Berita Viral
VIRAL Cewek Terkena Hipotermia Digituin Pendaki Cowok Untuk Diselamatkan, Basarnas Respon begini
Dalam sebuah unggahan melalui Instagram, disebutkan bahwa jika seseorang dalam keadaan hipotermia berada pada kondisi darurat, ia harus disetubuhi.
2. Ganti baju basah dengan pakaian kering. Bantulah korban dengan mengganti baju.
Itu menjadi alasan kenapa setidaknya ada dua wanita ikut dalam pendakian.
3. Berilah minuman hangat.
Minuman yang membantu tubuh lebih hangat, seperti miuman jahe.
4. Beri makanan berkalori tinggi.
Untuk kondisi darurat, pastikan Anda membawa makanan ringan manis yang cepat mengenyangkan, seperti coklat atau makanan yang berkalori tinggi lainnya.
5. Hangatkan badan korban.
Cara ini bisa dilakukan dengan mengenakan beragam penghangat tubuh, seperti penutup kepala, jaket, kaos kaki, celana hangat, dan sleeping bag.
6. Jika memungkinkan, buatlah api di luar tenda, dan arahkan panas apinya ke dalam tenda.
Pada korban yang tidak sadarkan diri:
1. Bawa ke dalam tenda.
Tujuannya untuk menjaga dari angin yang berhembus, tenda juga adalah tempat yang cukup hangat ketika berada di alam bebas.
2. Ganti baju basah secara perlahan.
Penggantian baju dilakukan dengan perlahan, pastikan tidak terburu-buru.
3. Masukan ke dalam sleeping bag.
Untuk menjaga panas tubuh yang tersisa tidak mudah lepas begitu saja.
4. Berbagi panas tubuh.
Bisa dilakukan dengan cara memegang tangan atau memeluknya.
Panas tubuh akan mudah berpindah ketika menempel ke tubuh lainya (kulit ketemu kulit).
Pastikan Anda mengetahui etikanya ketika melakukan hal ini.
5. Sadarkan korban.
Cara menyadarkannya bisa dengan menepuk-nepuk pipi atau dengan memanggil namanya.
Ketika korban sudah sadar, Anda bisa melakukan langkah penanganan korban hipotermia ketika sadar.
Aturan Baru Pendaki: Tenda Perempuan dan Pria Dipisah
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) angkat bicara soal maraknya pemberitaan TNGR akan segera menerapkan pemisahan antara tempat tenda kamping laki-laki dan perempuan bagi pendaki Gunung Rinjani.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Sudiyono dalam keterangan resmi menyatakan, pihaknya sangat mendukung adanya program wisata halal dari Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB).
Namun, berkaitan dengan adanya gagasan pemisahan antara tenda laki-laki dan perempuan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani yang kemungkinan akan menjadikan pro dan kontra di masyarakat, Sudiyono menegaskan bahwa hal tersebut bukan menjadi prioritas pihak TNGR.
"Kami sampaikan bahwa program tersebut tidak akan kami laksanakan karena bukan menjadi prioritas TNGR," kata Sudiyono dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (19/6/2019).
Menurut Sudiyono, saat ini pihaknya tengah fokus pada perbaikan manajemen pendakian, terlebih jalur pendakian Rinjani telah dibuka kembali pada 14 Juni 2019.
"Pada saat ini kami sedang fokus pada perbaikan manajemen pendakian, khususnya pada e-tikecting, pengelolaan sampah, dan perbaikan sarana prasarana jalur pendakian," kata Sudiyono.
Sudiyono meminta seluruh pihak untuk mengakhiri pembicaraan terkait hal tersebut karena dikhawatirkan akan merugikan dunia pariwisata di Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, semenjak jalur pendakian Gunung Rinjani dibuka kembali pada 14 Juni lalu, TNGR mencatat hampir 300 pendaki melakukan pendakian ke Gunung Rinjani melalui empat jalur yang dibuka.
Empat jalur yang dibuka meliputi jalur Sembalun, Senaru, Aiq Berik, dan Timbanuh.
Dari jumlah pendaki tersebut, 80 persen merupakan turis asing.
TNGR memperkirakan, hingga September pendaki Gunung Rinjani akan didominasi turis asing.
Pendaki Nusantara diprediksi akan mulai ramai saat libur semester, libur hari besar, maupun saat akhir pekan.
Selain itu, TNGR juga meminta para pendaki untuk mematuhi rambu-rambu dan tanda bahaya yang telah terpasang di sepanjang jalur pendakian Gunung Rinjani.
Baca: Update Klasemen Sementara Liga 1 Indonesia 2019 Pekan 10 Setelah Hasil Bali United vs PSS Sleman
Baca: Tolak Tawaran 5 Klub, Kiper Terbuang Liverpool Ini Nyaman Jadi Pemain Pinjaman
Baca: Jadwal Live Streaming ICC 2019 Pekan Ini di TVRI, Real Madrid Wajib Menang Lawan Arsenal
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Moh Faozal.
Menurutnya, wacana tersebut tidak menjadi prioritas dalam program yang disiapkan untuk Rinjani.
“Fokus kita adalah perbaikan manajemen pendakian. Khususnya, pada sistem e-Tiketing. Selain itu, kita juga akan membenahi pengelolaan sampah dan perbaikan sarana prasarana jalur pendakian,” kata Faozal, Kamis (20/6/2019).
Ditambahkannya, para pendaki sudah bisa beraktivitas normal di gunung ini sejak 14 Juni.
Ada dua jalur pendakian yang dibuka. Pertama jalur Sembalun dan Senaru. Kuota masing-masing jalur sebanyak 150 orang per hari.
“Ada juga jalur Aik Berik dan Timbanuh. Masing-masing jalur ini diberikan kuota 100 orang per hari. Buat memudahkan para calon pendaki, tiket dapat dibeli via e-Rinjani. Ini bisa diakses dengan mengunduh aplikasi di playstore,” kata Faozal.
Hanya saja, karena mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan, pendakian untuk sementara dibatasi.
Pendaki hanya bisa sampai di Plawangan. Mereka tidak diperkenankan menuju puncak dan Segara anak.
“Kami berharap para pendaki tidak terganggung dengan kabar yang telah terlanjur beredar. Pendaki bisa beraktivitas dengan normal. Yang menjadi perhatian kita adalah kemudahan dan kenyamanan para pendaki,” paparnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com