Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita TNI

Enzo Blasteran Prancis-Indonesia Ingin Jadi Tentara Karena Terinspirasi Pertempuran Legendaris D-Day

Dalam Perang Dunia II, Cherbourg merupakan pelabuhan ketiga di Perancis dan tempat pemusatan alat-alat perang sekutu sewaktu menyerbu Perancis yang di

Editor: Rizali Posumah
tniad.mil.id
Enzo Zenz Allie, sewaktu TK Ecole Saint Joseph di acara carnaval Cherbourg, Perancis. Ia nampak menggunakan baju loreng motif TNI. 

Di mana salah satu tujuan operasi ini adalah Pembebasan Paris pada tanggal 25 Agustus. 

"Enzo hapal sejarah itu sampai detailnya. Dia pernah bikin karya ilmiah untuk SMA, tentang Perang Dunia II khususnya Invansi Normandia," terang Siti.

Karya ilmiah itu ditulis Enzo saat mengenyam pendidikan di SMA Pesantren Unggulan Al Bayan, Anyer, Kabupaten Serang, Banten.

Soal sekolah Enzo di SMA PU Al Bayan dan kesaksian guru-gurunya bisa baca di sini. 

Enzo sempat merasakan sekolah menengah pertama di Perancis tapi hanya semester satu.

Setelah ayahnya meninggal, Enzo ikut bersama ibunya ke Indonesia dan meneruskan semester kedua di SMP Al Azhar 27 di kompleks PT Krakatau Steel, Cilegon.

Tak main-main, Enzo sampai harus riset untuk menyelesaikan karya ilmiahnya tersebut, dibantu sang ibu.

"Saat bikin riset pendaratan sekutu di Pantai Normandia, saya ikut membantunya," lanjut Siti.

Berita Populer

Baca: 9 Skill Ananda Enzo, Anak Bule Prancis yang Lolos Akmil, Kemampuan Fisik di Atas Standar TNI

Baca: Istana Tutup Ruang Dialog dengan FPI, Moeldoko: Kami Butuh Komitmen Terhadap Pancasila

Baca: Dokter Boyke Sebut 40 Persen Perselingkuhan Terjadi karena Istri Kegemukan

Ingin Masuk Kopassus

Menurut Siti yang berdarah Banten dan Bogor ini, Enzo sejak taman kanak-kanak sudah bulat ingin menjadi tentara, namun bukan di Perancis.

Meski tinggal di Perancis, Siti tetap menanamkan cinta Indonesia kepada Enzo, termasuk mengenalkan satuan elite TNI AD, Kopassus.

"Dia tidak pernah terpikirkan menjadi tentara Perancis. Saya cerita keunggulan tentara-tentara kita Kopassus menjadi nomor satu di dunia," ungkap Siti.

Dikatakan Siti, menjadi tentara di Perancis mudah. Sementara di Indonesia sangat sulit karena seleksinya ketat dan bertahap.

"Menjadi tentara benar-benar keinginan sendiri, karena saya orang Indonesia jadi menanamkan nasionalisme sejak dini ke Enzo."

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved