Seleb
Pak Tarno Mulai Beraksi Sulap Saat Menjual Martabak Keliling, Istrinya Pramugari Cantik
Pesulap bernama Pak Tarno menikahi pramugari cantik. Kisahnya mengharukan, mulai dari belajar sulap hingga menjual martabak.
Logat ngapaknya menjadikan pesulap ini memiliki ciri khas.
Ciri khasnya sering mengucapkan kalimat "di bantu ya, bim salabim jadi apa, prok-prok-prok".
Kisah hidup pesulap unik ini juga sangat menarik
Sejak kecil, Pak Tarno hidup sendiri.
Ayahnya meninggal dunia, sedangkan ibunya pergi meninggalkannya karena tergoda lelaki dari desa lain.
Karena tidak mampu membeli beras, Sutarno kecil hanya bisa makan jagung.
Pada awal 1970-an, saat berusia 10 tahun, Sutarno nekat merantau ke Jakarta sendirian.
Namun, karena tidak punya cukup uang, ia pergi dengan cara menumpangi kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi.
Kebetulan kereta barang itu transit di Stasiun Losari, Brebes.
Di Jakarta, Sutarno kecil bekerja sebagai penjual minyak tanah keliling.
Dia lalu beralih bekerja sebagai penjual martabak bulat-bulat keliling.
Saat menjual martabak keliling inilah dia mulai beraksi dalam sulap.
Bisa dibilang, inilah awal suksesnya.
Sulap ini kemudian yang nantinya jadi bekal Pak Tarno terkenal dan tampil di televisi.
Ketika berjualan martabak keliling ia mempunyai trik untuk menarik anak-anak untuk membeli dagangannya, yaitu setelah dagangannya habis ia akan mempertunjukan sulap.