NEWS
Mahfud MD Buat Sayembara Hadiah Rp 10 Juta Bagi Siapa yang Bisa Buktikan Dirinya Anti Bendera Tauhid
Oleh karenanya, untuk membantah tudingan tersebut Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini gelar sayembara bernilai Rp10 juta.
"Silakan cari di pernyataan pers, di televisi, di orasi atau halaqah, di pengajian, di rekaman wartawan, atau di mana saja, kalau ada yang menemukan pernyataan saya seperti itu saya beri hadiah 10 juta rupiah," tegas Mahfud.
Mahfud mengatakan, dirinya berhati tauhid. Semua anaknya saat dilahirkan dibisiki kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah, Muhammadun Rasulullah".
Bahkan sampai usia 3 bulan ketika anak-anaknya masih orok di ubun-ubunnya yang masih lembut seperti bubur selalu dibacakan kalimat tauhid dan salawat Nabi.
"Cucu-cucu saya juga begitu, setiap ketemu saya pegang kepalanya sambil membacakan kalimat tauhid dan salawat Nabi. Di rumah saya juga punya koleksi lukisan kaligrafi dan ukiran tauhid di kain, di kayu, maupun di batu yang diukir," kata Mahfud.
Mahfud menyampaikan itu dalam konteks menanggapi isu hoax yang menyebut dirinya Islamophobi dan anti bendera tauhid terkait dengan tanggapannya bahwa bisa saja TNI kecolongan terkait dengan diterimanya Enzo Allie di Akmil yang diberitakan terpapar radikalisme.
Mahfud mengatakan dalam masalah Enzo yang berhasil masuk Akmil, dirinya tak pernah mengaitkan dengan berdera tauhid atau organisasi tertentu.
Dijelaskannya, Jumat kemarin dirinya ditanya oleh wartawan tentang lolosnya Enzo masuk Akmil.
"Apa masalahnya? Saya tak tahu berita tentang itu karena saya baru pulang dari Moscow dan terus ke Denpasar," katan Mahfud merespons pertanyaan wartawan saat itu.
Lalu wartawan menjelaskan bahwa Enzo Allie diterima di Akmil TNI tapi kemudian diduga terpapar radikalisme.
Mahfud kemudian menjawab bahwa kalau itu benar, mungkin saja TNI kecolongan.
Tapi sepengetahuannya seleksi di TNI itu ketat, dilacak sampai ke keluarga termasuk ibunya dan kakeknya.
"Tapi kalau benar kecolongan ya dipecat saja, itu bisa karena prasyaraynya tak terpenuhi," kata dia.
"Saya hanya bilang begitu. Titik. Tak ada urusan bendera tauhid atau urusan organisasi radikal. Di bagian mana saya anti bendera tauhid atau Islamophobi?" tantang Mahfud.

Mahfud MD yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara (APHTN) itu hadir ke Singapura atas undangan duta besar RI, Ngurah Swajaya untuk menjadi narsum dialog kebangsaan bertajuk "Meningkatkan Nilai Kebersamaan Menuju Indonesia Emas 2045" dalam rangka menyongsong HUT Kemerdekaan RI.
Sebelum acara dialog pagi harinya Mahfud MD melakukan salat Idul Adha di Masjid Istiqamah yang terletak di kompleks KBRI Singapura.