News
Pastor Yo Canangkan Gerakan Tanam Ramparampa, Ini Penjelasannya
"Kira-kira begitu. Sudah dua hektar dengan sekitar lima ribu bibit. Belum hitung persis tapi sudah lumayan," katanya.
Penulis: | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pastor Paroki Hati Kudus Yesus Keroit Minahasa Selatan Pastor Joseph Ansow mencanangkan Getar (Gerakan Tanam Ramparampa). Gerakan kata Pastor Yo sapaan akrabnya, Jumat (23/8/2018) baru melibatkan tetangga tetangga pastoran.
"Kira-kira begitu. Sudah dua hektar dengan sekitar lima ribu bibit. Belum hitung persis tapi sudah lumayan," katanya.
Ia mengatakan orang-orang sekitar pastoran yang suka kerja dilibatkan.
"Baru tergolong upaya untuk mengajak umat, mendorong lagi untuk giat kerja, untuk mencintai usaha tani, karena bertani itu bergengsi, seperti orang yang banyak bertani cingkeh, kini mereka menjadi kaya dan hidup bergengsi," katanya.
Ia mengatakan Keroit termasuk daerah pertanian. Nampaknya kegiatan pertanian lebih bersandar pada tanaman keras seperti Cengkih, Seho, Kelapa, dan kurang memperhatikan aktivitas produksi hasil tanaman lembut seperti ramparampa, Rica, Tomat, Goraka, Daun Kuning, Kukuru dan lain-lain.
"Pendapatan masyarakat nampaknya lebih bersumber dari pengolahan hasil tanaman keras. Padahal peluang usaha, pengolahan dan pengembangan pertanian yang berbasis pada tanaman lembut itu, sangat besar, atau paling kurang punya peluang yang sama dengan yang berbasis pada pengolahan hasil tanaman keras," katanya
Baginya nampaknya pincang, seperti orang yang punya dua kaki, tapi bila berjalan hanya mengandalkan atau bertumpu pada satu kaki. Agar maju, berkembang, dan lebih sejahtera secara sosial ekonomi, maka dibutuhkan usaha atau aktivitas pertanian yang berbasis pada tanaman lembut,
"Sebagai langkah awal sekaligus sebagai usaha memotivasi umat atau masyarakat, maka dicetuskan program 'getar', yaitu gerakan tanam ramparampa. Tujuannya pertama, agar mengurangi ongkos biaya dapur, kedua kalau lebih berkembang maju, bisa mencukupi ongkos biaya dapur, dan yang ketiga, bila sudah maju sukses, maka tanaman ramparampa itu akan menjadi sumber pendapatan bagi umat, bergeser dari konsumen ke produsen, dari sikap konsumeris menjadi produktif," katanya.
Dengan demikian katanya masyarakat bertani Ramparampa seperti di Modoinding dan tomohon/rurukan. Mereka bertani tanaman lembut.
"Mereka menjadi petani petani bergengsi juga, karena sudah maju, sukses, sejahtera, hidup lebih bermutu," katanya.
Baginya ini baru upaya kecil untuk mengajak lewat aktivitas langsung . Ia berharap mereka terdorong untuk mengembangkan usaha tani di berbasis ramparampa ini.
"Biar jadi salah satu desa sebagai sentra ramparampa ke depan," ujarnya berkelakar.
Baca: Profil Lukas Enembe, Gubernur Papua Jadi Pendukung dan Kini Kritik Jokowi, Ternyata Lulusan Unsrat
Baca: Oppo dan Samsung Saling Klaim Rajai Pasar Smarphone Indonesia
Baca: Potret Krisdayanti dan Mantan Istri Raul Lemos Gendong Cucu, Pernah Berseteru 10 Tahun yang Lalu
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Baca: TERKINI, Vina Garut Ungkap Hotel Pembuatan Video Intim hingga Tarif Sebenarnya yang Diterima
Baca: VIRAL VIDEO Seorang Wanita Robek Uang, Warganet Kecam Aksinya, Ini Sanksi Bila Rusak Rupiah
Baca: Hasil Lengkap Kejuaraan Dunia 2019, Indonesia Sisakan 4 Wakil di Perempat Final
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV
Baca: Barcelona Incar Poin Pertama, Real Madrid Jaga Posisi Atas, Jadwal Lengkap Liga Spanyol Pekan Kedua
Baca: Ayah Tega Setubuhi Putrinya Selama 9 Tahun, Terungkap Adik Korban pun Digagahi Bergantian
Baca: Penyuka Drakor, Hati-hatilah Kena Dampak Buruk Binge Watching, Obesitas hingga Kematian Dini