Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gerhana Bulan

SAKSIKAN Gerhana Bulan Parsial pada Rabu 17 Juli 2019 dini hari, Fenomena Gerhana Terakhir Tahun Ini

Sementara durasi gerhana parsial adalah 2 jam, 58 menit. Ini akan menjadi gerhana bulan terakhir tahun 2019.

Editor: Frandi Piring
YOUTUBE
Gerhana Bulan Parsial - Rabu 17 Juli 2019 

Gerhana bulan Juli akan sepenuhnya terlihat di Afrika Tengah dan Timur, Eropa Timur, Asia Barat.

Eropa Barat dan Afrika Selatan dapat mengamati gerhana tepat setelah matahari terbenam (bulan terbit).

Australia, Asia Tengah dan Timur akan mengamati gerhana sesaat sebelum matahari terbit (moonset) Gerhana bulan Juli tidak akan terlihat di Amerika Utara dan ujung paling timur Asia.

 

 

Baca: Usai Pengganti Kakaknya Ditangkap KPK, Sang Adik Kini Jabat Pelaksana Tugas Gubernur

Baca: Ini Identitas Mayat yang Ditemukan di Selokan Sparta Tikala, Kesehariannya Diungkap Kapolsek

Baca: Efraim Ponombo Siswa SMK Sulut Tewas di Jogjakarta Saat Ikut Lomba Kompetensi Siswa

Perkiraan Gerhana Bulan Terlama di Abad ke-21 Terjadi di Indonesia

Seperti fenomena pada tahun lalu, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisikan (BMKG) memprediksi gerhana bulan total (GBT) 28 Juli 2018 nanti adalah terlama pada abad ke-21.

Melalui rilis resmi pada Kamis (19/7/2018), Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly mengatakan Totalitas GBT 28 Juli 2018 mencapai 103 menit.

GBT yang akan datang,, dengan fase totalitas lebih lama adalah GBT 9 Juni 2123, mencapai 106 menit.

Sayangnya gerhana tersebut tidak teramati dari Indonesia.

"Adapun GBT dengan fase totalitas yang lebih lama dari GBT 28 Juli 2018 dan dapat diamati dari Indonesia adalah GBT 19 Juni 2141 mencapai 106 menit. Adapun GBT sebelumnya dengan totalitas lebih lama daripada GBT 28 Juli 2018 adalah GBT 16 Juli 2000, dengan fase totalitas mencapai 106 menit," tulisnya.

Proses Gerhana

Kombinasi penampakan bulan saat terjadinya gerhana bulan total atau super blue blood moon, di Islamabad, Pakistan, Rabu (31/1/2018) malam. Warga di berbagai belahan dunia antusias menyaksikan fenomena langka yang terjadi bertepatan saat bulan berada dalam konfigurasi supermoon dan blue moon ini terjadi sekitar dalam kurun waktu 150 tahun sekali.
Kombinasi penampakan bulan saat terjadinya gerhana bulan total atau super blue blood moon, di Islamabad, Pakistan, Rabu (31/1/2018) malam. Warga di berbagai belahan dunia antusias menyaksikan fenomena langka yang terjadi bertepatan saat bulan berada dalam konfigurasi supermoon dan blue moon ini terjadi sekitar dalam kurun waktu 150 tahun sekali. ()

Sadly menjelaskan Proses GBT 28 Juli 2018 dimulai ketika piringan Bulan mulai memasuki penumbra Bumi pukul 00.13 WIB.

Setelah itu, piringan Bulan memasuki umbra Bumi pukul 01.24 WIB, fase gerhana sebagian dimulai.

Hal ini ditandai dengan sedikit lebih gelapnya bagian Bulan yang mulai memasuki umbra Bumi.

"Semakin lama maka bagian gelap ini semakin besar, hingga akhirnya seluruh piringan Bulan memasuki umbra Bumi pukul 02.30 WIB. Sejak itu, bagian Bulan memerah dan mencapai puncak merah yang merupakan saat puncak gerhana pada pukul 03.22 WIB," paparnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved