Seleksi Capim KPK
'Tidak Usah Mengancam, Mau Mundur, ya Mundur saja, Pak Tsani Ikut Mendaftar di Awal ya, Tapi Gugur'
Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi Mohammad Tsani Annafari mengancam mundur dari jabatannya apabila terdapat sosol tercela
TRIBUNMANADO.CO.ID - Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK Hendardi tak mempersoalkan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi Mohammad Tsani Annafari yang mengancam mundur dari jabatannya.
"Tidak ada masalah dengan ancam-ancaman," kata Hendardi di gedung RSPAD, Jalan Abdul Rahman Saleh Raya, Jakarta Pusat, kemarin.
Hendardi menyebut Tsani pernah ikut mendaftarkan diri sebagai capim KPK, tapi tidak lolos seleksi. Hendardi mempersilakan Tsani mundur dari jabatannya bila hal itu yang diinginkan.
"Tidak usah mengancam, kalau mau mundur, ya mundur saja. Pak Tsani juga ikut mendaftar di awal ya, tapi gugur," jelas dia.
Jabatan penasihat KPK, diminta komisioner. Apabila pimpinan KPK periode 2019-2023 terpilih, menurut Hendardi, Tsani belum tentu masih menjadi penasihat KPK.
"Ya ketika nanti komisioner baru, belum tentu membutuhkan dia. Tidak usah mengancam-ancam. Kalau mau mundur, ya silahkan. Kan tidak ada yang melarang. Penasihat itu menasihati, diminta oleh komisioner. Ketika komisioner (baru), belum tentu membutuhkan dia. Misalnya dulu Pak Abdullah Hehamahua waktu periode sebelumnya menjadi penasihat," tutur dia.
Baca: Anies Beber Pembicaraan dengan Ahok, BTP Malah Ungkap Perasaanya Selama Ini
Baca: Cara Bikin Ponsel Android dan iPhone Bekas Jadi CCTV
Baca: Profil Jafar Umar Thalib, Mantan Panglima Laskar Jihad Meninggal: Tolak Megawati, Alumni Afganistan
Baca: Profil Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, Lokasi Ibu Kota Baru, Penduduk Transmigran 60 Persen
Baca: VIDEO Aming Kepergok Bermesraan Bersama Pria Lain: Tolong Kondisikan Aurat
Baca: Video Vanessa Angel Pakai Bikini, Pamer Itunya dan Tulis 1 Kata Terdiri dari 6 Huruf yang Diawali H
Menurut Hendardi, saat ini tahapan seleksi capim KPK masih berlangsung, sehingga pihaknya tidak ingin berandai-andai. Pansel bekerja sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk memilih putra-putri terbaik memimpin KPK.
"Kalau ada kerisauan, kan itu hanya asumsi, saya tidak mau pusing dengan ini itu. Dan jangan mendikte kami dengan atas nama keresahan untuk kemudian memilih si A atau si B, atau menolak si A atau si B. Itu tidak kami lakukan Pansel," ujar Hendardi.
Ancaman Mundur
Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi Mohammad Tsani Annafari mengancam mundur dari jabatannya apabila terdapat sosok tercela dalam calon pimpinan KPK 2019-2023.
Berdasarkan data KPK, dari 20 orang calon pimpinan, terdapat dua kandidat yang pernah tugah di KPK dan di antar mereka pernah bermasalah secara etika.
“Bila orang-orang yang bermasalah terpilih sebagai komisioner KPK, Insya Allah saya akan mengundurkan diri sebagai penasihat KPK sebelum mereka dilantik,” ujar Tsani Annafari kepada wartawan di Jakarta, Senin (26/8).
“Bagi saya, tidak mungkin saya bisa menasihati orang yang sudah saya nyatakan cacat secara etik dalam tugas KPK. Suara internal KPK penting didengar karena mereka ini yang akan merasakan langsung dampak kehadiran para pimpinan ini dalam pelaksanaan tugasnya, karena mereka akan menentukan keputusan etik,” kata Tsani.
Pimpinan yang sangat permisif dinilai Tsani akan malah memiliki masalah secara etik.
“Ingat pimpinan yang tidak patuh LHKPN tidak mungkin bisa bicara fasih tentang LHKPN, karena mereka sendiri tidak melakukannya dengan baik,” ujar Tsani.