Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Suka Duka Guru

Guru Honorer Tinggal di Toilet Bersama Keluarga, Digaji Rp 350 Ribu Setiap Bulan

Belum semua guru sudah 'menemui' yang namanya sejahtera. Guru honorer di Indonesia misalnya. Sebagian besar masih jauh dari kata sejahtera.

(Kolase Kompas.com/Asep Nazmudin)
Kisah Haru Guru Honorer Nining Suryani, Tinggal di WC Sekolah Bersama Suami dan Dua Anaknya 

Nining mengaku tidak bisa menyewa rumah dengan kondisi keuangan yang minim.

Gaji sebagai guru honorer sebesar Rp350.000 tidak cukup untuk menyewa rumah.

Bahkan, untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja masih kurang.

Sementara itu, suaminya hanya bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.

"Gaji saya sebagai guru hanya Rp350.000, cair tiga bulan sekali," kata ibu beranak dua ini.

Kedua anaknya hanya pulang sesekali.

Anak pertamanya kerja di Jakarta, sedangkan yang kedua bersekolah di MTs sekitar 40 km dari Cigeulis.

Nining berharap, gajinya sebagai guru bisa naik, apalagi dia sudah mengabdi sebagai guru selama 15 tahun.

Ibu dua anak ini punya alasan khusus mengapa tetap bertahan sebagai guru honorer kendati gajinya kecil.

Dia masih menyimpan harapan untuk diangkat menjadi PNS dan mendapat penghasilan yang sesuai dengan pengabdiannya.

"Kalau enggak diangkat juga enggak apa-apa, setidaknya ada kebijakan dari pemerintah berapa kenaikan per bulan.

Mau kecil mau besar saya ikhlas terima," kata Nining.

Sayangnya, tahun demi tahun berlalu, status Nining belum naik juga.

Berbagai upaya sudah dilakukan, termasuk kuliah lagi untuk mendapatkan gelar sarjana.

Nining mengaku sempat merasa putus asa dan menyerah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved