Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Pendidikan

Wacana Full Day School di Bolmong Dikritik Guru

Menurut seorang guru di salah satu SMP di Bolmong, penerapan lima hari sekolah atau Full Day School sangat sulit diterapkan di sekolah

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
YakobchukOlena
Ilustrasi belajar 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Belum jua diterapkan, kebijakan full day school di Bolmong sudah menuai kritikan.

Tak tanggung tanggung, pengkritiknya adalah guru.

Menurut seorang guru di salah satu SMP di Bolmong, penerapan lima hari sekolah atau Full Day School sangat sulit diterapkan di sekolah yang berada di pedesaan karena keterbatasan infrastruktur dan sumber daya guru.

“Dari sisi tujuan program lima hari sekolah sangat memberikan nilai positif untuk pertumbuhan dan peningkatan karakter siswa."

"Namun demikian butuh waktu untuk penerapannya,”ujar seorang guru yang tidak mau disebutkan namanya

Menurutnya, program lima hari sekolah tentu harus di dukungan dengan sarana dan prasarana yang mumpuni dan memadai di setiap sekolah. Menurutnya untuk saat ini beberapa sekolah di kabupaten Bolmong masih jauh dari sokongan sarana untuk menunjang sistem full day school.

“Fasilitas di sekola kami bisa dibilang cukup minim, contohnya sekola kami masi kekurangan komputer, fasilitas olahraga dan fasilitas lainnya."

Baca: Seorang Pria Meninggal Mendadak Setelah Minum Air Dingin Seusai Berolahraga, Ini Penjelasan Dokter

Baca: Sering Dijilat Anjingnya, Wanita Ini Harus Rela Kehilangan Kaki dan Tangannya

Baca: Manfaatkan Tepung Beras untuk Perawatan Kulit

"Untuk memenuhi fasilitas tersebut pasti membutuhkan banyak anggaran, Belum lagi sumber daya guru di sekolah kami masih belum cukup, karena sejumlah alasan."

"Intinya kami masih butuh tambahan fasilitas dan sumber daya guru sebelum diterapkannya sistem full day school,” pungkasnya

Diketahui, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) berencana berlakukan full day school di wilayah Bolmong.

Kepala Disdik Bolmong Renty Mokoginta mengungkapkan, pemberlakuan full day school di Bolmong rencananya masih dalam taraf uji coba dulu. Untuk Sekolah yang masuk taraf uji coba full day school itu yakni Sekolah Menengah Atas (SMP).

“Kita uji coba dulu untuk tingkat SMP. Tapi hanya beberapa sekolah saja,”ungkap Renti

Renty mengungkapkan, Jadi pengertian full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi hari sampai sore hari, dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali.

Dengan demikian, sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi.

Berita Populer

Baca: Daftar 16 Ponsel dengan Tingkat Radiasi Paling Tinggi, HP Kamu Masuk Urutan Berapa?

Baca: PROFESI Ahok Sekarang Terbongkar, Diluar Dugaan!

Baca: Pintu Jokowi Tertutup, Sosok Ini Bisa jadi Utusan PDIP di Pilpres 2024, Ahok?

“Hal yang diutamakan dalam full day school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran, Full day school yakni siswa akan belajar selama sehari penuh di sekolah selama lima hari."

"Dengan sekolah full day school selama lima hari, maka siswa akan mendapatkan libur seperti halnya karyawan kantor, yakni Sabtu dan Minggu adalah hari libur,”terangnya

Lanjutnya, dengan adanya full day school, siswa akan berada di sekolah selama 8 jam.

Nantinya Siswa memiliki waktu belajar yang lebih lama dibandingkan dengan sistem sekolah sebelumnya.

Sehingga pemahaman tentang materi pelajaran akan lebih mendalam dan mengurangi risiko siswa tidak naik kelas atau tertinggal dalam memahami materi.

Menurutnya, dengan adanya sistem full day school, siswa dipaksa untuk tetap berada di sekolah, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kegiatan ektrakulikuler. Siswa juga bisa mengikuti organisasi di sekolah, ini sangat berguna untuk siswa.

“Siswa mempunyai waktu lebih banyak untuk berinteraksi dengan teman dan guru,”pungkas Renty. (art)

Berita Daerah

Baca: Ini Hasil Pengecekan Polisi Terkait Listrik Padam di Jawa dan Bali, Penyebabnya Karena Pohon

Baca: Baru 83 Persen Anak di Indonesia Punya Akte Kelahiran, Ini Kendala dan Hambatannya

Baca: Nayodo Prihatin Banyak Aset Kebersihan Terbengkalai

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved