Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Papua

Kisah Pimpinan KKB Papua Menyerahkan Diri, Strategi Ini yang Dilakukan TNI AD

Perjuangan meruntuhkan markas kelompok kriminal bersenjata (KKB), hingga pimpinannya menyerahkan diri ke tangan TNI AD perlu perjuangan keras.

Editor: Rhendi Umar
facebook
KKB Papua - Dalam Pengejaran 

- Kepala Staf Resimen Pasukan Komando (RPKAD) (1962-1964)

- Komandan RPKAD (1964-1967).

BERITA POPULER: Oknum Guru Ini Rudapaksa Siswinya di dalam Kelas, Pelaku Mengaku Sudah 7 Kali

BERITA POPULER: Soal Mahasiswa Tolak Gaji Rp 8 Juta, Ini Tanggapan Rektor, Dosen, Mahasiswa, Alumnus Unklab

BERITA POPULER: Imba Makin Lekat ke PDI Perjuangan, Koalisi Banteng-Beringin Berpeluang Terwujud di Pilwako Manado

KABAR SELEBRITIS:

Baca: Sule dan Naomi Zaskia Kerap Pamer Kemesraan, Terungkap Panggilan Sayang di Antara Keduanya

Baca: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bocorkan Desain Rumah Barunya, Lebih Mewah dari Sebelumnya?

Baca: Gerai Bisnis Ruben Onsu Diteror, Ratna Listy dan Pangeran Langit Ungkap Siapa Dalangnya

Sarwo Edhie Wibobo juga berperan penting saat penumpasan aksi G30S/PKI

Gerakan 30 September atau G30S/PKI terjadi saat Sarwo Edhie Wibowo menjadi Komandan RPKAD

Pada pagi hari tanggal 1 Oktober 1965, enam jenderal, termasuk Ahmad Yani diculik dari rumah mereka dan dibawa ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Hari itu dimulai seperti biasanya bagi Sarwo Edhie dan pasukan RPKAD yang sedang menghabiskan pagi mereka di markas RPKAD di Cijantung, Jakarta.

Kemudian Kolonel Herman Sarens Sudiro tiba. Sudiro mengumumkan bahwa ia membawa pesan dari markas Kostrad dan menginformasikan kepada Sarwo Edhie tentang situasi di Jakarta.

Sarwo Edhie juga diberitahu oleh Sudiro bahwa Mayor Jenderal Soeharto yang menjabat sebagai Panglima Kostrad diasumsikan akan menjadi pimpinan Angkatan Darat.

Setelah memberikan banyak pemikirannya, Sarwo Edhie mengirim Sudiro kembali dengan pesan bahwa ia akan berpihak dengan Soeharto.

Setelah Sudiro pergi, Sarwo Edhie dikunjungi oleh Brigjen Sabur, Komandan Cakrabirawa. S

abur meminta Sarwo Edhie untuk bergabung dengan Gerakan G30S/PKI.

Sarwo Edhie mengatakan kepada Sabur dengan datar bahwa ia akan memihak Soeharto.

Pada pukul 11:00 siang hari itu, Sarwo Edhie tiba di markas Kostrad dan menerima perintah untuk merebut kembali gedung RRI dan telekomunikasi pada pukul 06:00 petang.

Komandan RPKAD Sarwo Edhie
Komandan RPKAD Sarwo Edhie (Wikipedia)

Ketika pukul 06:00 petang tiba, Sarwo Edhie memerintahkan pasukannya untuk merebut kembali bangunan yang ditunjuk.

Sumber: Surya
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved