Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Serang 3 Anggota TNI dan 2 Personel Polri yang Bertugas, Kelompok SMB Ternyata Pendatang

3 Anggota TNI dan 2 Personel Polri serta sejumlah warga diserang Kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB)

Editor: Aldi Ponge
Capture Video Facebook.com
Viral Video Tiga Prajurit TNI dan Dua Polisi Digebuki Massa di Jambi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - 3 Anggota TNI dan 2 Personel Polri serta sejumlah warga diserang  Kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) di Kantor Distrik VIII PT WKS.

Kelompok dipimpin Muslim ini beranggotakan 70 orang menyerang dan melakukan perusakan fasilitas.

Mereka juga melakukan penjarahan dan penganiayaan terhadap beberapa karyawan perusahaan tersebut.

Belum diketahui jumlah kerugian dan jumlah korban luka-luka, karena para karyawan perusahaan masih bertahan di dalam kawasan perusahaan.

Kelompok Muslim Cs diduga membawa sekitar 50 pucuk senpi rakitan dan membawa senjata tajam jenis golok. Mereka menuntut untuk mengosongkan Kantor Distrik VIII PT WKS.

Dari infromasi yang dikumpulkan, dikabarkan bahwa polisi dari Brigade Mobile (Brimob) Polda Jambi dan TNI sekira 24 personel telah berada di lokasi untuk melakukan pengamanan.

Selain itu puluhan personel dari Mapolres Batanghari juga dikerahkan menuju lokasi.

Kabag Ops Polres Batanghari, Kompol Ahmad Bastari Yusuf, saat dikonfirmasi membenarkan hal ini. Anggotanya menuju lokasi untuk melakukan pengecekan.

"Kami dikirim hanya untuk melakukan pengecekan lokasi. Tapi untuk pengamanan tetap Polres Tanjab Barat," jelasnya.

Informasi yang dihimpun, penyerangan tersebut disertai aksi pembakaran lahan seluas 10 hektar. Dilaporkan sejumlah korban luka-luka.

Termasuk tiga anggota TNI dan dua orang polisi yang tergabung dalam Satgas Karhutla yang harus mendapat perawatan medis.

Kepala desa ( Kades) Sengkati Baru, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi, Herdianto mengatakan, kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) sering melakukan penyerangan ke berbagai pihak termasuk dirinya.

Bahkan Hardianto menyebut jika SBM seperti Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Baca: Begini Ekspresi Pebulutangkis Tercantik di Dunia usai Menderita Kekalahan

Baca: Selama 27 Tahun Hidup dan Menyendiri di Hutan, Pria Ini Ngaku Sudah 1.000 Kali Lakukan Ini

Baca: Breaking News - Pasutri di Bolsel Hanyut Terseret Arus Sungai, 1 Korban Ditemukan Tak Bernyawa

Baca: Curhat Wali Kota Tangerang soal Menkumham Yassona Laoly

Baca: Hasil Undian Kualifikasi Piala Dunia 2022: Indonesia di Grup Neraka

Baca: Jokowi Kans Pertahankan 9 Menteri Ini di Kabinet Selanjutnya, Ini Sosoknya

Baca: VIRAL, Sindir Imbauan Garuda Indonesia, Kaesang Pangarep Pasang Foto dengan Jokowi di Pesawat

Baca: Keluarkan Vlog Baru, Ahok Sebut Namanya Lebih Ngetop Saat di Penjara: Betul Gak?

Baca: 4 Oknum Polisi dan Wartawan Ditangkap Polisi, Diduga Mau 86 Kasus Narkoba

Herdianto meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas dan menangkap pelaku penganiayaan yang dilakukan kelompok SMB terhadap dirinya.

"Yang saya sayangkan lambatnya proses hukum yang ditangani Polres Batanghari dalam kasus yang menimpa saya," kata Herdianto, di Jambi, Rabu (18/7/2019).

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved