Bendera Bintang Kejora Penyebab Rusuh Fakfak: Begini Ceritanya
Situasi di Papua Barat kembali memanas. Aksi pembakaran dan perusakan fasilitas umum mewarnai demonstrasi di Fakfak
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa kericuhan di Fakfak, Papua Barat, disebabkan karena provokasi sekelompok orang. Polisi, kata Dedi sedang mereka yang diduga memprovokasi masyarakat. "Hanya segelintir orang yang memang mencoba memprovokasi masyarakat. Itu sedang diidentifikasi. Dan beberapa simbol-simbol juga sudah diamankan oleh aparat kepolisian," ujar Dedi.
Dedi mengatakan, polisi akan mengambil langkah yang diperlukan sesuai prosedur apabila menemukan tindakan melawan hukum. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa situasi di Fakfak sudah dapat dikendalikan per siang hari ini. "Untuk situasi hasil konfirmasi saya sampai dengan siang hari ini, Alhamdullilah untuk wilayah Fakfak khususnya, situasi sudah dapat dikendalikan dari rekan-rekan TNI, Polri," katanya.
Baca: Mendagri Akan Sanksi Pemda yang Rekrut Honorer
"Dan justru dari sebagian besar masyarakat mendukung langkah-langkah dilakukan aparat keamanan untuk menciptakan situasi yang kondusif," lanjut dia. Untuk menjaga situasi agar tetap kondusif, sebanyak 1 satuan setingkat kompi (SSK) atau sebanyak 100 orang didatangkan dari Sorong.
Namun, tidak ada penambahan personel yang didatangkan dari luar pulau Papua. "Untuk khusus Fakfak ada 1 SSK pasukan Brimob dari Polda Sultra yang diberangkatkan tadi pagi dari Sorong, tapi cukup dengan penambahan 100 orang personel," ucap Dedi.
Internet Diperlambat
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan pelambatan akses internet di Fak Fak menyusul kerusuhan yang terjadi pada Rabu pagi. Pelaksana Tugas (plt) Kepala Humas Kominfo Ferdinandus Setu menuturkan, permintaan pelambatan diajukan oleh Polri.
"Dan pagi ini kami (Kominfo) melambatkan akses internet untuk Fak Fak mulai pukul 09.00 waktu Indonesia Timur," ujar dia saat dihubungi Tribun. Ia menuturkan, Kominfo melakukan pelambatan akses internet di Fak Fak secara bertahap sejak pagi tadi sambil melihat situasi terkini. "Secara bertahap di tempat-tempat yang ada massa besar dan kerusuhan terjadi," kata pria yang biasa disapa Nando ini.
Sementara, untuk daerah Manokwari yang semulanya juga dilakukan pelambatan akses di hari sebelumnya, diungkapkan Nando, telah berangsur-angsur normal. "Perlahan-perlahan tapi secara umum sudah dinormal, mungkin satu dua tapi secara umum kami sudah normalkan per tadi malam," ujarnya.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto akan terbang langsung ke Papau untuk melihat kondisi pascakerusuhan di Manokwari dan Sorong. "Saya berangkat malam ini juga, Berangkat," tegas Wiranto.
Wiranto pun menyampaikan, kehadirannya di Papua bukan untuk memperkeruh kondisi disana. Justru, ia akan membawa pesan perdamaian dan empati untuk merajut kembali persatuan di bumi Cenderawasih itu.
"Saya ke Papua juga mengobarkan rasa empati, rasa kedamaian, ngajak lagi ayo kita bersatu kembali sebagai bangsa," ucap Wiranto.
"Yang rugi siapa sih kalau kita bertengkar, yang rugi kita kok," tambahnya.
Wiranto pun memastikan, masalah kesalahpahaman di Papua sudah selesai. Sehingga, ia meminta semua pihak untuk menahan diri dan saling memaaf-maafkan sebagai anak bangsa.
"Masalahnya sudah selesai ada kesalahpahaman sudah ada minta maaf, tinggal diterima maafnya sampaikan ke masyarakat kita kembali bersatu sebagai bangsa. Kok masing-masing emosi seperti kalian juga jangan mengibarkan emosi itu tapi mengobarkan kedamaian," jelas Wiranto.
Bupati Fak Fak Minta Massa Tenang