Lahan Milik Prabowo dan Hashim
Kabar yang menyebutkan lahan yang akan menjadi Ibu Kota Negara Indonesia yang baru milik Prabowo Subianto dibenarkan Partai Gerindra.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kabar yang menyebutkan lahan yang akan menjadi Ibu Kota Negara Indonesia yang baru milik Prabowo Subianto dibenarkan Partai Gerindra. Hanya petinggi Partai Gerindra berdalih tak ada salahnya kepemilikan tahan itu berada di tangan Prabowo Subianto.
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto disebut memiliki lahan di Kalimantan Timur yang nantinya akan dibangun Ibu Kota Republik Indonesia.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Edhy Prabowo membenarkan hal tersebut.
"Memang kita punya lahan, apa gara-gara ada lahan itu jadi salah kan engga juga. Nanti kalau bangun di tempat lain ada tanah kita lagi kan biasa saja," ujar Edhy Baskoro dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com pada Selasa (27/8/2019).
Namun, Edhy menjelaskan bahwa lahan tersebut tak hanya dimiliki Prabowo Subianto seorang.
Lahan yang dimiliki Prabowo Subianto di sekitar Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara juga dimiliki oleh adiknya sendiri, Hashim Djojohadikusumo.
Baca: Study Komparasi PBG Wali Kota Bersama Putera Sampoerna Foundation Diterima Bupati HM Hartopo
Baca: Mor D Bastiaan Beri Suport Marthen Manoppo yang Dipolisikan Atas Dugaan Pelecehan Seksual
Baca: Jadwal Libur 20 Hari dan Cuti Bersama 2020 bagi PNS, Swasta, TNI & Polri, Catat Tanggalnya!
"Ada sebagian (lahan Hashim), kita tidak tahu detailnya di mana-mana. Peta lokasinya belum tahu Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara. Memang ada lahan kita di Penajam Paser Utara. tetapi tidak tahu eksplisit spesifiknya di mana," kata Edhy Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (27/8/2019).
Edhy Prabowo menilai, pemindahan ibu kota baru tidak ada kaitannya dengan kepemilikan lahan milik keluarga Prabowo Subianto.
Pasalnya, lahan telah dimiliki keluarga Prabowo Subianto sebelum ada rencana pemindahan ibu kota.
"Saya pikir kan kita tidak akan pernah menanggapi itu karena lahan itu sudah ada sebelum ada rencana pemindahan ibu kota," jelasnya.
Sehingga ia meminta agar masyarakat tidak mempermasalahkan kepemilikan lahan Prabowo Subianto di sekitar Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.
Baca: Potret Nagati Slavina saat Mandiin Rafatar, Piyama yang Dipakai Curi Perhatian, Harganya Rp 1 Jutaan
Baca: Gerindra Cari Koalisi di Tomohon, Nasdem Buka Komunikasi, Berpeluang Duet WL-Chermat
Baca: Gempita Sakit, Alami Gejala Penyakit Ini saat Baru 4 Tahun, Gisel Marah & Sedih, Ini Respon Gading
Apalagi, Prabowo Subianto diyakini akan ikhlas memberikan lahan demi kepentingan bangsa.
"Saya pikir kita tidak perlu berpolemik tentang itu. Bicara apapun Pak Prabowo sudah menyampaikan kepada publik kepada kita semua kepada seluruh rakyat Indonesia manakala diperlukan untuk kepentingan negara beliau akan siap untuk memberikan apapun yang beliau miliki," ujar Ketua Fraksi Gerindra di MPR itu.
Prabowo Subianto dipercaya akan mengabdi sepenuhnya bagi bangsa.
"Beliau sudah buktikan selama dari muda sampai sekarang mengabadikan untuk negara," terang Edhy Prabowo.
Selain itu, Partai Gerindra selama ini juga tak pernah mengusulkan Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru.
Padahal Gerindra menyarankan Jonggol, Bogor, Jawa Barat menjadi ibu kota.
"Kami sampaikan, kami sendiri mengusulkan bukan di Kaltim, di Jonggol Kenapa harus ke Kaltim kalau di Jonggol bisa itu saran kami. Ya memang saya sudah lihat ada polemik tentang lahan," sambung dia.
Sementara itu, lahan Prabowo Subianto di wilayah ibu kota mulai ramai dibicarakan setelah diungkapkan Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan melalui laman resminya Disway.id, Selasa (27/8/2019).
Dahlan Iskan menjelaskan bahwa Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk bagian dalam Teluk Balikpapan.
"Teluk itu begitu panjangnya. Pantai di kiri teluk itu sebagian masuk wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara."
"Sebagian lagi masuk Kabupaten Kutai Kartanegara. Yakni yang posisinya melengkung di ujung teluk."
"Melengkung sampai sisi kanan teluk. Sampai dengan wilayah kota Balikpapan," tulis Dahlan Iskan dalam laman resminya Disway.id pada Selasa (27/8/2019).
Dahlan Iskan menjelaskan, dulunya kawasan itu kaya akan kayu-kayu besar yang dapat menghasilkan 'pundi-pundi emas'.
"Ketika kawasan itu masih hutan pernah disebut sebagai kawasan emas hijau. Kayunya menghasilkan dolar tidak henti-hentinya. Kayu-kayu besar ditebang. Diekspor dalam bentuk gelondongan. Lewat teluk itu," jelas Dahlan Iskan.
Dulunya, kawasan tersebut sempat menjadi milik perusahaan asal Amerika Serikat.
"Hak penebangan hutan itu diberikan ke perusahaan asing. Dari Amerika. Namanya: ITCI (International Timber Corporation Indonesia). Yang berpusat di Oregon itu," tuturnya.
Namun, ITCI kini tak dimiliki oleh orang asing.
Dahlan Iskan mengaku tahu hal itu lantaran pernah tinggal di Kalimantan Timur untuk beberapa waktu.
"Sebut saja nama ITCI. Di tahun 1970-an. Semua orang Kaltim tahu. Dekade itu saya hidup di Kaltim. Menjadi aktivis mahasiswa di sana. Juga memulai karir wartawan dari sana," jelas pria 68 tahun tersebut.
Dahlan Iskan melanjutkan, kini tak ada lagi ITCI.
"Tentu sudah tidak ada lagi hutan itu di sana. Juga tidak ada lagi ITCI," ungkapnya
Perusahaan telah diambil alih oleh Prabowo Subianto.
"Pemilik perusahaan itu sudah bukan orang Amerika lagi. Sudah berganti orang Indonesia. Namanya Prabowo Subianto," jelas Dahlan Iskan.
Meski sudah tak ada hutan, masih adala sejumlah tambang batu bara di sekitar lahan bekas ITCI.
"Tapi masih ada tambang-tambang batu bara di sekitarnya," tutur Dahlan Iskan.
Melalui artikelnya yang berjudul 'Ibu Kota Baru', Dahlan Iskan juga membeberkan sejumlah fasilitas yang tersedia di ibu kota baru.
Baca: Ahok, Djarot, Sutiyoso Setuju Ibu Kota Negara Pindah, Anies Sebut tak Mengurangi Kemacetan Jakarta
Baca: Jadwal Libur 20 Hari dan Cuti Bersama 2020 bagi PNS, Swasta, TNI & Polri, Catat Tanggalnya!
Misalnya, bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
"Berarti ibu kota baru nanti tidak perlu membangun bandara baru. Cukup menggunakan bandara Balikpapan yang sekarang," tulis Dahlan Iskan.
Dahlan Iskan menjelaskan, pemerintah telah membangun jalan tol dari bandara tersebut menuju Samarinda.
"Toh dari bandara ini sudah dibangun jalan tol ke Samarinda. Sedang dikerjakan," ungkap Dahlan Iskan.
Kemungkinan tol tersebut akan dibuat jalan keluar menuju ibu kota baru.
"Kelak bisa saja ada exit di jalan tol ini. Exit ke ibu kota, yang entah apa nama kota itu nanti," ujarnya.
Dahlan Iskan mengatakan, wilayah ibu kota baru tidak akan jauh dari Bukit Soeharto.
Sedangkan, Bukit Soeharto berada di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara
Ia mengatakan, Bukit Soeharto sebelumnya sempat digadang menjadi lokasi ibu kota.
Dahlan Iskan berpendapat bahwa Jakarta akan baik-baik saja mesti tak lagi menjadi ibu kota.
"Lokasi ini letaknya juga hanya sekitar 40 km dari Bukit Soeharto, yang pernah disebut-sebut sebagai lokasi ibu kota," kata pria 68 tahun tersebut.
Menurutnya, pemerintah akan menggunakan lahan bekas hak pengusahaan hutan ITCI.
"Berarti tidak akan ada persoalan tanah. Cukup menggunakan tanah ITCI itu berapa ribu hektar pun," ujarnya.
Sehingga, Dahlan Iskan berpendapat bahwa Jakarta akan baik-baik saja mesti tak lagi menjadi ibu kota.
"Dan Jakarta tidak perlu galau. Tidak jadi ibu kota kan tidak apa-apa. Masih bisa jadi Bapak Kota," ungkap Dahlan Iskan. (TribunWow.com)
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/hashim-djojohadikusumo.jpg)