News
Dagangan Diangkut Paksa, Pedagang TKB Mengadu ke Komisi B DPRD Manado
"Gini ya, seharusnya ada solusi dulu bagi PKL baru melakukan penertiban, apa sudah melakukan pemberitahuan?.."
Penulis: Siti Nurjanah | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) mendatangi kantor DPRD Kota Manado membawa aspirasi mereka terkait adanya penertiban yang di lakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-Pol – PP) Kota Manado.
Dalam aspirasinya, mereka keberatan dan protes terkait penertiban yang tidak ada pemberitahuan soal penertiban tersebut.
Aksi damai ini diterima langsung oleh Wakil Ketua komisi B DPRD Kota Manado Pinkan Theresia Nuah, Sekretaris Lily Walanda anggota Benny Parasan, Nur Rashyid Aburahman.
Pertemuan tersebut sempat memanas antara PKL dan SatPol PP namun masih bisa di redam oleh semua personil komisi B DPRD Manado.
Wakil Ketua komisi B DPRD Kota Manado, Pinkan Theresia Nuah mengatakan, pihaknya sebagai wakil rakyat berharap ada solusi bagi PKL sebelum melakukan penertiban.
"Gini ya, seharusnya ada solusi dulu bagi PKL baru melakukan penertiban, apa sudah melakukan pemberitahuan atau sosialisasi dulu gitu," ujarnya.
Setelah mendengar semua keluhan yang di sampaikan oleh pihak PKL dan penjelasan dari Kasad PolPP maka Komisi B DPRD mengeluarkan rekomendasi untuk mencari solusi terkait masalah tersebut.
Rekomendasi yang di keluarkan adalah membuat ruang dialog khusus antara PKL, SatPolPP, PD Pasar dan menghadirkan Sekdakot Dan Asisten II.
Pinkan Theresia Nuah mengatakan, pihaknya meminta perwakilan PKL bisa hadir pada dialog selanjutnya.
"Untuk PKL kami meminta hanya perwakilan saja yang ikut hadir pada dialog selanjutnya, supaya bisa mendapatkan solusi yang baik," ujarnya saat memimpin hearing tersebut.
Selain itu, Ia pun tak lupa berpesan untuk Kasat Pol PP yang baru.
"Untuk Kasat Pol PP yang baru, harus lebih menarik simpati orang, jangan menimbulkan situasi yang panas," ucapnya.
Terpisah, Jamaludin (55), pedagang sepatu mengatakan, tidak terima dengan cara penertiban yang dilakukan para Sat Pol PP, pihaknya sangat dirugikan dalam hal ini.
"Makanya kami ke sini (DPRD) ingin menyampaikan aspirasi kami, barangkali dari pihak dewan memberikan solusi," ujarnya.
Salma dan Fitri, pedagang pun mengatakan hal yang sama.
"Kami ingin keadilan mbak, kami dirugikan sekali, barang kami langsung diangkat gitu aja tanpa pemberitahuan sebelumnya," beber mereka.
Di sisi lain, Stenly Siwu, Dirut PD Pasar mengatakan, dirinya tidak masalah dengan penertiban asalkan dengan cara yang bagus dan tertib.
"Namanya juga penertiban ya harus tertib, jangan hanya angkut barang jualan tapi sisa dari itu tidak diangkut seperti kayu yang berasal dari meja yang pafah, tenda yang sudah dibongkar tidak diangkut semua kan jadi semrawut," bebernya.
Ia berharap, ke depannya kalau ada penertiban bisa dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak PD Pasar.
"Semoga ada koordinasi, kita kan satu atap, lagian kemarin juga pas kami juga lagi penertiban, eh tiba-tiba datang segerombolan Sat Pol PP langsung main angkat tanpa koordinasi, yaa betul katanya koordinasi tapi itu untuk area Pasar Bersehati bukan di bagian Shoping Centre kan itu masih ranahnya PD Pasar," jelasnya. (ana)