Berita Terkini
Pulang Perayaan Misa, Kader Golkar Diludahi & Dianiaya Seorang Tak Dikenal, Anak Ikut jadi Korban
Aksi kekerasan dan tindak perbuatan tidak menyenangkan menimpa seorang kader partai Golongan Karya
"Dia (agen marketing) sempat menginformasikan bahwa almarhumah Nurhayati menyewa untuk satu tahun," ucap Lusida, Minggu (6/1/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Dirinya juga belum mendapatkan informasi mengenai sejak kapan korban menghuni unit tersebut.
"Tidak semua penghuni melaporkan ke kami. Kadang data penyewa itu tidak sampai ke kami, padahal kami sudah sampaikan ke pemilik," kata Lusida.
4. Pelaku Menusuk Korban hingga Berkali-kali
HP membunuh Nurhayati dengan menusuk tubuhnya berkali-kali.
AKBP Tahan Marpaung menyatakan korban mengalami sepuluh luka tusuk bagian badan sebelah kiri.
Salah satu luka tusuk mematikan itu terdapat di ketiak korban.
"Sementara hasil forensik, ada luka tusuk di ketiak yang mematikan dan 9 tusukan lainnya," kata Tahan.
Terkait hal itu, polisi masih menunggu hasil otopsi korban untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Akibat perbuatannya, HP ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat.
Pelaku terancam Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan pidana maksimal 15 tahun.
5. Motif Pembunuhan
Saat ditanya di Mapolres Metro Jakarta Pusat, HP mengaku sakit hati lantaran pernah diperlakukan tidak baik oleh Nurhayati.
Diketaui HP menuturkan motif pembunuhan itu sebab pernah diludahi oleh korban saat dirinya menyatakan cinta kepada Nurhayati.
"Sakit hati. (Pernah) diludahi sama dia, di bawah dekat lobi," tutur HP, Minggu (6/1/2019).
AKBP Tahan Marpaung juga menegaskan bahwa motif yang dilakukan pelaku adalah sakiit hati karena pernah diludahi.
"Kalau untuk sementara ya dia sudah siapkan pisau ya mungkin (sudah direncanakan), tetapi menurut informasi korban ini membuang ludah di muka dia (pelaku)," tandasnya.
6. Pelaku Merupakan Mantan Sekuriti Apartemen Green Pramuka City
Dilaporkan oleh AKBP Tahan Marpaung dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, MInggu (6/1/2019), pelaku diketahui adalah seorang mantan sekuriti di apartemen tersebut.
"Untuk pelaku pekerjaannya, untuk sementara, dulu sebagai eks sekuriti di sana (apartemen Green Pramuka City), untuk sekarang ini tidak bekerja," ucap AKBP Tahan Marpaung.
"Memang benar HP adalah mantan sekuriti kami. Kemudian sudah keluar April 2018 karena ada masalah," kata Lusinda
Akan tetapi, dirinya belum bisa mengungkap alasan HP keluar dari pekerjaannya di apartemen tersebut.
"Kita dalami lagi masalahnya apa. Biasanya dikeluarkan itu karena ada masalah misal indisiplin, kan ada SOP sekuriti yang harus dipenuhi," jelasnya.
SUBSCRIBE YOU TUBE TRIBUN MANADO:
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Wajah Kader Partai Golkar Diludahi di Depan 2 Anaknya, Terungkap Penyebabnya