Idul Adha 2019
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Salah Satunya Menghapus Dosa Setahun Lalu
Puasa arafah merupakan salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan, khususnya bagi umat muslim yang tidak menunaikan ibadah haji.
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung, KH Basyaruddin Maisir mengatakan bulan Dzulhijjah termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT.
Pada bulan itu umat muslim yang tengah melaksanakan ibadah haji tengah menjalani puncak ibadah.
Pada tanggal 8 Dzulhijjah atau disebut hari Tarwiyah, jemaah haji sedang melakukan persiapan menuju padang Arafah.
Sementara pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji tengah berkumpul di padang Arafah.
"Dua hari tersebut merupakan puncak ibadah haji."
"Orang yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak disunahkan berpuasa."
Tetapi, umat muslim yang tidak berhaji disunahkan untuk menjalankan puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah, dan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah," ungkap KH Basyaruddin Maisir seperti dilansir Tribunstyle.com dari Tribunnews.com, Jumat (26/7/2019).
Hukum puasa Tarwiyah dan Arafah adalah sunnah muakad atau dianjurkan untuk dikerjakan.
KH Basyaruddin Maisir mengatakan pahala puasa itu seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra.
Disebutkan, orang yang melaksanakan puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah atau Tarwiyah, Allah SWT akan memberikan pahala, yang kita tidak mengetahuinya, kecuali Allah SWT.
"Pahalanya Allah SWT yang akan membalas, dan itu rahasia Allah SWT," kata KH Basyaruddin Maisir.
Keutamaan Puasa Arafah
Melansir dari Tribunpekanbaru.com, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Lampung, Muhammad Mukri menerangkan puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau sehari sebelum hari raya kurban.
Dinamakan puasa Arafah karena umat yang sedang beribadah haji sedang wukuf di Padang Arafah.