Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gosip Artis

Psikolog Ungkap Gejala Gangguan Mental yang Dialami Pablo Benua, Mythomania hingga Fantasi

Baru-baru ini, seorang psikolog bernama Joice Manurung mengungkap gangguan yang diidap oleh Pablo Benua.

Kolase Tribun Manado (instagram)
Pablo Benua 

Diakui Pablo Benua, jam tangan merek Hublot, cincin dan handphone merek Vertu yang dimilikinya ini bernilai ribuan dollar Amerika Serikat.

"Saya sih, senang jam tangan, tas, sepatu, suit dan kalet. Klaau unutk harga sih bergaam, mlai dari 8000 USD hinggga 150.000 USD, itu sih tergantung selera semua," ujar Pablo Benua dikutip dari laman Instagram Story BukuIBIS.

Melihat hal tersebut, Conchita Caroline selaku host Pagi-pagi Pasti Happy bertanya perihal orang yang gemar memamerkan barang mewah.

"Ada beberapa orang yang hobi menunjukkan kemewahan dalam hidupnya.

Padahal kondisi perekonomiannya ini tidak seperti itu.

Nah, katanya tanpa disadari ini merupakan penyakit mental yang sudah lama ada," tanya Conchita Caroline.

"Menurut pandangan psikolog, tergolong seperti apa mereka ini?" tanya Iis Dahlia.

Sebelum menjawab pertanyaan dari Conchita Caroline dan Iis Dahlia, sang psikolog bernama Joice Manurung menjelaskan terlebih dahulu soal berbohong.

BERITA POPULER

Baca: Nia Silalahi Bongkar Nama Asli Pablo Benua: Pablo Itu Singkatan Pau Pau Bloon

Baca: Khawatir Privasi Anda Diretas? Begini Cara Menghapus Foto dari Aplikasi FaceApp

Baca: Kompak Pamer Foto Bersama, Tyas Mirasih dan Raffi Ahmad Justru Tuai Pujian

Follow Instagram Tribun Manado

BERITA SELEB

Baca: Lucinta Luna Terjungkal Saat Live BROWNIS Trans TV, Malah Ditertawakan Ayu Ting Ting dan Ruben Onsu

Baca: Nabila Syakieb Unggah Foto Masa Kecilnya dan Anaknya, Mirip Banget Kan?

Baca: Penampilan Millendaru Makin Mirip Ashanty, Akui Habiskan Puluhan Juta Hanya untuk Implan Dada

"Bohong itu sesuatu hal yang alamiah. Setiap manusia punya kecenderungan untuk berhbohong sebagai mekanisme pertahanan diri," ujar Joice Manurung.

Akan tetapi, apabila perbuatan bohong tersbut dilakukan berulang-ulang, maka itu bisa menjadi gangguan.

"Tapi kalau kebohongan itu bersifat kompulsi, berulang-ulang, konsisten dan kronik jadi habitual atau kebiasaan, maka sudah disebut sebagai gangguan," tegas Joice Manurung.

Gangguan tersebut ketika orang yang berbohong ini tahu kalau dirinya

"Persoalannya orang yang berbohong ini tahu dia berbohong. Cuma dia bisa meyakinkan orang-orang di sekitarnya kalau fantasi yang dia bangun itu nyata," ujar sang psikolog.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved