Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gosip Artis

Perannya di Film Bumi Manusia Tuai Protes, Begini Tanggapan Pemeran 'Annelies' Mawar Eva

Menjelang pemutaran perdana Bumi Manusia di bioskop, mulai bermunculan beragam komentar tentang film tersebut.

Kolase Tribun Manado (instagram)
Bumi Manusia 

"Tugas dan pekerjaan saya hanya bermain peran dan berakting sebaik mungkin sesuai skenario dan arahan sutradara," kata Mawar Eva de Jongh.

Jika kemudian muncul pernyataan terkait film Bumi Manusia, Mawar Eva de Jongh menganggapnya sebagai hal biasa dan tak perlu dipersoalkan.

"Mereka harus nonton film Bumi Manusia dulu, setelah itu memberikan komentarnya," ujar Mawar Eva de Jongh.

Selain dari Novel Bumi Manusia, dara cantik tersebut banyak mendalami dan mempelajari karakter Annelies dari sutradara dan foto-foto di jaman Minke dan Annelies yang dikirim keluarga Pramoedya Ananta Toer.

"Keluarga Eyang Pram ini mengirimkan foto per karakter. Tapi cukup sulit menjadi Annelies karena kejadian yang dialaminya tidak ada jaman sekarang," katanya.

Syuting 2 Bulan di Sleman

Selama 5 bulan mulai Februari 2018, Mawar Eva de Jongh menjalani workshop, reading hingga syuting film Bumi Manusia.

Sebagian besar syuting film Bumi Manusia dilakukan di Desa Wisata Gamplong, Sleman, Yogyakarta, yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo.

Di film yang disutradarai Hanung Bramantyo bersama rumah produksi Falcon Pictures itu, Mawar Eva de Jongh memainkan peran sentral sebagai Annelies.

Annelies adalah putri Nyai Ontosoroh buah pernikahan sirinya bersama Tuan Mellema.

Selama workshop, Mawar Eva de Jongh tidak hanya belajar berdialog memakai bahasa Belanda saja, tetapi juga Sunda, Indonesia dan Jawa.

"Saat workshop itu, saya sampai harus latihan berkuda bersama Minke. Makanya cukup lama hanya untuk workshop," kata Mawar Eva de Jongh.

Meski berdarah Belanda, Mawar Eva de Jongh tidak banyak berdialog dengan bahasa orangtuanya tersebut.

Mawar Eva de Jongh justru lebih banyak berdialog memakai bahasa Melayu dan Jawa kromo.

"Tetap ada dialog bahasa Belanda. Mama dan papa juga bisa bahasa Belanda, tetapi lebih baku. Aku belajar ngobrol sama mama, seperti mengucapkan huruf G, Y, I, J dan R," ujar Mawar Eva de Jongh.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved