News
Kisah Seorang Wanita Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Diri, si Pembunuh Malah Jatuh Cinta
saat akan menjalankan tugasnya, Tanju Dogan justru jatuh cinta pada Ilkay Sivasli.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ilkay Sivasli Seorang Guru Sewa Pembunuh Bayaran untuk Membunuh Dirinya, tapi Si Pembunuh Malah Jatuh Cinta
Seorang Guru Sewa Pembunuh Bayaran untuk lancarkan aksi bunuh diri, tapi Si Pembunuh Malah Jatuh Cinta
Seorang pembunuh bayaran yang disewa oleh wanita yang ingin bunuh diri justru jatuh cinta pada kliennya.
Seorang guru asal Turki, Ilkay Sivasli (41) menyewa Tanju Dogan (48) untuk membantunya mengakhiri hidupnya.
Diberitakan Mirror UK, saat akan menjalankan tugasnya, Tanju Dogan justru jatuh cinta pada Ilkay Sivasli.
Ia pun membujuk Ilkay Sivasli agar mengurungkan niatnya.
Kasus di balik kematian Ilkay Sivasli terkuak saat Dogan ditangkap di Adana, Turki.
Baca: VIRAL VIDEO Seorang Anak Injak Kepala Ibunya, Terungkap Juga Alasan Sang Kakak Rekam Video
Baca: VIRAL VIDEO Seorang Wanita Robek Uang, Warganet Kecam Aksinya, Ini Sanksi Bila Rusak Rupiah
Baca: Pemindahan Ibu Kota Baru, Menteri Sofyan Djalil Sebut Kaltim, Jokowi Bantah dan Tegaskan Hal Ini
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Sebelumnya, Ilkay Sivasli diduga dibunuh mantan pacarnya karena pertengkaran soal uang.
Ternyata, Ilkay Sivasli menyukai pria lain yang sudah beristri dan tak bisa menahan malu kehilangan pacarnya saat mereka putus.
Dipercaya hal itu yang membuatnya frustasi dan memutuskan untuk bunuh diri.
Ilkay Sivasli kemudian menghubungi Dogan dan membayarnya 6 ribu lira Turki (Rp 14,7 juta).
Namun, Tanju Dogan justru jatuh cinta dan menolak melakukan pembunuhan.
Kepada polisi, Dogan menjelaskan ia mencoba mengurungkan niat Ilkay untuk bunuh diri.

Rekaman percakapannya dengan Ilkay diberikan sebagai bukti.
Dalam satu pesan, Ilkay berkata pada Dogan, "Aku sudah lelah menunggu, kapan kau akan membunuhku?"
Selain itu, Ilkay mendiskusikan bagaimana cara ia mati tanpa dilihat teman-temannya.
Dogan akhirnya menemukan cara yaitu dengan mencoba mencekik Ilkay.
Berbicara tentang cara membunuhnya, Dogan berkata:
"Aku mencoba mencekiknya, tapi wajahnya memerah dan ia terengah-engah."
"Melihatnya seperti itu, aku tidak tega dan akhirnya aku pergi."
"Tapi kemudian ia meneleponku. Ia membeli pistol."
Baca: Karena Penyakit Aneh, Ahmad Dhani Harus Dipindahkan ke Sel Khusus di Penjara
Baca: Berikut Rekomendasi Menu Sarapan, Kuliner Lezat dari Daerah Papua
Baca: Prosedur Pengobatan Gangguan Ginjal, Anda Tak Harus Cuci Darah
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
"Ia terus menerus bicara soal kematian."
"Ia sangat ingin mati. Saat aku tiba di sana, ia memberiku pistol dan berkata, 'bunuh aku, selesaikan pekerjaanmu.'"
"Dia menyuruhku untuk menembaknya di bagian jantung."
"Aku tidak bisa menahannya lagi."
"Jadi aku merebahkannya di tempat tidur, memberinya bantal dan menembaknya."
Namun, Dogan berkata Ilkay tidak langsung mati saat itu juga.
Ia hanya terluka parah dan sempat sadar selama satu jam sebelum akhirnya pingsan.
Saat itu Dogan memanggil ambulance dan meninggalkan Ilkay di rumahnya.
Ketika Dogan ditangkap, ia mengira Ilkay telah diselamatkan.

Dogan tidak menyangka Ilkay tewas.
Jasad Ilkay ditemukan di rumahnya di Istanbul pada 21 April.
Identitas pacar Ilkay tidak diungkapkan.
Rekan kerja dan murid-murid di sekolah di mana ia bekerja 19 tahun terkejut dengan kematian sang guru.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca: Lukas Enembe: Sudah 74 Tahun Merdeka Tapi Orang Papua Masih Juga Belum di-Indonesiakan
Baca: Fakta Hutan Amazon yang Alami Kebakaran, Masuk Keajaiban Dunia hingga Banyak Spesies Unik
Baca: 5 Fakta Terbaru Pembantaian Sadis KM Mina Sejati yang Dibajak, 23 ABK Diduga Tewas, 3 Pelaku Hilang
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV