Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran Hutan Amazon

Kebakaran Hutan di Amazon Pecahkan Rekor, Brazil di Selimuti Kabut Tebal, Ini Kata Badan Antariksa

Jumlah kebakaran di hutan hujan Amazon telah mencapai rekor pada tahun ini, menurut data terbaru dari badan riset antariksa Brasil.

Kolase Tribun Manado/Foto dari berbagai sumber
Kebakaran hutan di Amazon mencapai rekor, kata badan antariksa Brasil 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Institut Nasional untuk Riset Antariksa (Inpe) mengatakan data satelitnya menunjukkan insiden kebakaran hutan meningkat 83% dibandingkan jumlah dalam periode yang sama pada 2018.

Temuan ini diungkapkan beberapa pekan setelah Presiden Jair Bolsonaro memecat kepala badan tersebut terkait data deforestasi.

Jumlah kebakaran di hutan hujan Amazon telah mencapai rekor pada tahun ini, menurut data terbaru dari badan riset antariksa Brasil.

Asap dari api menyebabkan langit gelap di kota Sao Paolo pada Senin kemarin (21/08).

Kegelapan pada siang hari itu, yang berlangsung selama sekitar satu jam, terjadi setelah angin kuat membawa asap dari kebakaran hutan di negara bagian Amazonas dan Rondonia, yang berjarak lebih dari 2.700km dari Sao Paolo.

Inpe mengatakan telah mendeteksi lebih dari 72.000 kebakaran sejauh ini pada tahun 2019.

Para konservasionis menyalahkan Bolsonaro, mengatakan bahwa sang presiden telah mendorong para penebang kayu dan petani untuk membuka lahan.

Baca: Profil Lukas Enembe, Gubernur Papua Jadi Pendukung dan Kini Kritik Jokowi, Ternyata Lulusan Unsrat

Baca: TES KEPRIBADIAN: Bulan Lahir Dapat Ungkapkan Karakter Aslimu, Ada Genit Hingga Playboy Loh?

Baca: Reaksi Najwa Shihab saat Mendengar Pernyataan Gubernur Papua, Lukas Enembe Beri Statemen Ini

FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO

Mengapa terjadi kebakaran di Amazon?

Inpe mengatakan mereka mendeteksi lebih dari 72.000 kebakaran antara Januari dan Agustus — angka terbesar pencatatan dimulai pada 2013.

Badan itu mengatakan telah mengamati lebih dari 9.500 kebakaran hutan sejak Kamis pekan lalu (15/08), sebagian besar di wilayah Amazon.

Sejumlah pakar meteorologi mengatakan gabungan awan berat dan asap dari kebakaran hutan menimbulkan kegelapan di Sao Paulo.
Pada 19 Agustus, matahari tenggelam diperkirakan pukul 17.51 di kota tersebut, namun kegelapan terjadi dua jam sebelumnya.

Citra satelit menunjukkan negara bagian paling utara Brasil, Roraima, diselimuti asap gelap; sementara wilayah tetangganya, Amazonas, menyatakan kondisi darurat terkait kebakaran hutan.

Kebakaran hutan sering kali terjadi pada musim kering di Brasil, tapi juga bisa disulut dengan sengaja dalam upaya penggundulan lahan secara ilegal untuk peternakan hewan.

Bolsonaro menepis data terbaru, mengatakan bahwa ini "musimnya queimada", ketika para petani menggunakan api untuk membuka lahan.

"Saya pernah dijuluki Captain Chainsaw (Kapten Gergaji Mesin). Sekarang saya Nero, mengobarkan api di Amazon," ujarnya seperti dikutip kantor berita Reuters.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro
Reuters
Bolsonaro mendapat banyak kritik mengenai kebijakan lingkungannya.

Bagaimanapun, Inpe menyoroti bahwa angka kebakaran tidak selaras dengan angka yang biasanya dilaporkan selama musim kering.

"Tidak ada yang abnormal dengan iklim tahun ini ataupun curah hujan di wilayah Amazon, yang hanya sedikit di bawah rata-rata," kata peneliti Inpe, Alberto Setzer, kepada Reuters.

"Musim kering menciptakan kondisi yang cocok untuk penggunaan dan persebaran api, tapi menyulut api adalah pekerjaan manusia, entah disengaja atau tidak disengaja."

Ricardo Mello, kepala program World Wide Fund for Nature (WWF) untuk Amazon, mengatakan kebakaran adalah "konsekuensi dari peningkatan deforestasi yang terlihat dalam data baru-baru ini."

Bolsonaro 'memperparah deforestasi'

Laporan tentang meningkatnya kebakaran hutan muncul di tengah kritik terhadap kebijakan lingkungan Presiden Bolsonaro.

Para ilmuwan mengatakan Amazon mengalami kehilangan pohon dengan laju yang semakin cepat sejak sang presiden mulai menjabat pada Januari, dengan kebijakan yang lebih memihak pada pembangunan daripada konservasi.

Baca: Barcelona Incar Poin Pertama, Real Madrid Jaga Posisi Atas, Jadwal Lengkap Liga Spanyol Pekan Kedua

Baca: Ayah Tega Setubuhi Putrinya Selama 9 Tahun, Terungkap Adik Korban pun Digagahi Bergantian

Baca: Penyuka Drakor, Hati-hatilah Kena Dampak Buruk Binge Watching, Obesitas hingga Kematian Dini

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

Sebagai hutan hujan tropis terbesar di dunia, Amazon adalah penyimpan karbon yang penting dalam memperlambat laju pemanasan global.

Selama satu dekade terakhir, pemerintah berhasil mengurangi deforestasi di Amazon dengan aksi yang dilakukan badan federal dan sistem denda.

Namun Bolsonaro dan para menterinya mengkritik penalti tersebut; dan di bawah pemerintahan mereka, penyitaan kayu dan hukuman untuk kejahatan terhadap lingkungan berkurang.

Bulan lalu, presiden berhaluan ekstrem kanan itu menuduh direktur Inpe berbohong tentang skala deforestasi di Amazon dan berusaha merendahkan pemerintah.

Tuduhan itu ia layangkan setelah Inpe menerbitkan data yang menunjukkan peningkatan deforestasi di sana sebesar 88% pada bulan Juni, dibandingkan dengan bulan yang sama setahun lalu.

Direktur badan tersebut belakangan mengumumkan bahwa ia dipecat di tengah-tengah kekisruhan itu.

Inpe telah bersikeras bahwa datanya 95% akurat.

Keandalan badan itu telah dibela oleh berbagai institusi saintifik, termasuk Akademi Sains Brasil.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca: TERKINI, Vina Garut Ungkap Hotel Pembuatan Video Intim hingga Tarif Sebenarnya yang Diterima

Baca: VIRAL VIDEO Seorang Wanita Robek Uang, Warganet Kecam Aksinya, Ini Sanksi Bila Rusak Rupiah

Baca: Hasil Lengkap Kejuaraan Dunia 2019, Indonesia Sisakan 4 Wakil di Perempat Final

SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved