Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Sang Proklamator

Usai Proklamirkan Kemerdekaan, Soekarno Terpaksa Nyamar, Ibu Fatmawati Jadi Tukang Jual Pecel

Sang pendiri Republik ini, Ir Soekarno pernah mengatakan, bangsa yang besar tetaplah mengingat pahlawan bangsa.

Editor: Aswin_Lumintang
istimewa
Tangisan Soekarno yang sempat tercatat sejarah. 

Hal itu harus dilakukan dengan menyamar. Cobalah bayangkan. Untuk pergi ke salah satu rumah kawan di daerah Matraman, Bapak harus menyamar sebagai penjual sayur.

Bapak memakai kopiah buruk dan kemeja kotor dan kumal. Di pinggangnya melilit sarung pelekat tua.

Dengan celana rombengan dan pikulan sayur terus ‘menjajakan’ sayurnya sampai ke rumah kawan yang dituju.

Kalau Ibu menyamar sebagai penjual nasi pecel dengan konde di atas kepala dan kebaya kumal.

Kalau diingat kejadian-kejadian itu sekarang rasanya lucu sekali.

Editor: Sugiyarto

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved