Iduladha
Seorang Warga Negara Asing Asal Kanada Ikut Potong Daging Kurban, Alasannya Bikin Terharu
Suasananya masih sama, dipadati warga yang mengantri daging kurban, kemudian halaman masjid dipenuhi daging kurban.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Suasananya masih sama, dipadati warga yang mengantri daging kurban, kemudian halaman masjid dipenuhi daging kurban.
Yang berbeda dari tahun yang lalu, yakni ada ketambahan satu orang baru tenaga untuk memotong daging kurban.
Suasana ini terlihat di Masjid Jami Raudlatul Muminin, Griya Lembah Depok, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
Terlihat seorang warga negara asing (WNA) alias bule asal Kanada bernama Martin Pistagnesi (49) ikut melakukan pemotongan daging hewan kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat sekitar, Minggu (11/8/2019).
Martin adalah seorang mualaf yang baru menjalaninya selama 2 tahun.
Dia tinggal di RT 01/RW 24 Griya Lembah Depok.
Pagi ini pun, Martin telah menunaikan salat id di sana.
Baca: Penyembelihan Sapi, Kambing, dan Kerbau di Pinggir Rel Kereta Aktif, Warga Akui Sudah Biasa
Baca: Sandiaga Uno Posting Foto Bareng Rachmawati Soekarnoputri, Putri Dari Ir Soekarno, Mereka Tersenyum
Baca: Simpan Daging Kurban Agar Tetap Awet, Bisa Sampai Enam Bulan, Jangan Pakai Kantong Kresek
Facebook Tribun Manado :
Baca: Olly Dondokambey Isyaratkan Joune Ganda Dapat Tiket PDIP di Pilkada Minut
Baca: Ibadah Pengucapan Syukur GMIM Kakaskasen Pniel, Pdt Sumakul: Ucap Syukurlah Dalam Segala Hal
Baca: Ekspor Komoditi Perikanan Sulut Capai Rp 1 Triliun di Paruh Pertama 2019
Instagram Tribun Manado :
Setelah beberapa hewan kurban disembelih, ia membaur dengan warga lainnya untuk ikut memotong-motong daging kurban untuk ditimbang.
Sambil duduk di kursi jongkok kayu dengan menggunakan kaos abu-abu dan celana pendek, Martin nampak lihai menyayat dan memotong-motong daging dengan ukuran sedang.
Sesekali, ia bekerja sambil bersenda gurau, sehingga nampak akrab dengan warga.
Padahal, ia sendiri baru tinggal di sana selama 6 bulan setelah 4 tahun tinggal di Indonesia.
Namun keakraban tampak terlihat nyata saat dirinya membaurkan diri dalam kegiatan tersebut.
Anak-anak dan beberapa ibu-ibu yang datang pun nampak antusias dengan keberadaan bule di tengah-tengah masyarakat pribumi.
Kepada Tribun Martin mengaku senang ikut berbaur dengan warga mengikuti kegiatan tradisi yang dilakukan umat Muslim Indonesia.
Sebab, menurutnya, dengan adanya tradisi ini, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.