Tokoh Meninggal Dunia
Kehangatan Keluarga Mbah Moen Saat Temui Habib Rizieq di Makkah, Singgung Pesan Almarhum
Hadir putra-putra Mbah Moen yakni Taj Yasin Maimoen, KH Abdul Rouf (Gus Rouf), KH Majid Kamil Maimoen (Gus Kamil), dan KH Zuhrul Anam Hisyam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Taj Yasin Maimoen atau yang akrab akrab dipanggil Gus Yasin mengatakan kematian Mbah Moen di kota suci Makkah sangat memukul kita bersama.
Putra-putra KH Maimun Zubair (Mbah Moen) silaturahmi ke kediaman Habib Rizieq Syihab, Kamis (8/8/2019).
Hadir putra-putra Mbah Moen yakni Taj Yasin Maimoen, KH Abdul Rouf (Gus Rouf), KH Majid Kamil Maimoen (Gus Kamil), dan KH Zuhrul Anam Hisyam.
Dalam pertemuan itu pertemuan terasa hangat dan bersahabat.
"Tidak hanya keluarga. Karena keluarga saat ini merasakan sendiri-sendiri," ujar Taj Yasin di Makkah.
Dia berterima kasih kepada semua pihak, ke masyarakat Indonesia, masyarakat Saudi, pemerintah Indonesia, yang memberikan perhatian terhadap kematian Mbah Moen.
Baca: Jelang Pengucapan Tomohon, Ronny Terima Pesanan Hingga 60 Ekor Babi Buat Pengucapan
Baca: Polisi Amankan Eksekusi Bangunan Gereja oleh PN Manado, Ormas Ini Menolak Keras Tindakan Eksekusi
Baca: Kongres V PDI Perjuangan di Bali Habiskan Anggaran Rp 17,6 Miliar
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Hadiri pemakaman
Sebelumnya Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI ) Habib Rizieq Shihab hadir di pemakaman KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.
Bahkan menantu dari Habib Rizieq Shihab, Habib Hanif bin Abdurrahman Alatas turut mengangkat jenazah Mbah Moen.
Habib Rizieq Shihab terlihat hadir di pemakaman KH Maimun Zubair.
Kehadiran Habib Rizieq Shihab terlihat dalam sebuah video singkat yang tersebar di media sosial Twitter.
Pun saat Habib Hanif bin Abdurrahman Alatas mengangkat jenazah KH Maimun Zubair.
Jenazah Mbah Moen disalatkan di Masjidil Haram, Makkah sekitar pukul 12.00 waktu setempat.
Selanjutnya, jenazah KH Maimun Zubair disemayamkan di pemakaman Ma'la Makkah.

Habib Rizieq Shihab terlihat mengenakan pakaian serba putih lengkap dengan penutup kepala yang berwarna senada.
Ucapan terima kasih
Saat berbicara di acara silaturrahmi NU se dunia di Makkah, Taj Yasin mengatakan Mbah Moen sebelum meninggal dunia titip pesan pentingnya NKRI, pentingnya kesatuan dan persatuan republik ini.
"Beliau sangat mendukung bahwa orang Indonesia bangga memiliki presiden pak Jokowi,
bangga memiliki putra Indonesia pak Prabowo," katanya.
"Bangga juga dengan penerus bung Karno.
Maka beliau selalu bilang PBNU- NU perekat persatuan," ujar Taj Yasin.
Menurut dia, masyarakat melakukan salat ghaib, tahlilan, baca yasin mendoakan Mbah Moen.
"Ini menunjukkan bahwa kiai Maimun memiliki kecintaan besar.
Saya hanya bisa sampaikan terima kasih," katanya.

Dia mengatakan kondisi ibunya sehat.
"Menerima kuat. Apalagi ada putra-putri yag mendampingi beliau.
Sehingga melanjutkan ibadah haji. Pulangnya Insya Allah sesuai rencana," kata dia.
"Semua warga, bukan hanya orang Indonesia ingin mendoakan beliau.
Tidak usah diperpanjang.
Kita kehilangan tokoh pemersatu umat.
Saya satu apartemen dengan ibu," katanya.

Wasiat KH Maimun Zubair
Publik tanah air kembali berduka dengan berpulangnya KH Maimoen Zubair.
Kyai kharismatik wafat saat menjalankan ibadah haji di Mekah, Selasa (6/8/2019) sekitar pukul 04.00 waktu setempat.
KH Maimun Zubair yang akrab disapa Mbah Moen meninggal dunia di RS An Noor, Mekah.
Sebelum wafat di Tanah Suci Mekah, Mbah Moen tidak menunjukkan gejala sakit.
Taj Yasin yang akrab disapa Gus Yasin mengatakan, kondisi fisik ayahnya, Mbah Moen cukup sehat sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekah.
Bahkan kata Gus Yasin, sebelum berangkat Mbah Moen sempat menyampaikan beberapa pesan ke dirinya.
"Sehari sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekah, bapak sempat berpesan ke saya," ujar Gus Yasin yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah, Selasa (6/8/2019).
Baca: Kabar Terbaru Nunung Srimulat: Hampir 3 Minggu di Penjara, Polisi Ungkap Belum Ada Ketergantungan
Baca: Diduga Simpatisan HTI, Layakkah Enzo Dipecat dari Taruna Akademi Militer TNI? Ini Reaksi Menhan
Baca: Gaji dan Tunjangan ASN Disetarakan Supaya Tak Ada Kesenjangan
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Apa pesan yang disampaikan Mbah Moen kepada Gus Yasin?
Gus Yasin mengatakan, KH Maimun Zubair menyampai tiga pesan kepada dirinya.
"Pesan yang disampaikan pertama, jaga pondok pesantren, jaga negara dan dukung pemerintahan," ujar Gus Yasin mengutip pesan yang disampaikan almarhum KH Maimun Zubair sesaat sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekah.
Gus Yasin mengaku cukup kaget dengan kabar yang diterimanya hari ini.
"Sempat tidak percaya kabar yang saya terima," katanya.
Wasiat
Selain menyampaikan tiga pesan, Mbah Moen juga sempat menyampaikan wasiat kepada dirinya.
"Saat di kamar, beliau berwasiat, ada barang-barang di lemari jangan dibuka, kalau saya tidak ada baru dibuka," ucap Gus Yasin menirukan ucapan Mbah Moen.
Hingga saat ini, Gus Yasin mengaku tidak tahu barang-barang apa saja yang diwasiatkan kepadanya.
Meninggal di Mekah
Meninggal dunia di waktu dan tempatnya tersebut ternyata sudah sesuai dengan keinginan Mbah Moen semasa beliau masih hidup.
“Cepat sekali beliau pulang dan ini juga yang beliau kehendaki, beliau ingin berpulang di hari selasa di Makkah, nampaknya banyak keinginan-keinginan beliau yang Allah kabulkan,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Daker Mekah.
Lukman Hakim menjelaskan Mbah Moen meninggal dunia cepat sekali dan dengan cara yang sangat baik, sama sekali tidak ada yang direpotkan oleh kepulangan beliau.
“Beliau juga sebelumnya tidak mengeluhkan rasa sakit tertentu, bahkan kesaksian para kerabatnya, keluarganya sampai malam beliau masih berdialog, masih, tidak ada tanda-tanda dalam pengertian sakit keras atau sakit yang serius,” katanya.

Meskipun semuanya amat kehilangan, Lukman Hakim meminta masyarakat Indonesia mengikhlaskan kepergian Mbah Moen atau KH Maimun Zubair.
“Semua bersedih karena menurut saya beliau adalah ulama tertua di Indonesia. Ulama yang paling alim menurut saya,
ilmu beliau luar biasa dan yang juga perlu dipahami oleh kita semua adalah komitmen beliau terhadap kebangsaan, terhadap tanah air, terhadap Indonesia ini luar biasa,” katanya.
Lukman lalu menceritakan tentang hari-hari terakhir beliau.
“kalau kita cermati ceramahnya itu banyak berbicara tentang bagaimana kita semua senantiasa menjaga keutuhan persaudaraan kita sebangsa, menjaga kesatuan Indonesia kita, cinta kepada tanah air.
Beliau sampaikan itu dengan basis argumentasi keilmuan, keislaman.
Itu menunjukkan betapa beliau memiliki komitmen yang luar biasa cintanya thd tanah air dan tentu ini bagian yang harus kita jaga dan pelihara.
Beliau adalah ulama yang paling sepuh menurut pengetahuan saya dan meskipun kita berduka sedih luar biasa, tapi saya mengajak untuk mengikhlaskan kepulangan beliau.
Tentu kita berharap ada pengganti-pengganti beliau di kemudian hari yang dilanjutkan oleh santri-santrinya,” pungkas Lukman.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca: Tak Banyak Orang Tahu, Ini Deretan 13 Fitur Canggih WhatsApp, Kamu Wajib Coba!
Baca: Komentari Barbie Kumalasari, 3 Kakak Fairuz A Rafiq Tertawa dan Ungkap Hal Ini
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Jumat 9 Agustus: Hari yang Sibuk bagi Aries, Aquarius ada Masalah Keuangan
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV