Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bisnis Fesyen Anak Ahok Bisa Balik Modal Sebulan, Sean dan Sang Teman Beber Rahasianya

Usaha yang dirintis putra Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Nicholas Sean, bersama sang kawan, Olwen Salim, telah kembali modal hanja dalam satu bula

Editor:
VIA IG @se.indonesia
Nicholas Sean berpose bersama sang ayah, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sambil mengenakan kaus produksi se.Indonesia.(VIA IG @se.indonesia) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bisnis fesyen putra Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Nicholas Sean, berkembang pesat.

Usaha yang dirintis bersama sang kawan, Olwen Salim, telah kembali modal hanya dalam satu bulan!

Sean dan Olwen memulai bisninya sejak April 2019 dengan brand bernama Se.Indonesia. Merek tersebut menawarkan beragam produk, seperti kaus, celana, atau pun hoodie.

Sean dan Olwen mengaku, modal awal bisnis fesyen ini sekitar Rp 50-100 juta.

“Harus jujur ya? Kami BEP (balik modal) dalam sebulan,” ujar Olwen kepada Kompas.com di Poppins Bazaar Bandung, akhir pekan lalu.

Baca: Rencana Mengenai Kenaikan Gaji PNS di Tahun 2020 dan Gaji 13, Ini Penjelasan Pemerintah

Baca: Presiden Joko Widodo Meminta Seluruh Warga Papua dan Papua Barat Untuk Tenang, Mari Saling Memaafkan

 

Instagram Tribun Manado :

Sean dan Olwen menilai, ada sejumlah kelebihan produk mereka yang memungkinkan prestasi balik modal bisa dicapai hanya dalam tempo sebulan.

Kualitas

Pertama adalah kualitas produk. Olwen mengatakan, Se.Indonesia menomorsatukan kualitas.

Baik dari segi bahan, cutting, jahit, sablon, desain, hingga finishing, semuanya amat diperhatikan.

"Ada satu unsur saja yang tidak sesuai standarnya mereka, tidak akan dijual," sebut dia.

“Kami pernah tidak jualan tiga minggu untuk menjaga kualitas,” ujar Olwen lagi.

Sean lalu menimpali. Dia mengatakan, dalam bisnis fesyen seperti kaus, pasti pernah terjadi apa yang namanya kesalahan produksi.

"Misalnya cutting yang kurang pas, sablon yang kurang oke, dan lainnya," kata dia.

Hal itu pulalah yang terjadi beberapa waktu lalu, hingga akhirnya se.Indonesia setop penjualan selama tiga pekan.

Sebab, mereka ingin konsumen puas dengan produk yang didapat, dan harapannya akan selalu membeli kembali produk lain yang dikeluarkannya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved