Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kongres V PDIP

Strategi Banteng Diterapkan saat Kehadiran Prabowo di Kongres V PDIP, Tawar Menawar Mega-Prabowo

Setelah itu, kepada para kadernya, Megawati Sukarnoputri bertanya. "Siap (bertempur di 2024)?" Tanyanya.

Editor: Frandi Piring
RakyatSulsel
PDI Perjuangan - Poster 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Strategi Banteng Diterapkan saat Kehadiran Prabowo di Kongres V PDIP.

Tawaran Megawati yang diterima Prabowo beberapa saat sebelum Kongres dilaksanakan.

Kebersamaan para ketua umum partai politik itu terlihat dalam acara Kongres V PDIP, Kamis (08/08/19) lalu.

Seringnya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri tampil bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seusai Pilpres 2019, dinilai sebagai strategi.

Menurut peneliti politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, PDIP ingin menaikkan posisi tawarnya di hadapan Presiden Jokowi dan partai koalisi pendukung.

Menurutnya, jika PDIP berhasil menaikkan posisi tawarnya terhadap Jokowi dan partai koalisi pendukung, hal itu membuka kemungkinan PDIP untuk menegosiasikan banyak hal dengan Jokowi dan partai koalisi.

Pic/Logo PDIP.jpg
Pic/Logo PDIP.jpg (TRIBUNNEWS)

Hal itu disampaikan Arya seusai diskusi tentang 'Demokrasi dan Penegakan HAM di Masa Depan', di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019).

"Saya kira PDIP sadar pilihan politiknya tidak sepenuhnya diterima oleh parpol koalisi lain, terutama parpol koalisi 01."

"Saya kira PDIP perlu membuat strategi baru supaya bisa menaikkan posisi tawarnya di hadapan partai-partai koalisi ini dan di hadapan Presiden."

"Salah satu cara yang mungkin bisa dilakukan adalah mencari kawan baru, dan PDIP sadar Gerindra sadar punya keinginan untuk bergabung dengan pemerintah ketika kepentingannya bertemu." 

"PDIP kemudian berada di atas angin lagi untuk menegosiasikan banyak hal dengan Presiden, dan menaikkan posisi tawar juga di tengah partai-partai ini," ulas Arya.  

Menurutnya, tantangan ke depan bagi Jokowi, adalah harus menjelaskan dan memberi sinyal kepada partai pendukung dan pengusungnya juga ke publik, bagaimana dia akan mendesain kabinet.

Baca: Megawati Beri Tugas Prananda Prabowo, Jalankan Hasil Kongres V PDIP, Sampaikan Keputusan 5 Komisi

Baca: 2 Calon Kuat jadi Sekjen PDIP Periode Baru, Sosok Lawas & Bakal Naik Jabatan jika Terpilih, Siapa?

Baca: Kongres ke-V PDIP, Bahas Strategi Pemenangan Pilkada Serentak 2020

Tidak hanya itu, menurut Arya, Jokowi juga harus memberi sinyal kepada partai pendukung, pengusung, serta ke masyarakat, bahwa pembentukan kabinetnya berada dalam kendalinya secara penuh.

"Presiden harus menjelaskan kepada publik dan partai bahwa dia memegang kendali penuh terhadap kabinet ini."

"Entah dia akan membentuk kabinet profesional atau kabinet yang memberikan akomodasi kepada banyak partai."

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved