Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Belasan Orang Taklukkan Sapi Bantuan Jokowi, si Black Mengamuk: Begini Jadinya

Butuh belasan orang untuk menaklukkan si Black, sapi bantuan Presiden Joko Widodo berbobot lebih dari 1 ton yang disembelih

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
KOMPAS.com/ Junaedi
Sapi kurban berbobot 1,1 ton 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Butuh belasan orang untuk menaklukkan si Black, sapi bantuan Presiden Joko Widodo berbobot lebih dari 1 ton yang disembelih di Masjid Nurma'unah, Dusun Watugilang B, Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta, Minggu(11/8). Bahkan, satu orang diantaranya mengalami luka ringan terkena sepakan kaki.

Dari pengamatan di lokasi, sapi jenis simental ini mulai digiring ke masjid dari lokasi transitnya berada sekitar 100 meter, pukul 10.00 WIB. Setelah penyerahan dari Bupati Gunungkidul Badingah, sapi kemudian diikat sedemikian rupa sehingga mudah direbahkan. Masyarakat sekitar yang sudah terbiasa menyembelih hewan kurban, pun dengan cekatan bisa merobohkan sapi berukuran besar itu.

Baca: Viral Empat Pemuda Kencingi Bendera Merah Putih: Begini Pengakuan Mereka

Saat diikat dengan tali, sapi yang masih meronta itu kaki belakangnya mengenai kaki kanan salah seorang warga hingga terjatuh. "Memang tadi ada insiden tersebut, sepakan sempat mengenai seorang petugas pemotongan hewan di bagian kaki. Alhamdulillah tidak terjadi luka yang parah," kata Takmir Masjid Nurma'unah, Dusun Watugilang B, Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan, Sumarno.

Pada Idul Adha tahun ini, di Masjid Nurma'unah terdapat 5 ekor sapi kurban termasuk bantuan dari Presiden Jokowi serta 21 ekor kambing dari jemaah masjid. "Tadi yang menyembelih sekitar 12 orang, kami kesulitan untuk menyembelih sapi tersebut tenaganya besar," katanya.

Bupati Gunungkidul Badingah yang sempat menghadiri penyembelihan sapi bantuan presiden mengatakan, daging sapi bisa dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Masyarakat Gunungkidul perlu mencontoh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang penuh keiklasan, kesabaran, dan ketaatan sehingga dapat membuahkan hasil yang memuaskan.

"Hari raya kurban ini semoga bisa memupuk keimanan masyarakat Gunungkidul, dan juga menambah jiwa sosial masyarakat. Semoga warga bisa menerima daging sapi bantuan dari presiden secara merata," ucapnya.

Baca: Penampilan Timnas U-18 Indonesia Saat Kontra Brunei Bikin Pelatih Puas

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, pihaknya menurunkan petugas sebanyak 169 orang yang disebar ke seluruh wilayah di Kabupaten Gunungkidul untuk memantau penyembelihan hewan kurban.
"Kami dibantu sebanyak 45 orang dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM," katanya.

Salat Ied

Selama tiga tahun terakhir menjabat sebagai Presiden RI, Joko Widodo selalu menggelar saalat dan merayakan Idul Adha di wilayah Jawa Barat. Bahkan Idul Adha 1440 Hijriah ini, dia melaksanakan salat Idul Adha di Taman Astrid, Kebun Raya Bogor, Kota Bogor. "Kita memang tinggalnya di Jawa Barat. Cari yang dekat, biar enggak jauh," kata Jokowi.

Ia juga mengaku bahwa dalam momen Idul Adha ini ada cara perayaan khusus bersama keluarga. "(Acara khusus) Ada nanti, dengan Bu Iriana," kata Jokowi direspon senyum oleh Iriana Jokowi.

Pantauan Tribun saat memasuki tempat salat, Jokowi tampak berjalan kaki dari Istana Bogor. Ia tampak mengenakan baju koko putih, sarung coklat gelap dan peci hitam. Selain itu, Jokowi dalam salat Idul Adha berjamaah ini tampak ditemani sang Istri, Iriana Jokowi.

Tampak pula Jokowi didampingi oleh Wali Kota Bogor Bima Arya, Camat Bogor Tengah Agustiansyah, Danrem 061 Kol Inf Novi Helmy, Kapolrsta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser dan yang lainnya.

Pada kesempatan tersebut, ýPresiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana juga menyerahkan hewan kurban, seekor sapi berpunduk besar dengan berat 1 ton lebih kepada panitia kurban di Kebun Raya Bogor.

Baca: Wali Kota Jimmy Eman Open House Pengucapan Syukur, Sedia Babi Panggang

Secara simbolis, Jokowi memberikan tali tambang sebagai pengikat sapi pada Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko.
"Terima kasih pak Presiden atas kurbannya," ucap Laksana Tri Handoko usai menerima tali tambang dari Jokowi.

Rencananya sapi berwarna putih itu akan dipotong pada Selasa (13/8) di area Kebun Raya Bogor. Usai penyerahan, Jokowi sempat mengajak Iriana untuk berfoto bersama dengan sapi.

Pose pertama, Jokowi dan Iriana berdiri berdampingan. Jokowi masih menggunakan baju koko putih, sarung serta peci hitam. Sementara Iriana mengenakan mukena putih dan celana biru. Tidak puas hanya foto di samping sapi, Jokowi memberanikan diri mendekat dan mengelus sapi tersebut. Jokowi bahkan sempat mengelus tanduk sang sapi.

Tiba-tiba saja, sang sapi kaget dan sapi yang tadinya diam atau anteng langsung menggerakkan kepalanya. Otomatis Iriana langsung kaget dan menyingkir. Begitu juga dengan Jokowi. Jokowi bahkan sempat tertawa.

Diketahui selain berkurban di Kebun Raya Bogor, Jokowi juga berkurban sapi di sejumlah tempat di daerah baik di Gunung Kidul, Surabaya, Bengkulu, Polewali Mandar. Hingga ke Yogyakarta, Bitung, Kendari, Boyolali, Palembang.

Pada awak media, Jokowi sempat menyampaikan pesan Idul Adha untuk masyarakat Indonesia yang merayakan.
"Ya ini kan tadi seperti disampaikan oleh khotib bahwa ikatan ketakwaan kita pada Allah SWT wajib. Juga ikatan hubungan antarmanusia wajib kita lakukan," ucap Jokowi.

"Dan yang penting di Hari Raya Idul Adha ini adalah dari sisi kurban, pengorbanan. Itu adalah dorongan kita untuk melakukan kesalehan sosial yang saya kira di negara kita masih terus harus kita dorong agar seluruh umat melakukan itu dengan baik. Baik dengan teman, tetangga, saudara dan rekan sekampung. Saya kira yang berkaitan dengan kesalehan sosial harus kita dorong," tambahnya.

Terpisah, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyerahkan hewan kurban berupa dua ekor sapi di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Acara serah terima hewan kurban itu diserahkan melalui Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin dan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil kepada Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) di Masjid Istiqlal.

Hal ini, karena Presiden Jokowi melaksanakan ibadah salat Idul Adha di Lapangan Astrid, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Adapun, Wakil Presiden JK menunaikan ibadah salat Idul Adha di kampung halamannya, tepatnya di Lapangan Karebosi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kami berdua dengan Pak Sofyan Djalil hari ini diamanatkan oleh bapak presiden dan wakil presiden untuk menyerahkan hewan korban beliau," kata Syafruddin. Menurut Syafruddin, sapi yang dikurbankan merupakan kualitas terbaik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jokowi menyumbang sapi jenis Limosin berusia sekitar 3,5 tahun dan berat 1,7 ton. Sedangkan, JK mengurbankan sapi jenis Limosin berusia sekitar 3,5 tahun dan berat 1,2 ton.

"Bibit paling besar ini, pokoknya ton paling tinggi," ujar Syafruddin.

Dia menambahkan penyerahan hewan kurban itu tidak hanya dilakukan di Masjid Istiqlal, tetapi juga di sejumlah tempat lainnya. "Ini bukan hanya di sini tapi di beberapa tempat. Banyak, kemarin diberitakan dimana-mana ada, ada di Sulawesi barat Jogja dan dimana-mana, saya rasa 10 lebih," tambahnya.

Secara keseluruhan pada Idul Adha tahun ini, BPPMI menerima hewan kurban berupa 23 ekor sapi dan 20 ekor kambing. Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mengatakan pihak Masjid Istiqlal menyalurkan daging hewan kurban melalui lembaga distribusi.
"Kebijakan kami menyerahkan ke lembaga distribusi, bukan kami mendistribusikan kupon. Istiqlal kebijkan seperti itu," kata dia.

Menurut dia, upaya itu dilakukan agar daging kurban yang disalurkan tepat sasaran. Upaya mendistribusikan daging kurban dengan tidak menggunakan kupon itu sudah dilakukan sejak tahun lalu. "Istiqlal memberikan kepada yang paling tepat sasaran. Di sini kan susah mengatur siapa yang paling berhak," kata dia.

Dia menambahkan, lembaga distribusi diharapkan dapat mengetahui siapa saja yang layak menerima daging kurban itu. "Lembaga dan masjid setempat itu lebih tepat. Mereka lebih tahu kondisi secara mikro," ujar Nasaruddin. (Tribun Network/fal/fel/kus/wly)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved