Sulawesi Utara
Ketika Kapolri dan Para Jenderal Polisi Datang ke Manado
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi M Tito Karnavian tiba di Landasan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Manado, Kamis (1/08/2019) sore
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
"Satu orang setiap peserta hari ini, adalah pelaku sejarah yang akan tercatat di dunia," kata Tri
KABAR ARTIS DAN TOKOH:
> Pihak Rey Utami Ajukan Penangguhan Penahanan, Fairuz A Rafiq: Aku Butuh Keadilan
> Jadwal Konser dan Fan Meeting K-Pop di Indonesia Agustus 2019, dari Siwon Suju Hingga GFRIEND
> Rudy Salim, Miliarder Muda yang Hanya Lulusan SMA, 2 Kali Drop Out dari Kampus hingga Dihukum Ortu
Menurutnya kegiatan pemecahan rekor dunia seperti ini, mungkin hanya akan terjadi satu kali seumur hidup yang dialami para peserta.
"Untuk itu, para peserta hari ini harus bangga," katanya.
Sebab kata Tri, sampai hari pelaksanaan pemecahan rekor dunia itu, Kamis pagi, masih banyak penyelam lain yang ingin menjadi peserta atau berpartisipasi memecahkan rekor dunia ini.
"Namun mereka tidak bisa ikut karena waktu pendaftaran sudah habis dan fasilitas tidak mencukupi," katanya.
Sebelum pelaksanaan Tri sempat mengimbau ke para peserta untuk kompak dan bersatu agar bisa sukses memecahkan rekor dunia dan mencatatkan sejarah baru.
Satu kuncinya adalah berpegangan tangan tidak putus.
Sebagai peserta mereka dituntut benar-benar harus bertanggung jawab.
Subscribe Youtube Tribun Manado:
Itu terbukti dengan keberhasilan hari ini. Cukup berpegangan tangan antara kiri dan kanan bersama temannya.
Satu orang saja gagal dalam berpegangan tangan, gagal pekerjaan kita selama ini.
Maka, gagal harapan semua ratusan orang yang hadir hari ini, dan gagal lah bangsa Indonesia yang akan banggakan Republik Indonesia di kancah internasional.
"Namun kegagalan itu tak terjadi dan bisa kita kalahkan." ujar Tri.
Ia juga sempat menyarankan agar seluruh peserta fokus dan berkonsentrasi. Termasuk konsentrasi mendengar sirine.