Liga Spanyol
Bertahan di Real Madrid, Gareth Bale Berharap Zinedine Zidane Dipecat
Hasil tur Pramusim 2019 Real Madrid yang sepertinya tak memuaskan membuat Gareth Bale diuntungkan.
Seperti yang sudah diketahui, Bale meminta gaji setara dengan yang diterimanya di Real Madrid selain juga menolak keluar berstatus pemain pinjaman.
Di sisi lain, Los Blancos juga enggan menjual Bale dengan harga murah.
Nominal 70 juta euro disebut sebagai biaya termurah yang wajib ditebus klub peminat untuk Bale.
Jelas tidak banyak klub yang berani menawar upah 15 juta euro serta membayar mahar transfer tinggi bagi pemain yang sedang "bermasalah".
Bahkan hampir tidak ada, kecuali klub Liga China, Jiangsu Suning, yang diketahui menawar gaji tinggi—dikabarkan 1 juta euro per pekan—kepada Bale.
Bale pun sudah selangkah lebih dekat terbang ke Negeri Tirai Bambu sebelum intervensi datang dari Presiden Real Madrid, Florentino Perez.
Florentino Perez terpaksa ikut campur dalam transfer Gareth Bale lantaran tidak senang dengan tawaran rendah Jiangu untuk pemain 101 juta euro tersebut.
Alhasil, status Gareth Bale sebagai pemain Real Madrid masih bertahan. Tidak seperti kalimat Zidane, "Jika besok Bale pindah, itu lebih baik," pada 20 Juli silam.
Seperti dilansir BolaSport.com dari AS, kegagalan pindah ke Jiangsu Suning sekaligus membuat Bale memilih lebih pasif pada bursa transfer kali ini.
Bale melimpahkan wacana hengkang secara sepenuhnya kepada Real Madrid.
Dengan perkembangan situasi terkini, pemain berkebangsaan Wales itu bahkan berpikir untuk bertahan di Madrid.
Bale tidak peduli apakah akan dimainkan atau tidak.
Hasil minor pramusim Real Madrid dalam pramusim dilaporkan membuat Bale melihat secercah harapan bahwa Zidane akan digantikan pelatih baru pada paruh musim.
Kebutuhan Los Merengues akan dana segar untuk medatangkan target utamanya, Paul Pogba, semakin memperkuat posisi Bale saat ini.
Peluang-peluang itu meyakinkan Bale untuk menancapkan kakinya lebih dalam di Real Madrid, setidaknya sampai bursa transfer Januari 2020.