Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kerusuhan di Papua Barat

Massa Anggap Ada Sikap Rasisme, Bakar Gedung DPRD Papua, Diler Mobil, Toko Kue dan Gerobak Bakso

Adanya sikap yang dinilai rasisme, saat menindak mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, membuat sekelompok masyarakat di Papua Barat

Editor: Aswin_Lumintang
Kompas Tv
Kerusuhan di Kota Manokwari, Papua Barat 

TRIBUNMANADO.CO.ID, PAPUA BARAT - Adanya sikap yang dinilai rasisme, saat menindak mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, membuat sekelompok masyarakat di Papua Barat bertindak agresif dengan membakar beberapa tempat.

Gubernur Papua Lukas Enembe
Gubernur Papua Lukas Enembe (kompas.com)

Hingga pukul 11.00 WIB, Senin (19/8/2019), dua gedung di Manokwari Papua Barat dikabarkan dibakar massa pengunjuk rasa.

Kedua gedung itu adalah gedung DPRD Papua Barat dan sebuah diler mobil.

Dilaporkan Kompas TV, ada toko kue juga ikut dibakar massa yang beringas.

Gerobak bakso juga terlihat dibakar massa.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat sejak pagi tadi.

Baca: Anggota Paskibraka Bolmong Diajak Yasti ke Istana Negara dan Jalan - Jalan ke Bali

Baca: 10 Suara Bakal Memilih Pengganti Almarhum Hanny Sondakh, Pimpin PKPI Bitung

Baca: Awal 2020, BCA Targetkan Kerjasama Pakai Dompet Digital Alipay dan WeChat

Dalam kerusuhan itu, massa membakar gedung DPRD Papua Barat.

Dalam tayangan Kompas TV terlihat api bercampur kepulauan asap menyelimuti gedung wakil rakyat di Papua Barat.

Kontributor Kompas TV, Budi Setiawan melaporkan akibat pembakaran gedung DPRD Papua Barat, sejumlah ruas jalan ditutup.

Salah satunya adalah jalan utama di daerah itu, Jalan Yos sudarso.

Menurut Budi, peristiwa berawal dari aksi protes warga atas dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Nonton video streaming di bawah ini :

Massa kemudian menyampaikan protes dengan menyebar ke sejumlah jalan sambil membawa senjata tajam dan spanduk sebagai bentuk protes.

Sebagian massa yang membawa senjata tajam menebang pohon untuk membuat blokade jalan.
Parat aparat keamanan berusaha membbubarkan aksi massa. 

Sebagian berjaga di objek vital seperti bank, pusat perbelanjaan dan lainnya.
"Sejumlah ruas jalan ditutup setelah pembakaran gedung DPRD ini," kata Budi melaporkan ke Kompas TV.
Pantauan Kompas.com, sejumlah ruas jalan yang diblokade, yakni Jalan Yos Sudarso, Jalan Trikora Wosi dan jalan Manunggal Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.
Aksi blokade jalan oleh masyarakat Papua di Manokwari, terhadap kas

Selain itu, massa juga melemparkan pecahan botol dan merobohkan papan reklame, serta tiang lampu lalu lintas di pinggir jalan Yos Sudarso.

Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap tindakan persekusi dan rasisme yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (Ormas) dan oknum aparat, terhadap mahasiswa Papua, di Malang, Surabaya dan Semarang.

Kerusuhan ini merupakan buntut aksi dari beberapa kelompok warga. Warga memblokade beberapa jalan.

Aktivitas warga terganggu, banyak toko yang tutup.

Kompas TV melaporkan, selain pembakaran di jalanan, Gedung DPRD Papua Barat juga turut dibakar.

Diduga, aksi ini merupakan buntut dari solidaritas atas perlakuan penanganan demonstrasi warga Papua di Surabaya.

Reaksi gubernur

Soal tindakan rasisme Gubernur Papua Lukas Enembe sebelumnya mengatakan jika Pemprov Papua menghargai upaya hukum yang dilakukan oleh aparat keamanan, sepanjang dilakukan secara proposional dan profesional, serta berkeadilan.

Walaupun begitu, ia juga meminta aparat keamanan tidak melakukan pembiaran terhadap tindakan persekusi dan main hakim sendiri oleh kelompok atau individu orang yang dapat melukai hati masyarakat Papua.

Hal ini dikatakannya menanggapi tindakan aparat mengamankan 43 mahasiswa di asrama mahasiswa Papua di Surabaya.

"Pemprov Papua menyatakan empati dan prihatin terhadap insiden yang terjadi di Kota Surabaya, Semarang dan Malang, yang berakibat adanya penangkapan atau pengosongan asrama mahasiswa Papua," kata Lukas kepada wartawan, di Jayapura, Minggu (18/08/2019).

Enembe menyayangkan adanya tindakan rasis oknum aparat saat upaya penangkapan para mahasiswa tersebut.

Terlebih, hal tersebut terjadi menjelang perayaan HUT ke-74 RI.

"Kita sudah 74 tahun merdeka, seharusnya tindakan-tindakan intoleran, rasial, diskriminatif tidak boleh terjadi di negara Pancasila yang kita junjung bersama," ujar Enembe. "Tindakan rasial di Surabaya sangat menyakitkan," kata Enembe.

Situasi aman

Karo Ops Polda Papua Barat Kombes Pol Moch Sagi mengatakan situasi Manokwari secara umum masih aman dan terkendali.

“Belum ada penetapan status siaga satu untuk Manokwari. Kita masih berkomunikasi agar aksi ini tidak anarkis,” ujarnya.

Hingga pukul 08.00 WIT, akses jalan Yos Sudarso di perempatan lampu merah Sanggeng, Jalan Trikora Wosi dan beberapa tempat lain masih diblokade warga.  

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Selain Gedung DPRD Papua Barat, Diler Mobil, Toko Kue hingga Gerobak Bakso Ikut Dibakar Massa, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/08/19/selain-gedung-dprd-papua-barat-diler-mobil-toko-kue-hingga-gerobak-bakso-ikut-dibakar-massa?page=all.

Editor: Hasanudin Aco

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved