Kabinet Kerja II
Surya Paloh Bilang NasDem Tak Minta atau Mempertahankan Posisi Jaksa Agung
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan partainya tidak mempertahankan atau meminta posisi jaksa agung untuk partainya.
Bahkan Indonesia Corruption Watch (ICW) sering melontarkan kritik keras atas kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) yang minim menindak kasus korupsi.
Merespon hal tersebut, HM Prasetyo sempat angkat bicara. Dia menilai kritikan itu tidak berdasar.
HM Prasetyo malah meyakini, orang yang mengkritiknya itu tidak jauh lebih baik jika memimpin institusinya.
Menurut HM Prasetyo, pihaknya tidak pernah lengah mengawasi seluruh jaksa yang ada di Korps Adhyaksa.
Hanya saja ada sejumlah kendala ketika mengawasi jaksa yang jumlahnya mencapai 10 ribu lebih.
HM Parsetyo pun mendapat dukungan dari partai asalnya, NasDem.
"Sampai saat ini Pak Prasetyo kan masih dipakai atau tetap sebagai anggota kabinet Jokowi. Kami menilai yang dia memang bekerja dengan baik.
"Kalau memang tidak memenuhi harapan presiden kan sudah pasti diganti," ungkap Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Jhonny G Plate, Senin (15/7/2019).
Plate melanjutkan bagi Jaksa agung untuk sekadar menyamankan rakyat yang suka protes melawan dengan mengikuti saja seluruh kemauan mereka bukan ciri khas dari kader NasDem.
Kader NasDem itu, lanjut dia, selalu menegakkan aturan dengan penuh tanggung jawab walaupun risikonya menjadi tidak tersohor.
Dikonfirmasi soal Fraksi PDIP DPR yang melakukan rotasi di alat kelengkapan Dewan, dimana Herman Hery kini menjabat Wakil Ketua Komisi III menggantikan Trimedya Panjaitan.
Pelantikan dipimpin langsung ketua DPR Bambang Soesatyo, Senin (15/7/2019) di Gedung DPR, Senayan.
Melalui pergantian ini, Trimedya resmi menjadi anggota biasa di Komisi III.
Santer pula isu beredar, Trimedya sengaja dijadikan anggota biasa sebagai persiapan bakal menduduki posisi Jaksa Agung dalam kepemimpinan Jokowi, periode kedua.
Menyikapi itu, Jhonny G Plate menjawab diplomatis.