Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Anggota Paskibraka Meninggal

FAKTA, Anggota Paskibraka Meninggal, Pelatihan Keras hingga Mengaku Pernah Dipukul

Di antara penderitaan yang dialami mendiang Aurellia semasa hidup di tangan seniornya adalah push up cincin, pemukulan, hingga makan kulit jeruk

Editor: Rhendi Umar
(TribunMataram Kolase TribunJakarta&Instagram;/benyamindavnie)
Aurel Qurrota Ain, petugas paskibraka meninggal dunia 

Pasalnya, Aurellia sudah susah payah menulis diary 'Merah Putih' selama 22 hari seperti perintah senior Paskibraka dan dirobek begitu saja.

Perobekan buku diary milik Aurellia itu dilakukan senior Paskibraka setelah mengoreksi isinya.

Setelah dirobek, Aurellia diharuskan menulis ulang seluruh isi buku tersebut dalam waktu dua hari saja.

Mengetahui hal itu, Farid prihatin terhadap kondisi putrinya yang harus begadang hingga dini hari demi menyalin seluruh isi diary ke buku yang baru.

Farid menyebut tindakan senior Aurellia ini memberi dampak luar biasa bagi kesehatan jasmani dan rohani putrinya.

"Ini salah satu bentuk psikologis yang luar biasa kalau menurut kami mengakibatkan down mental dan fisik."

"Akhirnya dia jam 1 mencoba bangun untuk nulis lagi, enggak bisa selesai," kata Farid.

Baca: ASTAGA Tak Penuhi Syarat, Hewan Tak Bisa Disembelih Sebagai Kurban, Simak Ini

Baca: Imba - Altje Dondokambey Bangun Komunikasi? Ketemu di Momen Pengucapan Syukur Manado

Baca: Pengucapan Syukur Kota Manado, Mor Bastiaan Ajak Warga Manado Jaga Kota Manado Bersih dan Aman

Baca: Pengucapan Syukur di Rudis Wali Kota Manado, Julyeta Sebut Makanan Khas Dimasak dengan Bambu

Baca: ZODIAK KESEHATAN Untuk Senin 5 Agustus 2019, Scorpio Sedang Perlu Menenangkan Diri, Taurus Kelelahan

Baca: Closing Ceremony Manado Fiesta 2019, Gojek Hadirkan Iwan Fals dan Saykoji di Lapangan Sparta Tikala

Puncaknya saat jam menunjukkan pukul 04.00 WIB dan Aurellia semakin melemah hingga ambruk seketika.

"Jam 4 dia berusaha mau mulai aktivitas. Karena mulai jam 4 dia sudah limbung badannya."

"Sudah capeknya dia limbung, langsung enggak sadar, kita bawa ke rumah sakit. Ternyata sudah tidak tertolong," terang Farid.

Pihak rumah sakit tidak memberikan diagnosa apapun lantaran Aurellia dinyatakan sudah tiada sesampainya di sana.

"Dokter tidak keluarkan diagnosa karena ketika kita bawa kesana (RS) bahwa Almarhum sudah meninggal," kata Farid.

Farid yang dulunya juga anggota Paskibraka memandang latihan yang dilakukan Aurellia sungguh berlebihan dan memberi beban psikologis.

"Jadi campur tangan senior di luar pelatih ini yang merupakan teror beban psikologis yang sangat luar biasa," ucapnya.

Perubahan Sikap Aurellia

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved