Kabinet Kerja II
Hasto: Kerja Sama PDI-P dengan Partai Non-pengising Jokowi Tetap Terbuka
Potensi kerja sama PDI-P dengan partai non-pengusung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 tetap terbuka.
• Baca: Polisi Tembak Polisi, Terungkap Firasat Tak Enak Apa yang Dirasakan Istri Bripka Rachmat: Tak Usah
• Baca: Oknum Polisi yang Tembak Rekannya Hingga Tewas Terancam Hukuman Mati
Kabar masuknya partai baru dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) semakin menguat sejak pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan digelar di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019).
Pertemuan Prabowo-Megawati diprediksi menjadi langkah awal Gerindra untuk masuk dalam koalisi partai-partai pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, saat ini dirinya, Presiden Terpilih Joko Widodo, dan seluruh ketua umum parpol pendukung tengah berkomunikasi soal wacana penambahan anggota koalisi.
Seperti diketahui pada Pilpres 2019 lalu, pasangan Jokowi-Ma'ruf didukung oleh enam parpol yang memiliki kursi di DPR.
Keenam parpol tersebut adalah PDI-P, Golkar, PKB, Nasdem, PPP dan Hanura.
"Ya nanti kita bicarakanlah seperti apa yang penting rekonsiliasinya sudah ada tapi nanti seperti apa bentuknya itu saya kira sudah berkomunikasi.
"Masing-masing sudah komunikasi, Bu Mega sudah berkomunikasi," kata Ma'ruf.
Berpeluang Bergabung
Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, pertemuan Prabowo dan Megawati memperbesar peluang bergabungnya Gerindra ke pemerintahan.
"Membuka peluang kemungkinan Partai Gerindra bergabung di dalam pemerintahan jadi terbuka kemungkinan itu," kata Ferry, Sabtu (27/7/2019).
Pertemuan Prabowo dengan Jokowi di MRT pada 13 Juli, kemudian dengan Megawati di Jalan Teuku Umar, menurut Ferry, telah membuka jalan Gerindra merapat ke pemerintah.