Hasil Survei
Hasil Survei, Gibran Rakabuming & Kaesang Pangarep Masuk Bursa Calon Wali Kota, Ini Tanggapan Jokowi
Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo, digadang-gadang jadi Wali Kota Surakarta.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, dua putra Presiden Joko Widodo, digadang-gadang jadi Wali Kota Surakarta.
Nama keduanya muncul dalam sebuah survei yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.
Seperti dikutip dari Antara, Survei tersebut dilakukan di 96 titik lokasi delapan responden di masing-masing titik.
Survei menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas.
Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi.
"Dari total jumlah responden, 90 persennya mengenal Gibran," kata Ketua Laboratorium Kebijakan Publik Unisri Surakarta, Suwardi.
Dengan angka yang sama juga muncul nama Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Surakarta saat ini. Sementara nama Kaesang keluar di urutan ketiga.
"Di urutan ketiga adalah Kaesang dengan persentase popularitas 86 persen," ujar Suwardi.
Selain Gibran, Kaesang dan Achmad Purnomo, tak ada nama lain yang mendapat angka popularitas signifikan di atas 50 persen.
Di urutan keempat, Teguh Prakosa yang merupakan Ketua DPRD Kota Surakarta hanya dikenal oleh 49 persen responden.
Meski menang dari sisi popularitas, namun Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.
Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83 persen, diikuti Gibran 61 persen, dan Teguh 49 persen.
Dari segi elektabilitas, Achmad Purnomo juga masih menempati urutan pertama dengan angka 38 persen, diikuti Gibran dengan 13 persen dan Teguh Prakosa dengan angka 11 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya berpendapat, kecil sekali kemungkinan Gibran dan Kaesang menjadi politikus atau memegang jabatan kepala daerah.
"Gibran dan Kaesang setahu saya tidak kepikiran dan tertarik masuk politik, paling tidak untuk sekarang," ujar Yunarto kepada Kompas.com, Jumat (26/7/219).
Baca: ZODIAK Hari Ini Jumat 26 Juli 2019, Cancer Punya Perilaku Aneh Tidak Akan Cocok Dengan Banyak Orang
Baca: Siswi SD Rela Dijual Tantenya, Uangnya untuk Biaya Daftar Sekolah
Baca: Dipertemukan dengan Ariel NOAH, Luna Maya Tersipu Malu: Gue Hajar Ya Lu yang Nggak Mau Deket-deket
Follow akun instagram Tribun Manado:
Baca: Kaesang Dituding Bohong Bisa Beli Mobil Miliaran, Chef Arnold Malah Pajang Arloji Harga Fantastis
Baca: Novel Beber Alasan Tak Sebut Nama Jendral Polisi: Ini Tidak akan Diungkap
Baca: Pemuda Terpikat & Setubuhi Ibu Muda yang Sementara Menyusui, Lakukan Saat Suami Keluar Rumah
Like Facebook Tribun Manado:
Baca: Peringatan Sebelum Serangan Jantung dapat Terlihat dari 8 Gejala Ini Pada Tubuh, Cek Selengkapnya
Baca: Polisi dan TNI Temui Ibu dan Anak yang Bangun Tenda di Tengah Hutan karena Dapat Bisikan Gaib
Baca: Makna Prananda Ikut Temui Prabowo Menurut Pengamat, PDIP Nilai Gerindra Lebih Menguntungkan
Menurut Yunarto, kemungkinan lembaga penelitian tersebut hanya memasukkan nama Kaesang dan Gibran dalam survei.
Pemilih keduanya menjadi tinggi karena popularitas mereka sebagai anak presiden.
Sementara itu, dari segi akseptabilitas dan elektabilitas, keduanya tertinggal dibandingkan nama lainnya.
"Jadi tidak pernah masuk bursa itu sebenarnya," kata Yunarto.
Hanya Pasang Nama
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya meyakini bahwa lembaga penelitian tersebut sengaja memasukkan dua nama tersebut untuk meramaikan survei.
"Itu kan cuma lembaga survei yang masukin namanya saja. Jadi bukan berarti masuk bursa," ujar Yunarto
Yunarto mengatakan, Gibran maupun Kaesang tampaknya tidak tertarik menyelam ke dunia politik.
Saat ini keduanya tengah getol membangun bisnis mereka masing-masing. Apalagi, bisnis kuliner Gibran dan Kaesang menjadi idola masyarakat.
Oleh karena itu, Yunarto menganggap nama Kaesang dan Gibran hanya disisipkan lembaga penelitian saja.
Ia mencontohkan nama penyanyi Syahrini yang pernah masuk ke survei bursa calon presiden.
"Mungkin supaya ramai di media saja ini mereka rilisnya," kata Yunarto.
Pendiri lembaga Kedai Kopi Hendri Satrio mengatakan, masih terbuka kemungkinan Gibran dan Kaesang masuk politik.
Dari segi penerimaan masyarakat, keduanya dianggap cukup dipandang. Bukan hanya karena anak presiden, melainkan juga karena keduanya pengusaha yang sukses pada usia muda.
Menurut dia, dinasti politik di Indonesia masih kental karena budaya ketimuran yang biasanya jika ayahnya dihormati, anak-anaknya pun dihormati.
"Misalnya, Bung Karno (Presiden RI Pertama Soekarno). Kita menghormati Bung Karno, kita juga menghormati anak-anaknya, bahkan kita menghormati cucunya," kata Hendri.
Namun, lanjut dia, kembali lagi kepada pribadi Gibran dan Kaesang. Jika ada minat ke arah sana, maka wacana ini akan berlanjut. Jika tidak, jalan yang mereka pilih yakni murni berbisnis.
Hendri mengambil contoh anak-anak Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dua anaknya menjadi politikus, sedangkan anak sulungnya memilih menjadi pebisnis.
"Tapi apakah suatu saat mau ke politik bisa? Bisa, karena modalnya ada. Begitu juga anak Presiden Jokowi," kata Hendri.
Apa Kata Jokowi?
Presiden Joko Widodo mengaku sudah membaca survei yang menunjukkan dua puteranya Gibran Rakabuming Raka danKaesang Pangarep masuk bursa pemilihan wali kota Solo 2020.
"Ya tadi malam saya baca, surveinya saya baca. Ya saya senang saja. Mereka ini anak-anak mandiri. Mau bisnis ya silakan, mau jualan pisang silakan, jualan martabak silakan," kata Jokowi.
Namun, Jokowi mengembalikan lagi semuanya kepada Gibran dan Kaesang.
Ia mengaku akan mendukung apapun jalan yang ditempuh kedua anaknya, baik sebagai pebisnis atau pun di politik.
"Orang tua tuh bisanya hanya itu (mendukung). Kalau sudah diputuskan anak-anak, ya apapun. Jualan pisang saya dukung jualan martabak saya dukung," kata dia.
Namun, untuk kepastian apakah Gibran dan Kaesang benar-benar akan terjun ke dunia politik, Jokowi meminta wartawan menanyakan langsung kepada keduanya.
"Tanyakan saja ke anaknya langsung," kata dia.
Restu Jokowi
Presiden Joko Widodo mengaku tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk terjun ke dunia politik atau tidak.
Sebagai orangtua, ia akan mendukung sepenuhnya apa yang digeluti sang anak, termasuk jika suatu saat anak-anaknya ingin mengikuti pemilihan kepala daerah.
"Kalau tahu-tahu besok pagi bilang, 'Pak saya kepingin jadi wali kota', siapa tahu. Minggu depan bilang, 'Pak saya siap jadi wali kota.' Kalau ditanya itu, saya akan bilang, ya jadi saja," kata Jokowi dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com, Kamis (18/7/2019).
Jokowi mencontohkan dirinya sendiri. Sebelum masuk ke dunia politik, ia merupakan pengusaha di bidang mebel.
Jokowi menyerahkan kepada anak-anaknya untuk menentukan pekerjaan dan karier masing-masing.
Meski begitu, saat ini, Jokowi melihat Gibran dan Kaesang masih asyik menggeluti bisnis kuliner mereka.
"Sampai detik ini, saya melihat anak-anak saya tidak tertarik ke dunia politik. Gibran, Kaesang, ataupun yang lain senangnya di dunia usaha," kata Jokowi.
Langganan Berita Pilihan Tribun Manado di Whatsapp
Klik Tautan Ini untuk mendaftar >>> https://bit.ly/2L4V6kr
Yuk Subscribe Channel YouTube Tribun Manado: