News
Usut Pembunuhan Briptu Heidar, TNI dan Polri Kejar KKB Papua, Sempat Terdengar Suara Tembakan
Tim TNI dan Polri sempat mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua saat mengusut kasus pembunuhan Briptu Heidar
Namun, pengejaran juga terkendala kondisi geografis.
Baca: Ini Daftar 56 Perwira Tinggi TNI yang Dimutasi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Baca: HASIL PIALA SUPER EROPA Kiper Liverpool Bawa The Reds Jadi Kampiun, Chelsea Kalah Adu Pinalti
Baca: Krisdayanti Habiskan Miliaran Rupiah Untuk Operasi Plastik, Wajah Tanpa Make Up Jadi Sorotan
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Komentar Menhan
Setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla minta aparat keamanan yang bertugas di Papua agar membalas tindakan keji anggota KKB Papua terhadap Brigadir Anumerta Heidar, kini Menhan pun angkat bicara.
Briptu Hedar sebelumnya disandera oleh KKB di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, Senin (12/8/2019).
"Nanti saya konsolidasi ke kantor, saya simak betul. Bila perlu saya panggil ke kantor apa penyebabnya," kata Ryamizard usai memberi kuliah umum di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Surabaya, Rabu (14/8/2019).
Penembakan Briptu Heidar Ryamizard mengatakan sepakat dengan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta Polri untuk balas menyerang lantaran personelnya telah gugur setelah disandera oleh KKB.
Menurut dia, apa yang sudah dilakukan KKB kepada penegak hukum tidak boleh dibiarkan.
"Memang harus diserang, jangan dibiarkan, enggak boleh. Ini Negara Republik Indonesia, itu (KKB) pemberontak, itu enggak boleh dibiarkan," ujar Ryamizard.
Diberitakan sebelumnya, Briptu Heidar ditemukan meninggal dunia setelah sebelumnya disandera oleh KKB Papua pada Senin (12/8/2019) sore sekitar pukul 17.30 WIT
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, kejadian bermula pada Senin siang sekitar pukul 11.00 WIT.
Baca: BREAKING NEWS: Balai Bahasa Sulut Gelar Rakor Perlindungan Bahasa Indonesia dan Sastra Daerah

Saat itu, Briptu Heidar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.
Saat melintas di Kampung Usir, Briptu Heidar dipanggil oleh temannya yang merupakan warga setempat sehingga Bripka Alfonso menghentikan kendaraannya.
Selanjutnya, Briptu Heidar menghampiri temannya tersebut, sedangkan Bripka Alfonso menunggu di atas motor.
Lalu saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya, tiba-tiba sekolompok orang datang dan langsung menyergap Briptu Heidar