Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan Organ Tubuh

Verrel Bramasta Bikin Syok Venna Melinda, Dokter Sebut Prank Bisa Sebabkan Kematian

Seorang menyatakan bahwa prank seperti ini dapat membawa seseorang masuk ke rumah sakit.

Editor:
Tangkap Layar Youtube VRL Bramasta
Verrell Bramasta, Venna Melinda, Athalla Naufal 

"Jangan gitu Michael, kan dari tadi Athalla di sini," ujar Venna Melinda.

Michael sendiri menerangkan jika memberikan narkoba tersebut kepada Athala.

Sedangkan adik Verrell Bramasta ini bersikukuh mengelak tuduhan sang sahabat.

"Ya ini memang teman SMA saya. Sahabat saya," aku Athalla.

Setelah bersitegang membela sang anak, Venna Melinda pun nampak berkaca-kaca, di saat itulah Verrell Bramasta dan Athalla Naufal melancarkan aksinya memberikan kue ulang tahun pada sang ibunda.

Namun Venna masih menangis histeris lantaran rasa syok yang tinggi telah dideritanya.

Rupanya semua ini hanya prank yang digawangi Verrel dan Athalla.

Namun aksi seperti ini nampaknya tak boleh ditiru ya, pasalnya menurut Dr Troy Madsen, seorang dokter di ruang gawat darurat University of Utah Health Hospitals and Clinics menyatakan bahwa prank seperti ini dapat membawa seseorang masuk ke rumah sakit.

Walau tak menjelaskan berapa jumlah pasien yang ia tangani akibat ulah tersebut, namun Dr Madsen menyebut tingkat pasien yang mengalami syok akibat prank akan meningkat di bulan April sejalan dengan tradisi April Fools Day.

Secara tidak langsung, para pelaku prank menakutkan seperti apa yang telah dilakukan Verrel dan Athalla ini dapat dengan sengaja meningkatkan tekanan darah korban.

"Sesuatu dapat meningkatkan tekanan darah mereka, meningkatkan tingkat kecemasan mereka," ujarnya.

Bahkan menurut Dr Madsen, kejadian seperti ini benar-benar memicu gejala serangan jantung ringan hingga intensitas parah.

"Apa pun yang meningkatkan tingkat kecemasan akan membuat jantung bekerja lebih cepat.

"Dan, saat jantung bekerja lebih cepat, arteri yang memberi makan darah ke jantung juga akan berjalan terlalu cepat dan arteri-arteri itu sudah sempit dan mereka tidak bisa memberi makan darah yang cukup untuk menjaga jantung tetap berjalan.

"Hal ini akan menyebabkan kemungkinan gejala serangan jantung, atau setidaknya gejala dari apa yang kita sebut angina (nyeri dada), di mana itu tidak cukup darah untuk sampai ke jantung mereka dan itu akan menyebabkan nyeri dada dan berpotensi beberapa masalah," terang Dr Madsen.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved