Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Fiesta 2019

Kostum Neptunus Nusantara Bakal Ramaikan Pembukaan Manado Fiesta 2019

Masing-masing kostum memiliki makna dan tampilan serta warna yang berbeda.

Penulis: Siti Nurjanah | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO/SITI NURJANAH
Siti Nurjanah - Kruator memakaikan kostum Neptunus from Java Bali 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pembukaan Manado Fiesta 2019, segala persiapan terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dan penyelenggara.

Manado Fiesta akan digelar pada 27 Juli hingga 4 Agustus 2019.

Persiapan demi persiapan terus digenjot, mulai dari panggung utama, parade kapal hingga fashion kostum yang digunakan dalam parade karnaval Fisco saat pembukaan.

Pantauan Tribunmanado.co.id, Jumat (7/26/2019) di gedung belakang kantor Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Manado terlihat banyak remaja hingga orang dewasa tengah menyelesaikan pembuatan kostum untuk pembukaan nanti.

Di dalam gedung lantai 2, Terlihat beberapa kertas berserakan di atas meja bersisi daftar hadir peserta yang mengenakan kostum, terlihat di tiap sudut ruangan beragam kostum tengah dipersiapakan, ada yang tengah melilit beragam hiasan kostum pada kerangka ada juga yang tengah merapikan kostum dibentu sedemikian rupa sesuai konsep yaitu fish and coral.

Menuju lanti 4, terlihat 4 kerangka kostum yang akan diperagakan saat pembukaan nanti.

4 kostum tersebut berbeda dari kostum yang berada di lantai 2 hingga 3.

4 kostum diberi nama Neptunus from Sumatra, Neptunus from Java Bali, Neptunus from Kalimantan dan

Neptunus from Maluku Papua.

Masing-masing kostum memiliki makna dan tampilan serta warna yang berbeda.

Selain itu, berat hingga harganya pun bervariasa untuk membentuk satu kostum tersebut.

Hal itu dikatakan langsung oleh Razaini Taher, Kurator Fashion Carnaval.

Razaini Taher mengatakan, 4 kostum yang digiatnya sangat berbeda dibanding dengan yang dari daerah Manado.

"Ini Neptunus Nusantara ya, dan konsep kemudian cara bikin terus bahannya pun sangat jauh berbeda dengan yang lain, untuk harganya pun berbeda," ujarnya.

Ia mengatakan untuk Neptunus from Java Bali mengusung tema coral, sedangkan 3 sisanya mengusung hewan laut di antaranya udang dan gurita.

Untuk membuat satu kostum bisa menelan biaya hingga Rp 20 juta.

"Satu kostum itu bisa sampai Rp 20 Juta bahkan lebih, dan memang bahannya tidak sembarang bukan yang cuma ditempel-tempel gitu ya," ujarnya sambil menunjukan kreasi yang sudah dibuatnya.

Ia menunjukan 1 rangka kostum yang sudah jadi bertema Neptunus from Java Bali.

Terdapat 5 cabang dalam satu kerangka, tiap cabang memperlihatkan bentuk kerang yang berwarna hitam dan dihias sedemikian rupa hingga akhirnya terlihat cantik, setiap kerang terdapat topeng di depannya.

Ada topeng berwarna putih dan merah.

"Kalu putih itu baik dan merah itu jahat," ujarnya.

Satu kostum beratnya bisa mencapai 15 hingga 30 kg.

"Satunya itu bisa sampai 30 kg, nah kalau yang Neptunus from Java Bali itu beratnya 15 kg yang paling berat itu Neptunus from Sumatra, makanya kenapa kalau yang memakai kostum itu harus laki-laki supaya kuat, kalaupun perempuan ya wanita perkasa" jelasnya.

Ia mengatakan, para peserta nantinya akan dimake up seunik dan sesuai tema serta kostum yang dipakai.

"Nantikan di make up, yang cowok bisa dimake up jadi cewek gitu," bebernya.

Ia mengatakan, kostum untuk karnaval memiliki standar tersendiri, menurutnya terdapat 5 bagian yang harus terpenuhi.

"5 bagian itu di antaranya topi, nah kostum karnaval itu harus punya topi, kemudian kerangka belakang, kerangka belakang, penutup dada dan bahu," ujarnya.

Untuk membuat 1 kostum bisa membutuhkan waktu hingga 6 bulan,berbeda saat pemasangan hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja.

"Kalau buat sampai sedetail ini (menunjukan hasil di kostumnya) itu bisa sampai 6 bulan, tapi kalau cuma pasang hanya beberapa jam saja ya," ujarnya.

Ia menambahkan semua bahan kostum dikirim dari Jakarta, Cirebon. Menurutnya kostum bisa rusak 20 persen dalam pengiriman dan pihaknya akan memeperbaikinya setelah sampai.

"Nah kostum itukan dari Jakarta, Cirebon ya, terus masih lewat pengiriman dan pas pengiriman itu pas tibanya di sini (Manado) 20 persen pasti rusak, nah nanti itu kita perbaiki lagi di sini," bebernya.

Ia mengatakan, setiap kostum ada penanggung jawabnya maisng-masing, hal itu berguna kalau saja nanti ada kesalahan teknis saat kegiatan ada penanggungjawabnya yang akan mengurus hal tersebut.

"Jadi gini, 1 kostum 1 penanggungjawab, kalau pas bikinnya aja rame-rame yaa supaya semua juga tau gimana rangkainya, tapi ya itu 1 kostum hanya 1 penanggungjawab karena apa nanti pas kegiatan nih misal ada kesalah teknis yang tahu hanya si penanggungjawab tadi, nanti si peseerta yang mengenakan tinggal ngodein pake dada-dada atau gimana, nah nanti si penaggungjawab langsung tahu dan memeprbaiki, mislanya topinya lepas gitu langsung deh itu penanggungjawab sigap," bebernya.

Tak lupa ia mengatakan, konsep dari ke empat kostum tersebut atas saran dari Ketua Umum Panitia, Coreta Lousie Kapojos.

"Ini semua idenya ibu Coreta, saya sudah kenal lama sama dia, dia minta tolong untuk buatkan konsep seperti yang di Fashion Week di Brazil, katanya kenapa kita gak bikin di Manado aja yang seperti di Brazil, nah dariobrolan itu timbulah ini di Manado Fiesta 2019," ujarnya.

4 kostum tersebut rencananya akan diperagakan pada pembukaan saat malam hari.

"Kalau sesuai rencana yaa, 4 kostum ini akan diperagakan saat malam hari, nanti ada 4 kostum lagi yang buat dari mereka yang di Manado itu pun diselksi dulu saya pilih yang bagus-bagus, karena ini bakal dilihat oleh tamu-tamu negara tetangga," ujarnya.

Untuk kostum lainnya akan diparadekan saat pembukaan siang.

Ia menambahkan, semua kostum yang akan diparadekan saat karnaval terdiri 20 kostum dengan bentuk berbeda namun masih dalam tema yang sama yaitu Fish dan Coral sesuai nama karnavalnya yaitu Fisco.

"Ada sekitar 20-an yang tampil nanti, siang sekitar 10 kostum, 10 lainnya termasuk yang lagi saya kerjakan ini akan ditampilkan pada malam hari, namun yang 2 katanya dari ibu-ibu PKK masih diseleksi terlebih dahulu," uajrnya.

Ia mengatakan, saat diparadekan malam hari, kostum akan terlihat lebih cantik, karena akan dihiasi dengan lampu warna-warni.

Rencananya mereka akan melakukan gladi hari ini.

Sandy Waroh, penanggung jawab Kostum Java Bali mengatakan, tidak rumit merangkai kostum tersebut.
"Sangat gampang kok, gak lebih 2 jam," bebernya.

Hal yang sama diungkapkan Octa Dindahati, penanggungjawab kostum Sumatra dan Marshel Jacob penanggungjawab kostum Kalimantan Papua mengatakan dengan nada yang sama bahwa merangkai kostum tersebut sangatlah gampang.

"Iya gampang sekali," ujarnya sambil menunjukan cara merangkainya. (ana)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved