Kabar Papua
Perwira Polwan Kirimi Mahasiswa Papua 2 Dus Miras saat Berdemo
Pasalnya, miras itu dikirimkan ke Asrama Mahasiswa Papua di sela aksi demonstrasi mahasiswa Papua di Gedung Sate, Kota Bandung,
"Bidang Propam Polda Jabar telah menindaklanjuti untuk memeriksa anggota polisi tersebut dan akan melakukan proses penindakan kepada yang bersangkutan, dan akan mendapatkan sanksi tegas secara prosedural sesuai kesalahannya," ujar Trunoyudo.
Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriady sudah menegaskan Polda Jabar akan menjamin keamanan mahasiswa serta warga Papua dan Papua Barat di Jabar.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Jabar, siapa pun saudara kita atau daimanapun, harus memperlakukan sama. Karena itu saudara kita, mari kita hidup damai dan tenteram untuk menciptakan situasi kondusif di tanah Pasundan," ujar Kapolda belum lama ini.
Diketahui, aksi solidaritas Papua muncul di berbagai kota di sejumlah daerah, terutama di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Aksi ini merupakan dampak dari perlakuan diskriminatif dan tindak rasisme yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang, dalam beberapa waktu terakhir.
Di sejumlah tempat di papua, aksi demonstrasi awalnya terjadi di Manokwari, Jayapura dan Sorong, Senin (19/8/2019).
Unjuk rasa kemudian melebar ke Fakfak dan Timika, pada Rabu (21/9/2019).
Demonstrasi di kedua tempat juga sempat terjadi kerusuhan.
Aksi unjuk rasa ini merupakan dampak dari perlakuan diskriminatif dan tindak rasisme yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang, dalam beberapa waktu terakhir.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menindak pelaku persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
"Saya sudah memerintahkan ke Kapolri menindak secara hukum tindakan diskriminasi ras dan etnis yang rasis secara tegas. Ini tolong digarisbawahi," kata Jokowi di Istana Bogor, Kamis (22/8/2019).
Persekusi dan rasisme di Surabaya ini sebelumnya telah memicu kerusuhan di sejumlah wilayah di Papua seperti Manokwari, Sorong, Fakfak dan Timika.
Jokowi mengaku terus mengikuti perkembangan yang ada di tanah Papua dari waktu ke waktu.
"Alhamdulillah situasi sudah berjalan normal kembali. Permintaan maaf sudah dilakukan. Ini menunjukkan kebesaran hati kita bersama untuk saling menghormati, menghargai sebagai saudara sebangsa setanah air," kata Presiden.
Jokowi menambahkan, pada Minggu depan ia akan mengundang Tokoh Papua Papua barat baik tokoh adat masyarakat dan agama untuk datang ke Istana untuk bicara masalah percepatan kesejahteraan di tanah Papua.