Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Calon Sarjana di Sulut Patok Gaji Standar UMP: Begini Tanggapan Pemprov dan Universitas

Postingan pemilik akun media sosial yang mengaku lulusan Universitas Indonesia menolak gaji Rp 8 juta sempat viral.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Ist
Kepala Disnakertrans Sulut Erni Tumundo 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulut, Erny Tumundo mengatakan, UMP itu juga berlaku untuk fresh graduate. "UMP itu hanya berlaku setahun kerja, setelah itu berlaku namanya struktur dan skala upah, biasanya lebih besar dari UMP," ungkap dia kepada tribunmanado.co.id, Jumat (26/7/2019).

Baca: Hasil F1 GP Jerman 2019 - Sempat Tergelincir, Max Verstappen Justru Berhasil Jadi yang Pertama Finis

Biasanya, dalam dunia kerja, besar kecil gaji itu diberikan tak kemudian hanya ditentukan dari nama besar universitas, tapi kebutuhan pasar, lalu kemampuan diri. "Misalnya gaji besar jika ada tawaran perusahaan besar yang siap memberi gaji besar," kata dia.

Itu pun berbanding lurus dengan kemampuan atau skill calon pekerja. "Kalau sarjana skill apa? Seorang sarjana belum tentu punya skill spesifik yang dibutuhkan, bisa saja lulusan SMP tapi punya skill, maka perusahaan akan memilih yang punya skill," kata dia.

Ketika masuk dunia kerja, spesifikasi apa, sehingga memang dibutuhkan pemberi kerja. Akhirnya, nama besar perguruan tinggi hanya akan jadi faktor berikutnya untuk jadi pertimbangan pemberi kerja merekrut fresh graduate. "Universitas akreditasi A itu biasanya lebih berpeluang, tapi akhirnya tergantung fresh graduate itu sendiri," ujar dia.

Menurut Erny, beberapa faktor yang bisa memengaruhi seorang mendapat pekerjaan, termasuk gaji tinggi, yakni keahlian, pengalaman dan pendidikan. Viral fresh graduate yang menolak gaji Rp 8 juta mengejutkan dan menarik banyak tanggapan pada Jumat, (26/7/2019). Banyak komentar netizen (warganet) yang cukup tajam mengkritisi si pemilik akun yang menyatakan lulusan UI.

Viral Fresh Graduate Tolak Gaji Tinggi, Ini Tanggapan Pengamat Sosial Jefry Paat
Viral Fresh Graduate Tolak Gaji Tinggi, Ini Tanggapan Pengamat Sosial Jefry Paat (Ryo Noor/Tribun Manado)

Buktikan Dulu Anda Profesional

Menurut pengamat sosial dari Unsrat, Jeffry Paat, dunia kerja bagi seorang fresh graduate cenderung dalam tanda kutip tempat asing. Bisa dibilang ada perbedaan besar antara dunia perkuliahan dan dunia kerja. Apa yang dipelajari di universitas, kadang berbeda dirasakan saat bekerja.

Ketika hendak masuk dunia kerja, jadi langkah awal ke dunia baru. Fresh graduate masih harus beradaptasi, kemudian membuktikan diri sebagai sosok yang profesional di bidangnya. Merasa punya kebanggaan sebagai lulusan universitas ternama, itu hal wajar.

Kualitas universitas biasa diukur misalnya dari akreditasi atau peringkat perguruan tinggi. Memang lulusan universitas dianggap populer dan ternama akan lebih membuka peluang diterima dunia kerja, dibanding lulusan perguruan tinggi yang lain. Pamor universitas hanya satu di antaranya. Masih ada faktor lain yang lebih berpengaruh, misalnya skill dan kemampuan tambahan atau pengalaman kerja. Biasa yang kuliah sambil kerja punya nilai tambah atau malah koneksi.

Tapi lagi-lagi, fresh graduate masih harus membuktikan diri berkualitas saat masuk dunia kerja. Soal besar kecil gaji itu merupakan penilaian relatif. Biasanya saat melamar ke sebuah perusahaan akan ada tawar-menawar gaji.

Layak tidaknya besaran angka gaji itu banyak faktor menentukan. Fresh graduate bisa saja mematok harga tinggi, tapi jangan hanya modalnya mendompleng nama universitas. Harga yang diajukan tentu harus sesuai dengan nilai orangnya.

Apa yang dimiliki fresh gruadate tersebut. Misalnya skill khusus yang memang dibutuhkan perusahaan atau pesaing fresh graduate di pasar bursa kerja tersebut. Ibarat dagangan, barangnya sama dan banyak di pasaran, pembeli tinggal mempertimbangkan harga yang murah.

Lain kalau barangnya langka, kualitasnya bagus, harga pasti tinggi dan jadi rebutan. Masih banyak faktor lain, semisal benefitnya perusahaan. Gaji ditentukan juga oleh perusahaan. Di luar negeri, tawaran kerja dari perusahaan benefit itu biasa sudah datang ke mahasiswa akhir perguruan tinggi ternama yang menonjol di perkuliahan atau lulusan terbaik.

Kondisi ini membuat fresh graduate bisa memilih perusahan mana yang akan jadi tempatnya berkarier, bahkan memilih perusahaan yang menawarkan gaji besar. Tapi lagi-lagi patokannya kualitas diri, yakni personal, skill, jaringan, dan banyak faktor lain lagi. Akhirnya dikembalikan lagi terhadap kita, apakah memang layak dihargai tinggi.  (ana/ryo/fis)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved