Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Indonesia

MISTERI Tanggal 17Agustus 1945 Dipilih Soekarno s/d Pembacaan Teks Proklamasi Pakai Microfon Curian

Kejadian sehari sebelum kemerdekaan hingga misteri tanggal 17 Agustus dipilh sebagai hari merdekanya Republik Indonesia.

Editor: Frandi Piring
WIKIPEDIA.ORG
Ir. Soekarno (Bung Karno) didampingi Drs. Mohammad Hatta (Bung Hatta) memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada hari Jum'at tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 pagi di Pegangsaan Timur 56 Jakarta (sekarang jalan Proklamasi). 

Dikutip dari Kompas.com dan buku '17-8-45, Fakta, Drama, Misteri' yang ditulis Hendri F Isnaeni, Soekarno pernah mengungkap alasannya memilih tanggal 17 sebagai hari kemerdekaan.

Dalam buku '17-8-45, Fakta, Drama, Misteri', Soekarno mengaku dirinya memilih tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari pembacaan proklamasi kemerdekaan dikarenakan adanya unsur mistik.

Soekarno mengaku dirinya percaya pada mistik dan mencampurkan kepercayaan klenik jawa kuno dengan momen bersejarah dalam sejarah islam.

"Aku percaya pada mistik," ungkap Soekarno saat itu.

Usut punya usut, jika dikaitkan dengan penanggalan Jawa, 17 Agustus 1945 jatuh pada hari Jumat Legi.

Kata 'legi' dalam bahasa Jawa memiliki arti manis.

Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam) Jumat siang kemarin. Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.
Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam) Jumat siang kemarin. Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok. (Kompas/JB Suratno)

Sedangkan tanggal 17 dipilih lantaran bersamaan dengan peristiwa diturunkannya Al quran dalam sejarah umat islam.

Tanggal 17 dapat dikaitkan dengan dengan perintah Nabi Muhamamd SAW kepada umat Islam untuk bersembahyang 17 rakaat dalam sehari.

"Mengapa Nabi Muhammad memerintahkan 17 rakaat, bukan 10 atau 20? Karena kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia," kata Soekarno.

4. Teks proklamasi dibacakan dengan mikrofon 'curian'

Soekarno saat detik-detik pembacaan Proklamasi RI 17 Agustus 1945
Soekarno saat detik-detik pembacaan Proklamasi RI 17 Agustus 1945 (Tribun Video/Tangkap Layar)

Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Soekarno pernah menyebut bila mikrofon yang ia gunakan saat membacakan teks proklamasi kemerdekaan untuk pertama kalinya adalah hasil curian.

Soekarno berkelakar pada saat itu bahwa mikrofo tersebut adalah hasil curian yang diambil dari stasiun radio milik Jepang berikut dengan pengeras suaranya.

“Aku berjalan ke pengeras suara kecil hasil curian dari stasiun radio Jepang dan dengan singkat mengucapkan proklamasi itu,” kata Soekarno seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Kendati Soekarno menyebutnya sebagai mikrofon curian, rupanya kelakar mantan presiden RI itu dibantah oleh mantan sekretaris pribadi Menlu pertama RI, Sudiro.

Melansir Kompas.com, Sudiro mengungkap bahwa pernyataan Soekarno tentang mikrofon 'curian' itu tidak benar.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved