Pingkan Cs Terjun Payung Malam Hari: Rangkaian Event Ini Ramaikan Manado Fiesta
Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut menjanjikan Manado Fiesta 2019 berbeda. Opening ceremony (pembukaan) dibuat siang
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut menjanjikan Manado Fiesta 2019 berbeda. Opening ceremony (pembukaan) dibuat siang dan malam, Sabtu (26/7/2019). Karnaval dan fiesta dibuat malam hari seperti event serupa di Rio de Janeiro, Brazil. Makin seru lagi, masyarakat bisa menyaksikan aksi penerjun di malam hari.
Manado Fiesta yang digelar 27 Juli hingga 4 Agustus 2019, kata Lumentut, dikemas berbeda dari sebelumnya. "Nah, kalau dulu kan pembukaannya siang ya, kalau yang sekarang ada dua pembukaan, siang dan malam," ujar Wali Kota. Ia mengatakan, Manado Fiesta 2019 dikemas dengan tema dan konsep yang berbeda.
Baca: KPK Tangkap Tangan Bupati Kudus: Begini Rekam Jejak Tamzil soal Korupsi
"Ya mulai dari tema, konsep hingga pada tekhnologi yang akan digunakan pasti berbedalah. Kita akan memanfaatkan teknologi untuk lighting-nya, bahkan ada terjun payung malam," bebernya.Kata Vicky, para peterjun payung dan paramotor sudah menyatakan diri siap untuk aksi nanti. "Saya pertama ragu, tapi mereka (para penerjun payung dan paramotor) bilangnya siap. Jadi saya bilang harus safety, terus harus sedia pelampung. Ya, semoga juga cuaca cerah mendukung agenda nanti," kata politisi Partai Nasdem ini.
Ketua Umum Panitia Manado Fiesta 2019, Cireta Louise Kapojos menambahkan, konsep, tema hingga tekhnologi pada acara akan berbeda dari dua tahun sebelumnya. "Selama ini, acara seperti Manado Fiesta selalu dilaksanakan pada siang hari. Sementara, festival atau karnaval lainnya di Provinsi Sulawesi Utara juga dilaksanakan siang. Kenapa Manado Fiesta tidak kita buat berbeda, kita pindahkan waktunya jadi malam hari. Kita akan memanfaatkan teknologi untuk lighting-nya," ujarnya.
Ia mengaku, konsep itu terinspirasi dari karnaval serupa yang telah dilaksanakan di Brazil. Nuansa karnaval dan fiesta sangat terasa, terutama oleh masyarakat. "Ini pesta rakyat. Jadi bukan hanya acaranya yang kita pikirkan, tapi bagaimana masyarakat bisa merasakan itu, bisa berdampak ke masyarakat," kata Kapoyos.
Manado Fiesta kali ini menampilkan sisi terbaik dari Kota Manado, mulai dari pantai hingga laut adalah aset kota yang sudah dikenal karena keindahannya. Menariknya, konsep acara karnaval malam hari, akan menjadikan Manado sebagai daerah pertama di Indonesia timur yang melaksanakannya. "Kalau di Pulau Jawa kan sudah dilaksanakan. Tapi untuk Indonesia Timur, kalau kita berhasil melaksanakan ini, kita akan jadi yang pertama," ujarnya.
Ia membocorkan sedikit perbedaan yang sangat mencolok dari Manado Fiesta tahun ini dengan yang sebelumnya. "Gini saya kasih bocoran, kita punya dua pembukaan, pertama saat siang dan kedua malam hari. Nanti pembukaan dimulai dari pukul 16.00 Wita. Nah, parade kendaraan hias dan kostum melewati masyarakat dari Taman Berkat menuju Kawasan Megamas (panggung utama). Nah, saat menjelang malam, semua akan menyala gitu baik kostumnya hingga kendaraan hiasnya," jelasnya.
Baca: Gunung Tangkuban Perahu Tertutup bagi Wisatawan, Dilarang Nginap di Sekitar Kawah Aktif
Ia menambahkan, kalau pada tahun sebelumnya penerjun payung beraksi pada siang hari berbeda dengan tahun ini. "Penerjun payung mereka tahun ini akan beraksi pada malam hari. Mereka nanti akan bercahaya gitu dibantu dengan peralatan lighting-nya," bebernya.
Kemudian, selama pembukaan di siang hari, masyarakat bisa menikmati atraksi Salling Pass di laut oleh ratusan kapal hias dan kapal lokal. "Istimewanya di sini nih, tahun ini kita bakal melihat kemegahan kapal legenda, KRI Dewaruci," ujarnya.
Ia menjelaskan, pada pembukaan malam hari ada atraksi laut di mana ratusan kapal nelayan dibagi menjai 7 area mooring buoy dan membuat area Teluk Manado menjadi terang dengan lampu-lampu hias. "Setelah itu akan ada prosesi pembukaan dalam semarak Tarian Musical Kolosal yang menggunakan teknologi electric dance nuansa alam di bawah laut, laser show, 3D mapping dan fireworks,” kata dia.
Pingkan N Mandagi, Sekretaris Panitia Atraksi Udara Flying Manado Fiesta mengatakan, membenarkan akan adanya aksi terjun payung pada malam hari. Rencananya bakal ada 15 peterjun payung dari semua angkatan dan sipil.
"Memang benar akan dilakukan pada malam hari. Kalau semua sesuai rencana ya, rencananya akan ada 15 peterjun payung nantinya, ada yang lokal, Jabar dan Jakarta," kata atlet Terjun Payung Sulut kepada tribunmanado.co.id, Rabu (24/7/2019).
Baca: Amnesty Internasional Bawa Kasus Novel ke Kongres AS: Begini Tanggapan Polri
Ia mengatakan, para peterjun akan dilengkapi safety dari tim SAR.
"Nah untuk safety-nya kami dilengkapi tim SAR, pelampung hingga lampu-lampu untuk aksesoris penerjun, pokoknya aman dan dijamin bakal memukau para undangan dan warga Manado yang hadir dalam opening ceremony nanti, penerjun yang datang sudah expert semua," bebernya.
Ia menambahkan, selain aksi peterjun payung juga akan ada aksi dari paramotor. "Nah ada paramotor juga loh, totalnya mereka ada 3 dari luar dan 1 atlet dari Sulut," ujarnya. Ia mengatakan, para peterjun dan paramotor akan tiba dengan pesawat CN 296 TNI AU. "Nah hari ini peterjun dan paramotor tiba dengan pesawat CN 296 TNI AU, langsung dilanjutkan dengan briefing di lokasi Manado Fiesta," ucapnya.
Ia pun mengharapkan doa dan dukungan untuk para peterjun. "Mohon doa dan dukungannya ya, semoga kami sukses dan Manado Fiesta pun bakal meriah dan sukses juga," ucapnya.
Lumentut dan Kapojos saat live di KompasTV Manado, Rabu (24/7/2019), pukul 07.00 Wita mengajak warga Manado untuk mensukseskan agenda Manado Fiesta yang memasuki tahun ke-3. "Manado Fiesta adalah pesta kita bersama masyarakat dan Pemkot Manado, marijo torang (mari kita) sukseskan untuk membangun usaha pembangunan pariwisata di Manado," ucap Wali Kota.
Ia mengimbau pelaku usaha bisa bekerja sama dan menjaga kebersihan.
"Khusus pelaku usaha baik itu hotel dan penginapan, restoran, kafe dan tempat jualan makanan dan minuman lainnya di Kota Manado, kami harapkan kerja sama yang baik dan jaga kebersihan,” kata dia. Ia juga mengimbau kepada masyarakat menjaga ketertiban, ketentraman dan paling utama menjaga kebersihan lingkungan.
Ia menambahkan, ada dua hal menarik yang nantinya akan lebih ditampilkan yaitu kerukunan Manado sebagai rumah besar dari keberagaman, suku, agama dan budaya, kota tertoleran, serta keindahan Taman Laut Bunaken.
"Harapan kita semua tentunya Manado Fiesta 2019 ini yang sudah 3 kali digelar berturut-turut, untuk tahun ke 4 sudah masuk 100 kalender pariwisata nasional," ujarnya.
Kapojos menambahkan, acara puncak 2019 akan digelar pada tanggal 27 Juli sampai dengan 4 Agustus 2019 dengan 7 tema yaitu Fisco, Funtastic, Fair, Fashion, Food, Flying dan Faith. "Manado Fiesta 2019 ini, dipastikan lebih meriah, akan banyak menampilkan atraksi budaya dan pariwisata lebih lagi kita akan mengangkat keindahan bawah laut Bunaken lewat parade wisata dalam night karnival di opening ceremony dan sejumlah potensi juga akan ditampilkan dalam acara tersebut," tambahnya.
Dr Robert Winerungan, pengamat ekonomi dari Universitas Negeri Manado, meyakini event promosi pariwisata ini menjadi katalisator pariwisata Sulut. Tak hanya itu, bisa mendorong perekonomian daerah.
Manado Fiesta juga akan dijadikan momen oleh Pemerintah Kota Manado dan panitia pelaksana untuk mengkampanyekan pengurangan penggunaan kemasan botol plastik sekali pakai. Seharusnya Manado sebagai daerah wisata di Sulut menjaga keindahan dan kebersihan.
"Lingkungan yang terjaga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan asing maupun domestik. Tujuannya, mereka bisa datang dan kembali datang mengunjungi," kata Winerungan, Kamis (25/7/2019).
Lanjut dia, efek Manado Fiesta bukan hanya untuk Manado tapi untuk daerah wisata di sekitar Manado. "Bukanlah suatu yang mubazir jika ada dana Pemerintah Kota Manado dikucurkan untuk membiayai festival ini karena adanya Manado Fiesta ini tujuannya adalah membangkitkan serta mempertahankan daerah pariwisata Manado dan sekitarnya secara kerkesinambungan dan berkelanjutan," katanya.
Sekretaris ISEI Cabang Manado Sulut ini bilang, Manado Fiesta merupakan salah satu alat promosi andalan pemerintah untuk mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air serta upaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana objek wisata yang ada di Taman Nasional Bunaken.
Disamping untuk mencapai target nasional, pemerintah juga memproyeksikan kunjungan wisatawan ke Sulut agar semakin meningkat. "Secara ekonomi Manado Fiesta ini akan lebih menggairahkan perekonomian Manado dan Sulut pada umumnya, karena Manado Fiesta akan memicu datangnya turis lokal dan mancanegara," katanya.
Para turis akan meningkatkan permintaan secara umum khususnya konsumsi serta akan menggerakkan bisnis hotel dan restoran serta transportasi. Usaha kecil dan menengah akan terimbas dari kegiatan ini seperti souvenir, makanan ringan sebagai oleh-oleh serta usaha transportasi darat akan menjadi bergairah.
Lebih dari itu, sektor pariwisata di Sulut makin menjadi daya tarik bagi investor untuk mengembangkan objek wisata dan sarana parasana wisata di Manado dan sekitarnya. "Kiranya Manado Fiesta ini dapat bercitra kuat dan diakui dunia sebagai destinasi wisata yang akan meningkatkan perekonomian Kota Manado untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Manado dan Sulut," harapnya.
Pengunjung Hotel Tambah Ramai
Sektor perhotelan sambut Manado Fiesta. Beberapa hotel sudah persiapan pelayanan maupun menambahkan fasilitas.
Hotel Aryaduta Jalan Piere Tendean, Boulevard, Wenang, Manado, misalnya. Aike Receptionist Aryaduta mengatakan, setiap tamu Manado Fiesta pasti mengharapkan pelayanan dengan tulus dan nyaman.
Kebanyakan tamu yang datang dan menginap adalah tamu asing, rata rata setiap malam tamu pasti meningkat seperti sebelumnya. Aryaduta sudah mengantisipasi dengan menyediakan 200 kamar tambahan. Ia mengungkapkan, tamu yang menginap beragam, wisatawan Asia, wisatawan barat (Eropa) dan tamu dalam negeri.
Anatje Pinaria selaku Markom Mercure Hotel mengatakan, untuk kesiapan, Hotel Mercure tetap menjaga standar pelayanan yang sudah ada dan tetap support acara Manado Fiesta.
Ia mengatakan, ada ratusan kamar yang disiapkan untuk tamu lokal maupun mancanegara di Manado Fiesta.
"Kamar Mercure ada 242 (unit), 100 kamar untuk tamu Cina dan sisanya bisa untuk tamu lokal maupun mancanegara. Baik untuk acara Manado Fiesta maupun untuk kegiatan event lainnya," tambahnya.
Bagi para tamu juga yang akan menginap di hotel, kebanyakan booking melalui media sosial. "Untuk tipe tamu biasanya langsung booking lewat online travel agent," tutupnya.
Swiss-belhotel di Jalan Jendral Sudirman, Pinaesaan, Manado sudah siap. Faisal Tranggono selaku General Manager mengatakan, sangat berperan dan menunjang Manado Fiesta. "Swiss Belhotel Manado, sangat berperan dengan adanya Manado Fiesta. Kami nantinya akan ikut dalam parade di acara puncak tanggal 26," ujar Faisal.
"Manado Fiesta ini mencirikhaskan Nusantara, tidak hanya Sulawesi Utara dan kami ikut berperan di situ. Setiap hotel ada tema-tema tertentu dan kami memilih tema Papua," ungkapnya.
Menurut GM hotel ini mulai dari sekarang sampai 6 Agustus itu sudah luar biasa tamu yang hadir. "Manado Fiesta luar biasa," katanya.
Ai Eirene Lengkong menanggapi Manado Fiesta. "Manado fiesta adalah ajang bergengsi, yang berdampak positif terhadap pariwisata di Sulut, serta mengangkatkan popularitas Sulut kususnya Kota Manado," ujar perempuan yang akrab disapa Ai ini.
"Event ini juga sangat bagus karena acaranya menampilkan beragam macam suku, dan agama yang ada di Manado," kata wanita lulusan sarjana pendidikan bahasa inggris Unima.
PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado mendukung Manado Fiesta. AP I Bandara Samrat memfasilitasi penuh Pemkot Manado sebagai pelaksana acara untuk berpromosi di terminal keberangkatan dan kedatangan.
"Mereka kita berikan tempat khusus untuk menempatkan media promosinya," kata GM PT AP I Bandara Samrat, Minggus Gandeguai melalui Humas Angga Maruli, Selasa (24/7/2019).
Bentuk dukungan itu di antaranya, penempatan booth promosi di terminal kedatangan domestik dan tempat pengambilan bagasi. "Photo booth itu diadakan Dinas Pariwisata Kota Manado," kata Angga.
Sarana itu bisa dimanfaatkan penumpang yang baru tiba untuk mengabadikan momen. Nantinya, kata Angga, sepasang Nyong dan Nona Manado dan Duta Bandara Sam Ratulangi Manado memberikan berbagai informasi kepada penumpang tentang Manado Fiesta 2019.
Kemudian, adanya taman mini berbentuk hati di ruang tunggu keberangkatan lantai dua. "Saat ini lokasi tersebut telah dihias pernak-pernik bernuansa Manado Fiesta. Di situ juga dibagikan informasi bagi pengguna jasa Bandara Sam Ratulangi tentang Manado Fiesta," katanya.
Datangkan Turis ke Sulut
Merry Karouwan, Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Sulut mengatakan, semua event pariwisata harus mengutamakan turis. Sangat disarankan ada event seller meet buyer untuk pelaku pariwisata. Kita sebagai seller dan turis atau pelaku parawisata sebagai buyer.
Cara ini sangat tepat sasaran untuk menjual tourism lokal. Semoga ke depan, event seller meet buyer diadakan dan diutamakan. Kemudian, event nasional dan internasional diadakan di Manado seperti pertandingan bridge dan selam yang melibatkan orang luar. Langkah ini sangat tepat.
Bila event ini menggandeng event pemecahan rekor menyelam dunia oleh Wanita Selam Indonesia (WASI) yang penyelenggaraannya pada 1-3 Agustus 2019, ada sekitar 3.000 penyelam akan memecahkan rekor dunia, ini sangat efisien. Bisa dilihat hunian hotel yang rata-rata full pada akhir Juli dan awal Agustus.
Menurut saya, bisa saja event WASI adalah side event Manado Fiesta 2019.
Agar lebih efesien event pariwisata memang harus digandeng-gandengkan agar bisa menghadirkan turis sebanyak banyaknya.
Agak Gugup
Manado Fiesta 2019 melibatkan peran aktif banyak orang. Satu di antaranya Cynthia Pangemanan, tenaga harian lepas di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado.
Chintya, sapaan akrabnya, mengatakan, ia berperan sebagai penerima tamu VIP dan VVIP. "Saya THL di sini (Dispar) dan juga termasuk dalam anggota Nyong Nona Manado, saya dapat tugas untuk menerima tamu VIP dan VVIP besok pas acara berlangsung," ujar wanita kelahiran Manado 20 September 1996 kepada tribunmanado.co.id, Jumat (26/7/2019).
Putri dari Marthen Pangemanan mengungkapkan, senang bahkan hingga gugup saat dipercayakan menjadi penerima tamu undangan. "Ini masalahnya yang diterima nanti para perwakilan kedutaan besar, Kementerian Luar Negeri dan tamu undangan dari berbagai negara lainnya, jadi ada rasa senang bisa bertemu mereka ada juga rasa gugup takut salah tingkah," beber lulusan S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsrat.
Wanita yang tinggal di Lingkungan II, Kelurahan Pakowa ini mengatakan, tak ada persiapan khusus melainkan persiapan kesehatan. "Persiapannya sih cuma kesehatan ya, karena saya dari pagi, siang sampai malam kan jadi itu persiapannya kesehatan sih," ucap penyuka travelling itu.
Ia mengatakan, persiapan teknis lainnya sudah 100 persen, dari kostum yang dikenakan hingga tata rias. "Kalu baju sih sudah disiapkan untuk make up juga ada tim make up, jadi kalau persiapan teknis seperti itu sudah siap 100 persen, pokoknya tinggal siapin diri saja," ujar asal Manado.
Ia berharap kegiatan pembukaan nanti bisa berlangsung lancar dan cuaca bisa bersahabat. "Kan kegiatannya malam ya, semoga saja tidak hujan, cuaca bisa bersahabat bisa sukses, saya gak gugup gitu aja sih," ujar pemilik akun Instagram @cynthiapangemanan. (ndo/fis/ana)